Ingin Mendidik Anak Jadi Wirausahawan? Lakukan 5 Hal Ini
Mendidik anak menjadi wirausaha sejak dini merupakan hal yang sudah lazim dilakukan orangtua, terutama oleh orangtua seperti kamu yang bergelut di dunia bisnis juga.
Pada dasarnya faktor utama yang berperan untuk membentuk wirausahawan bisa saja perpaduan antara pola asuh dan juga sifat bawaan anak itu sendiri. Setidaknya hal inilah yang banyak terjadi pada para pengusaha yang sukses.
Banyak pebisnis yang ingin anaknya kelak bisa menjadi pebisnis juga atau setidaknya mewarisi bisnis yang sudah sukses saat ini. Jika kamu memiliki keinginan yang sama, maka pastikan kamu sudah mulai mendidik anak sejak dini, bahkan sejak mereka balita.
Kamu perlu membentuk karakter anak dengan sedemikian rupa, terutama terkait dengan pengambilan keputusan dan hal-hal penting lainnya yang kelak berguna di dalam bisnis.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan ketika mendidik anak menjadi wirausahawan:
1. Ajarkan cara menyelesaikan masalah dengan efektif
Ajarkan anak memecahkan masalah
Saat anak menghadapi masalah, pada umumnya mereka akan kebingungan dan kerap menjadi terlihat begitu serius. Kondisi seperti ini biasa dihadapi oleh anak-anak dalam segala usia.
Sementara dalam pandanganmu sebagai orangtua, permasalah ini tentu bisa saja begitu simpel atau bahkan menggelikan. Jika sudah menyerah dan tak mampu menyelesaikannya, kemungkinan anak akan menghampirimu dan mulai menceritakan masalahnya.
Hindari untuk segera mengambil alih masalah dan menyelesaikannya dengan mudah di depan anak, sebab hal ini justru akan membuat mereka terbiasa mudah menyerah. Kamu hanya perlu mendengar dan membiarkan anak menceritakan apa yang sedang dihadapinya. Ajaklah anak untuk berdiskusi tentang peluang-peluang yang bisa menyelesaikan masalah tersebut. Buat anak berpikir dan menemukan penyelesaian yang paling tepat untuk masalahnya.
Baca Juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak Biar Tidak Stres Selama Pandemi Covid-19
2. Dorong anak untuk bekerjasama
Di usia tertentu anak tentu akan mulai mengenal dan masuk ke dalam lingkungan yang baru, seperti sekolah dan tempat les. Kamu perlu memberikan dorongan pada anak untuk bergabung dengan komunitas yang ditemuinya di lingkungan yang baru. Hal ini juga bisa dilakukan agar anak masuk ke dalam tim olahraga atau bahkan komunitas hobi lainnya yang sesuai minatnya.
Saat bergabung dengan tim atau komunitas seperti ini, berikan motivasi pada anak agar mau bekerjasama dengan anak lainnya. Hal ini akan sangat berguna untuk membangun rasa percaya diri anak dan membentuk pola pikir bekerja sebagai tim.
Anak bisa belajar tentang posisi dan tanggung jawab sebagai pemimpin, belajar menerima kekalahan, atau bahkan belajar untuk membangun kemenangan bersama. Namun pastikan kamu tidak memaksa anak untuk bergabung dengan komunitas yang tidak ingin diikutinya.
3. Berikan hadiah sebagai motivasi saat menyelesaikan pekerjaan rumah
Kamu juga bisa membiasakan anak untuk membantu pekerjaan di rumah, agar mereka membiasakan diri memiliki tanggung jawab. Pada awalnya kamu mungkin akan kecewa, sebab pekerjaan mungkin saja tidak selesai sesuai dengan yang diharapkan. Namun, kamu tidak boleh mudah menyerah, sebab hal ini hanya bagian proses mendidik anak untuk bertanggung jawab. Kamu hanya perlu mengulanginya kembali keesokan hari.
Agar tidak membosankan, kamu bisa memberikan hadiah kecil pada anak, jika anak bisa menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan baik. Tidak perlu membebaninya dengan pekerjaan yang rumit dan sulit, kamu bisa memulainya dengan meminta anak merapikan tempat tidurnya setelah bangun pagi, menata kembali buku-bukunya setelah belajar, atau membantu kamu membereskan piring setelah makan malam.
Baca Juga: Cara Mengajari Anak Berbisnis Sejak Kecil
4. Dengarkan ketika akan bertanya “Kenapa”
Dengarkan ketika bertanya why
Anak-anak akan memiliki ribuan pertanyaan di dalam kepala mereka dan hal ini kerap terlontar kapan saja dan di mana saja. Sebagai orangtua, kamu mungkin bosan dan lelah untuk selalu menjawab dan menjelaskannya.
Dalam kondisi tertentu, kamu bahkan bisa saja tidak memiliki jawaban dan pada akhirnya meminta anak untuk tidak bertanya lagi. Ini sikap yang salah dan tidak seharusnya dilakukan.
Biasakan untuk mendengar pertanyaan anak dengan detail, lalu berusaha untuk memahaminya. Mulailah memberinya motivasi untuk berpikir lebih dalam tentang pertanyaannya.
Kamu juga bisa mengajaknya berdiskusi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Cara ini akan membiasakan anak menganalisa berbagai hal yang ingin diketahuinya, sehingga anak terbiasa bisa menemukan sendiri jawaban-jawabannya.
5. Bicara tentang uang juga perlu
Meski masih kecil, kamu juga perlu membicarakan tentang uang kepada anak-anak. Hal ini akan membuat anak terbiasa dan tidak merasa “aneh” ketika berbicara tentang uang. Jangan membicarakan bagaimana sulitnya mendapatkan uang, sebab anak-anak tidak perlu dibebani dengan hal-hal seperti itu.
Kamu bisa memulai pembicaraan ini dari hal-hal yang ringan, bagaimana kamu bisa mendapatkan uang dengan bekerja, bagaimana sebaiknya membelanjakan uang, pentingnya menabung, dan yang lainnya. Semua ini akan menjadi bekal bagi anak untuk menata keuangannya di masa yang akan datang.
Didik Anak dengan Cara yang Tepat
Mendidik anak menjadi wirausahawan tentu tidak ada salahnya, selama kamu melakukannya dengan cara tepat. Pahami apa saja yang perlu dan harus dihindari untuk urusan yang satu ini. Sesuaikan cara kamu mendidik dengan usia anak, agar anak bisa belajar dengan baik dan sesuai dengan porsi yang sesuai umur mereka.
Baca Juga: Cara Sukses Mendidik Anak Agar Memiliki Masa Depan Cerah