Ingin Jual Rumah? Pakai Cara Ini agar Harganya Mahal
Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat banyak orang mengalami krisis keuangan. Bisnis sepi, omzet seret, tabungan terkuras, dan utang menumpuk.
Mau tak mau, aset berharga dijual. Salah satunya adalah properti, seperti hotel, vila, apartemen, rumah, hingga kontrakan. Semua itu dilakukan demi menyelamatkan keuangan, termasuk membayar utang agar keluar dari masa-masa paceklik.
Tetapi tenang saja, tidak semua orang bernasib demikian. Masih ada masyarakat yang keuangannya adem ayem di tengah pandemi. Punya banyak uang di tabungan.
Mereka hanya menahan pengeluaran. Begitu waktunya tepat, mereka akan belanja atau melakukan spending lagi, seperti membeli rumah atau properti.
Nah, setelah Lebaran bisa jadi momen yang pas untuk jual beli rumah. Buat kamu yang ingin menjual rumah pasca-Lebaran, berikut tipsnya biar laku dan harganya mahal:
Baca Juga: Serba-Serbi KPR Yang Perlu Diketahui
-
Renovasi rumah
Calon pembeli enggan membeli rumah yang memiliki banyak kerusakan. Sebelum dijual, kamu harus merenovasi beberapa bagian yang rusak.
Pertama, cek semua bagian rumah kamu secara detail dan catat bagian mana saja yang membutuhkan perbaikan. Contohnya pintu macet, plafon jebol atau bocor, keran air tidak berfungsi, dan sebagainya.
Lakukan renovasi dengan bantuan satu atau dua tukang bangunan agar keseluruhan bagian rumah benar-benar ditangani dengan baik. Kamu perlu merogoh kocek besar untuk renovasi mayor pada rumah.
Tetapi uang yang dikeluarkan akan sebanding dengan hasil yang akan kamu dapatkan. Rumah yang siap huni tanpa kerusakan akan lebih cepat laku dan bisa dijual dengan harga tinggi.
-
Bersihkan dan cat ulang rumah
Jika tidak ada yang perlu diperbaiki, kamu dapat membersihkan dan mencat ulang rumah agar sedap dipandang. Rumah yang nampak kusam, suram, dan tak terawat, justru bisa membuat calon pembeli kabur.
Boro-boro dapat harga tinggi, rumah laku saja sudah bagus. Jika bingung mulai dari mana, awali dulu dari bagian luar rumah dengan membersihkan dan merapikan area taman dan teras.
Cabut rumput atau ilalang yang tumbuh liar, tata bebatuan seperti jalan setapak supaya lebih rapi. Bersihkan kotoran atau lumpur dan lumut yang sudah lama nempel di dinding maupun lantai teras.
Kalau perlu, kamu bisa menempatkan pohon atau tanaman-tanaman baru yang cantik sehingga tampak lebih hijau. Ganti lampu di dalam maupun luar rumah agar rumah terlihat lebih terang.
Kamu bisa melakukannya juga pada semua ruangan, termasuk kamar mandi dan dapur yang biasanya tampak suram. Selanjutnya membersihkan bagian dalam rumah, seperti di area dapur, kamar mandi, dan lainnya. Sapu, pel, dan bersihkan kerak-kerak yang menempel di di dinding dan lantai agar kesan kotor dan tidak terawat hilang.
Selain itu, cat ulang rumahmu supaya lebih kinclong. Pilih warna yang tepat dan cerah, agar penampilan rumah terlihat lebih fresh dari sebelumnya.
Kamu juga dapat mengombinasikan warna yang berbeda, agar rumah tidak terlihat membosankan. Rumah jadi bersih, rapi, indah, bagus. Dan paling penting nyaman untuk ditinggali penghuni baru.
-
Beri gimmick menarik
Kamu memang bukan pengembang, tetapi kalau ingin rumah laku terjual, berilah gimmick menarik bagi calon pembeli. Contohnya harga jual masih bisa dinego, pendampingan saat pengurusan sertifikat atau balik nama, dan lainnya.
Syukur-syukur ada diskon atau potongan harga agar rumah cepat terjual tanpa harus membuat kamu rugi. Dengan strategi ini, pasti langsung ada yang tertarik.
-
Jualan pakai media sosial
Di era digital saat ini, manfaatkan media sosial sebagai wadah jualan atau promosi. Contohnya menjual via Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, atau media sosial lainnya.
Cara ini lebih mudah, murah, efektif, dan efisien. Iklankan rumah yang ingin kamu jual dengan apik. Foto-foto dan video produk bagus, menarik dari setiap sudut dan angle. Agar calon konsumen terpikat.
Tak lupa lengkapi deskripsi produk yang mampu membuat calon konsumen penasaran, dan tertarik membeli.
-
Pakai jasa makelar
Paling sering dipakai untuk menjual properti adalah jasa makelar. Lewat tangan ketiga, kamu tidak perlu repot lagi. Makelar lah yang bertugas mencari pembeli properti.
Tetapi kamu harus siap berbagi hasil penjualan dengan makelar. Misalnya 5 persen dari hasil penjualan untuk komisi makelar.