Ingin Konsumen Royal Membeli Produkmu? Pakai Trik Ini
Banyak konsumen tidak sadar dengan perilaku belanjanya. Hanya dalam beberapa menit saja sudah menghabiskan banyak uang untuk membeli sejumlah barang atau produk di satu toko.
Inilah yang harus dilirik setiap pelaku usaha. Mencari cara bagaimana memainkan strategi yang tepat untuk membuat konsumen royal. Bukan memborong barang dari toko lain, tetapi hanya di tokomu.
Berikut beberapa trik yang dapat kamu gunakan agar konsumen lebih konsumtif belanja di toko offline maupun toko onlinemu:
Baca Juga: 5 Cara Menghemat Uang Belanja Biar Cukup Sebulan
• Pasang harga berakhiran angka 99 atau 95
Di supermarket atau toko online pasti ada yang mencantumkan harga produk Rp 29.995 atau Rp 49.999? Ketika melihatnya, konsumen akan senang bukan kepalang karena harga barang nampak lebih murah dibanding harga Rp 30.000 atau Rp 50.000.
Inilah taktik pelaku usaha untuk menjaring penjualan lebih banyak. Permainan harga yang lebih disukai banyak orang terhadap suatu produk daripada angka lain, seperti Rp 29.300 atau Rp 49.000.
Jadi, ketika produk diberi label harga berakhiran 99 atau 95 sangat memengaruhi penjualan. Penjualan akan jauh lebih banyak dibanding harga akhiran lainnya, sebab barang bakal terjual lebih cepat.
• Menetapkan satu harga untuk beberapa produk
Strategi lain untuk membuat konsumen menghabiskan lebih banyak uang adalah menetapkan satu harga untuk beberapa barang. Misalnya Rp 100.000 untuk tiga baju.
Sebenarnya konsumen hanya butuh satu baju misalnya, tetapi karena mereka melihat lebih murah dibanding satu baju dengan harga Rp 35.000, maka akhirnya membeli tiga baju seharga Rp 100.000.
Atau trik lain Rp 50.000 untuk empat item barang peralatan masak. Jika beli satu seharga Rp 15.000, namun empat hanya membayar Rp 50.000.
• Menawarkan pilihan harga sesuai ukuran produk
Penetapan harga berikutnya yang sering dijumpai adalah memberi beberapa pilihan harga sesuai ukuran produk. Misalnya minuman boba ukuran regular Rp 20.000 dan large Rp 30.000. Tambah topping cukup membayar Rp 4.000.
Dengan pilihan harga ini, konsumen akan berpikir bahwa lebih baik membeli minuman boba ukuran besar dengan harga yang tidak terlalu beda jauh dari ukuran regular. Lebih banyak isinya, dan lebih puas.
Konsumen juga biasanya akan tergoda ketika disodori penawaran harga yang lebih baik, misal ketika membeli makanan siap saji. Apakah mau di upgrade minumannya? Cuma tambah Rp 5.000 untuk ukuran large. Cara tersebut dapat meningkatkan penjualan dan omzet karena strategi harga yang tepat.
• Pemberian harga yang simpel
Sebagian besar konsumen akan berhitung ketika berbelanja, terutama yang sudah memiliki perencanaan bujet setiap minggu atau setiap bulan. Mereka akan mengalkulasi berapa penurunan harga yang diberikan penjual, sehingga penting bagi pelaku usaha untuk memberikan perubahan harga yang simpel ketika ada harga produk turun.
Misalnya harga minyak goreng dari Rp 48.000 menjadi Rp 45.000. Konsumen akan mudah menghitungnya, artinya ada diskon atau turun harga sebesar Rp 3.000.
Dan itulah uang yang bisa mereka hemat. Dibandingkan penjual memberi harga dari awal Rp 45.667 menjadi Rp 43.247, perlu menghitung dengan kalkulator sehingga justru menyulitkan konsumen.
• Menetapkan batas maksimal pembelian
Konsumen diyakini bakal semakin royal jika penjual dapat menerapkan strategi batas maksimal pembelian. Sebagai contoh, minyak goreng dengan harga spesial Rp 45.000 per pouch ukuran dua liter. Namun disebutkan maksimal pembelian empat pouch per konsumen.
Ini mengindikasikan minyak goreng masih langka, harganya super murah, dan permintaan yang sedang banyak. Akhirnya konsumen merasa takut kehabisan, dan membeli minyak goreng lebih dari satu untuk stok sembako di rumah.
Baca Juga: 10 Tempat Belanja Termurah di Jakarta