Buat Keuangan Terus Stagnan, Ini Bahaya Inflasi Gaya Hidup dan Cara Siasatinya
Seiring waktu, setiap orang pasti ingin meraih kualitas hidup yang lebih baik lagi dibanding sebelumnya. Salah satu acuannya adalah besarnya pendapatan yang diperoleh yang umumnya mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Akan tetapi, meski merasa gaji mengalami kenaikan, tidak sedikit orang yang menyadari jika tabungan ataupun aset investasinya tetap stagnan. Jika kamu adalah salah satunya, mungkin kamu perlu memahami tentang inflasi gaya hidup yang sering kali menjadi penghalang untuk meningkatkan kondisi keuangan.
Sesuai namanya, inflasi gaya hidup merupakan kondisi di mana pengeluaranmu terus meningkat seiring dengan kenaikan gaji. Bisa memberi dampak buruk bagi kondisi keuangan, hal tersebut harus segera kamu siasati agar tak menjadi sumber petaka di masa depan. Nah, untuk mengetahui selengkapnya tentang inflasi gaya hidup dan cara tepat mengatasinya, penjelasan berikut layak untuk disimak.
Pengertian Inflasi Gaya Hidup
Seperti yang telah dijelaskan sedikit sebelumnya, inflasi gaya hidup adalah kondisi di mana kenaikan gaji memicu pula peningkatan pengeluaran. Sebagai contoh, ketika masih bergaji Rp5 juta, pengeluaran per bulan mencapai Rp4 juta. Sementara saat sudah meningkat menjadi Rp10 juta, pengeluaran ikut naik hingga Rp9 juta per bulan.
Kondisi tersebut pada dasarnya wajar dan umum dialami oleh banyak orang. Namun, jika dibiarkan, setinggi apa pun pendapatan yang dimiliki, kamu akan kesulitan untuk mengumpulkan kekayaan dan meraih tujuan finansial jangka panjang. Oleh karena itu, inflasi gaya hidup perlu dibendung agar tak berbuntut menjadi masalah serius pada kondisi keuangan ke depannya.
Kenapa Kenaikan Gaji Membuat Inflasi Gaya Hidup?
Secara umum, inflasi gaya hidup sering kali didorong oleh kenaikan gaji atau pendapatan. Kebiasaan atau perilaku seseorang akan ikut berubah menyesuaikan penghasilan yang dimilikinya, terutama jika telah lebih besar dibanding sebelumnya.
Kamu yang awalnya tinggal di kamar kos, kenaikan pendapatan akan memunculkan keinginan untuk pindah ke rumah kontrakan atau apartemen yang lebih mewah. Kebiasaan makan di restoran cepat saji atau tempat makan yang lebih mewah juga pasti lebih sering dilakukan karena merasa memiliki uang untuk melakukannya.
Semua perilaku hidup boros tersebut merupakan contoh dari inflasi gaya hidup karena dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan. Kemampuan keuangan yang lebih mumpuni membuat kamu terpicu untuk menyesuaikan gaya hidup dan meningkatkan pengeluaran.
Jika tidak bisa dikendalikan dengan bijak, sudah pasti hal tersebut akan membuat kondisi keuangan tetap stagnan dan memicu gaya hidup konsumtif. Juga, inflasi gaya hidup akan membuat kekayaan tak bertumbuh dan berisiko menjadi masalah di masa depan jika tidak segera disiasati.
Tips Menyiasati Inflasi Gaya Hidup
Melalui pengelolaan finansial yang teratur, membendung inflasi gaya hidup pasti akan menjadi lebih mudah. Untuk lebih jelasnya, berikut 3 tips menyiasati inflasi gaya hidup agar tak membuat kondisi keuangan sulit berkembang.
-
Tentukan Budget Khusus untuk Tabungan dan Kebutuhan
Tips pertama agar kamu tak terjerumus dengan inflasi gaya hidup adalah menetapkan budget khusus untuk ditabung dan memenuhi kebutuhan. Ketahui dulu berapa besar pengeluaran sebelum pendapatan naik dan usahakan untuk tetap mengikuti anggaran tersebut.
Misalnya, jika memiliki anggaran pengeluaran 3 juta per bulan, usahakan nominalnya tetap sama meski telah mengalami kenaikan gaji. Dengan begitu, surplus dari kenaikan pendapatan bisa dialokasikan untuk hal yang lebih penting, seperti menabung dan investasi.
-
Manfaatkan Fitur Menabung Otomatis
Tips menghindari inflasi gaya hidup lainnya adalah memanfaatkan fitur menabung atau investasi otomatis. Fitur ini bisa kamu dapatkan dengan menggunakan layanan menabung atau investasi digital yang bisa diunduh gratis di smartphone.
Dengan memanfaatkan fitur ini, kamu jadi lebih mudah mengelola keuangan dan menghindari sikap impulsif yang sering kali bisa mengeruk anggaran untuk tabungan. Yang terpenting, pastikan segala kebutuhan telah terpenuhi dan gunakan sisa anggarannya sebagai nominal untuk ditabung secara otomatis setiap bulannya.
-
Gunakan Rekening Tabungan untuk Fungsi Tertentu
Tak kalah pentingnya, kamu juga bisa membendung inflasi gaya hidup dengan menggunakan beberapa rekening tabungan yang memiliki fungsi tertentu. Sebagai contoh, buat rekening tabungan khusus untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti tagihan bulanan, membayar cicilan, dan kebutuhan harian.
Lalu, ajukan pula rekening tabungan kedua untuk tujuan hiburan, seperti makan di luar, menonton bioskop, hingga liburan. Juga, gunakan tabungan ketiga sebagai dana darurat dan tabungan jangka panjang. Tentunya, masing-masing rekening tabungan tersebut harus digunakan sesuai fungsinya agar lebih mudah mengelola keuangan.
Jangan Biarkan Kondisi Keuangan Tak Berkembang Karena Inflasi Gaya Hidup
Sebagai hal yang membuat kondisi keuangan sulit berkembang dan terus stagnan, inflasi gaya hidup perlu disiasati agar tak terus menggerogoti pemasukan yang sebenarnya telah meningkat. Menyesuaikan kenaikan pendapatan, inflasi gaya hidup akan terus membengkakkan pengeluaran jika tidak dikendalikan. Sehingga, tabungan pun tak kunjung terkumpul dan sulit untuk meraih tujuan finansial di masa depan.