Bebas Riba, Mana dari 8 Instrumen Investasi Syariah Ini yang Paling Layak Dicoba?
Bisa menjadi sarana untuk mengembangkan kekayaan seiring waktu, investasi menjadi hal yang saat ini mulai banyak dilakukan oleh banyak orang. Akan tetapi, aktivitas keuangan tersebut identik dengan praktik riba atau bunga yang dihindari oleh masyarakat muslim. Oleh karenanya, dunia investasi di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam mengembangkan instrumen investasi syariah.
Tentunya, tidak butuh waktu lama instrumen investasi syariah bisa berkembang dengan pesat dan menarik banyak minat investor. Bahkan, hingga saat ini telah muncul berbagai jenis instrumen investasi syariah yang bisa dipilih oleh para pemilik modal di dalam negeri.
8 Instrumen Investasi Syariah yang Layak Dicoba
Setiap jenis instrumen investasi syariah tersebut juga memiliki keunggulan dan kekurangannya tersendiri yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan investasi. Hal tersebut kerap memunculkan pertanyaan, instrumen investasi syariah mana yang paling ideal dan layak untuk dicoba oleh investor?
Nah, untuk menjawab rasa penasaranmu, berikut adalah penjelasan dari 8 instrumen investasi syariah yang bisa kamu jadikan pilihan untuk menanam modal.
1. Investasi Properti Syariah
Sudah sejak lama properti dianggap sebagai salah satu instrumen investasi favorit banyak investor, tak terkecuali di Indonesia. Hal ini dikarenakan peluang imbal hasil dari investasi ini bisa dibilang sangat menjanjikan dan cocok untuk jangka panjang. Bahkan, tidak sedikit orang yang menganggap jika properti merupakan instrumen investasi yang tak akan pernah ada matinya.
Sebenarnya, investasi properti di Indonesia pada umumnya telah menganut sistem syariah di dalamnya. Sebagai contoh, kamu membeli rumah, apartemen, kost, kondominium, ataupun sejenisnya untuk dijual kembali di kemudian hari saat nilainya telah bertumbuh. Selain itu, imbal hasil investasi properti juga bisa didapatkan dari menyewakannya ke pihak lain.
Namun, jika mengajukan KPR, pastikan menggunakan layanan yang menganut prinsip syariah. Biasanya, melalui akad KPR Syariah tersebut kamu perlu menentukan sejak awal terkait penggunaan dari properti, apakah itu untuk disewakan ataukah sebagai tempat tinggal.
Tentunya, sebelum melakukan transaksi pembelian atau pengajuan KPR atas properti, perhatikan tentang legalitas dan juga keabsahan dokumennya. Bila perlu lakukan penelusuran terkait pihak developer maupun pemilik properti guna mengecek kredibilitas dokumen dan berkas seputar properti. Hal ini penting untuk dilakukan agar kamu terhindar dari risiko penipuan atau sengketa yang malah akan menimbulkan kerugian pada rencana investasi.
2. Sukuk Negara Syariah
Instrumen investasi syariah lainnya adalah sukuk negara syariah. Produk ini juga termasuk sebagai instrumen di pasar modal syariah yang mana diterbitkan oleh pemerintah resmi Indonesia.
Tentunya, produk surat berharga negara ini diterbitkan dengan mengacu pada hukum serta syariah agama Islam pada cara kerjanya. Sehingga, masyarakat Indonesia yang memegang teguh prinsip syariah bisa menjadikan produk ini sebagai opsi investasi berbasis syariah yang aman dan dijamin oleh pemerintah Indonesia.
3. Reksa Dana Syariah
Banyak di antara kamu yang tentu sudah tidak asing lagi dengan instrumen investasi yang satu ini. Ya, reksa dana adalah produk investasi yang memiliki banyak keunggulan, terutama dari segi cara kerjanya. Pasalnya, reksa dana adalah instrumen investasi yang dibentuk sebagai hasil himpunan dana dari sejumlah investor sekaligus yang dikelola oleh Manajer Investasi.
Alhasil, investasi reksa dana bisa dimulai dengan modal yang terjangkau, bahkan mulai dari 10 ribuan saja. Di samping itu, reksa dana juga memiliki beragam jenis dengan kelebihan dan kekurangannya tersendiri yang fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan investor.
Meski begitu, untuk reksa dana syariah, cara kerjanya sedikit dimodifikasi menyesuaikan prinsip syariah. Hal tersebut mencakup pengajuan reksa dana yang harus melalui kontrak khusus dan mengacu akad muamalah alias bagi hasil, atau dalam kata lain musyarakah dan mudharabah.
Selain itu, produk syariah ini juga mempunyai banyak manfaat, seperti memajukan ekonomi, memberi keuntungan, dan sebagainya. Pada pelaksanaannya, reksa dana syariah dikelola oleh Manajer Investasi yang dipantau oleh Dewan Pengawas Syariah guna memastikan aktivitas bisnisnya tak menyalahi aturan syariah.
Baca Juga: Investasi Properti Syariah: Keuntungan dan Tips Suksesnya
4. Investasi Emas
Menjadi logam mulia yang populer di kalangan masyarakat dunia, emas selalu bisa menjadi pilihan untuk melindungi nilai kekayaan dan instrumen investasi. Pada dasarnya, investasi emas telah menganut prinsip syariah sejak zaman dulu.
Hal ini dikarenakan emas merupakan aset yang ditransaksikan dan menjadi objek jual beli. Selain itu, emas juga memiliki benda yang berwujud yang menjadi salah satu dasar ketentuan dari transaksi berprinsip syariah. Sehingga, potensi riba dari investasi atau transaksi emas bisa dibilang sangat rendah dan dapat menjadi salah satu variasi investor
5. Investasi Saham Syariah
Di antara beragam instrumen investasi yang ada, saham selalu menjadi salah satu produk yang banyak dijadikan incaran oleh investor. Bukan tanpa alasan, saham merupakan instrumen investasi berisiko tinggi yang mampu memberikan peluang imbal hasil menjanjikan. Namun, karena risikonya yang tinggi tersebut, saham lebih cocok dijadikan sebagai instrumen investasi jangka panjang.
Untuk saham syariah, instrumen tersebut memiliki bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan di mana aktivitas bisnisnya tak bertentangan dengan hukum syariat agama Islam. Penerapan dari instrumen syariah ini juga tak mempunyai unsur judi atau untung-untungan tanpa dasar yang jelas dalam jangka panjang.
Agar lebih ideal dipilih, sebaiknya kamu menerapkan strategi diversifikasi ketika investasi di instrumen saham syariah, yaitu membagi modal investasi di sejumlah produk berbeda sekaligus. Pasalnya, fluktuasi harga pada produk tersebut terbilang cukup tinggi. Sehingga, ketika nilai saham sedang melandai, keuntungan atau imbal hasil di produk investasi tetap mampu mengangkat kinerja portofolio.
6. Deposito Syariah
Selain itu ada deposito syariah yang merupakan instrumen investasi syariah keluaran perbankan syariah. Sesuai Namanya, deposito syariah diterapkan tanpa menggunakan sistem riba. Selayaknya reksa dana, deposito syariah juga menggunakan kontrak akad mudharabah serta keuntungan didapatkan sebagai bagi hasil.
Biasanya, bagi hasil atau nisbah dari investasi deposito syariah adalah 40 persen bagi perbankan syariah, serta 60 persen bagi nasabah. Modal investasi sendiri bakal diatur serta dikelola perbankan syariah dengan menyesuaikan hukum serta prinsip syariat Islam.
Jika kamu menginginkan instrumen investasi syariah dengan risiko rendah tapi mampu memberi potensi imbal hasil stabil, deposito syariah bisa menjadi pilihan yang ideal. Meski begitu, ketika menanam modal di dalamnya, kamu tidak diperbolehkan untuk mengajukan pencairan dana sebelum jatuh tempo agar tak terkena sanksi denda.
Baca Juga: Investasi Saham Syariah, Alhamdulillah Menguntungkan dan Halalan Toyyiban
7. Obligasi Syariah
Bagi yang belum tahu, obligasi adalah instrumen investasi yang umumnya diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau korporasi. Penerbitan obligasi ini dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan pendanaan sebagai modal ataupun kas yang bisa digunakan untuk melancarkan rencana bisnisnya.
Untuk produk obligasi syariah, pengembalian dana dilakukan sesuai dengan perhitungan yang didasarkan sistem bagi hasil. Sehingga, tak ada unsur riba atau bunga pada penerapan produk investasi tersebut. Di samping itu, akad dari obligasi syariah adalah ijarah atau mudharabah.
8. Investasi P2P Lending Syariah
Terakhir ada instrumen investasi syariah yang disebut peer to peer atau P2P lending syariah. Sistem investasi syariah yang telah dijamin oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan tersebut menerapkan prinsip bagi hasil dan menyesuaikan kontrak akan yang telah disepakati. Beberapa akad yang biasa digunakan pada penerapan instrumen investasi syariah ini adalah mudharabah muqayyadah, wakalah bil ujrah, serta musyarakah.
Terkait cara kerjanya sendiri, kamu selaku investor diharuskan untuk memilih pengajuan pinjaman pada sebuah platform P2P lending syariah. Kamu bisa menentukan sendiri pengajuan pinjaman mana yang ingin didanai sesuai dengan preferensi pribadi.
Meski begitu, perlu dicatat untuk lebih selektif dalam memilih platform P2P lending syariah, termasuk saat memilih pengajuan pinjamannya. Pasalnya, ada risiko pihak peminjam akan mengalami gagal bayar. Saat hal tersebut terjadi, risiko kehilangan modal investasi di instrumen ini akan menjadi lebih tinggi.
Pilihan Instrumen Investasi Syariah Terbaik Harus Disesuaikan dengan Kebutuhan
Itulah penjelasan dari 8 instrumen investasi syariah yang bisa kamu jadikan pilihan untuk menanam modal bebas riba. Di antara seluruh instrumen tersebut pada dasarnya memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Barulah dengan begitu kamu bisa menentukan mana instrumen investasi syariah yang terbaik untuk dipilih sesuai dengan tujuan investasi dan kondisi keuanganmu.
Baca Juga: Halal dan Budget Rendah, Beginilah Cara Kerja Investasi Syariah