Investasi Properti: Pengertian, Keuntungan, dan Caranya
Investasi properti adalah salah satu jenis investasi yang menjanjikan keuntungan besar. Terlihat dari harga properti yang selalu naik setiap tahun.
Buat kamu yang punya dana nganggur, segera investasi properti sejak dini. Semakin menunda, harga properti semakin mahal. Akhirnya kian sulit mengejar kenaikan tersebut dan membuat kamu kehilangan kesempatan investasi properti.
Baca Juga: Investasi Asing Langsung dan Tidak Langsung di Indonesia
Pengertian Investasi Properti?
Investasi properti
Investasi properti adalah pembelian properti atau real estate dengan tujuan mendapat keuntungan melalui kegiatan usaha penyewaan, penjualan kembali properti di masa depan, atau keduanya. Jadi, tidak dibeli sebagai tempat tinggal pembelinya.
Investasi properti dapat dimiliki perorangan maupun instansi atau badan usaha. Investasi properti bisa termasuk investasi jangka panjang atau jangka pendek.
Investasi properti sering disebut rumah kedua. Rumah pertama untuk ditinggali, rumah kedua sebagai investasi.
Namun tidak semua menggunakan cara seperti itu. Bisa juga seseorang membeli rumah kedua, misalnya vila di salah satu destinasi wisata sebagai tempat menginap jika sedang berlibur di wilayah tersebut.
Dengan kata lain, itu bukan investasi properti. Tetapi untuk kepentingan pribadi. Properti bukan dijadikan sebagai sumber pendapatan.
Keuntungan Investasi Properti
Keuntungan Investasi Properti
Berikut keuntungan investasi properti yang bakal membuatmu kepincut:
1. Sebagai Passive Income
Investasi properti adalah cara yang tepat untuk mencetak passive income. Penghasilan yang diperoleh hanya dengan duduk manis atau sambil rebahan di rumah.
Uang masuk dalam rekening dalam bentuk pendapatan sewa, dividen, bunga, bahkan royalti dari hasil investasi properti. Enak kan? Sangat cocok untuk persiapan masa pensiun atau di hari tua.
2. Harga Cenderung Naik, Cuan Besar
Investasi properti dikenal sebagai investasi rendah risiko. Itu karena pasar properti tidak terlalu fluktuatif seperti pasar saham.
Buktinya kenaikan harga properti rata-rata 10-20% per tahun. Kalaupun turun, pembalikannya cepat, sehingga kamu bisa untung besar.
3. Tidak Tergerus Inflasi
Melihat harga properti yang cenderung naik terus dengan persentase 10-20% setiap tahun, artinya jauh melampaui angka inflasi. Inflasi di Indonesia rata-rata 3-5% per tahun.
4. Kamu yang Menentukan Harga
Kamu adalah investor atau pemilik properti. Suka-suka kamu mau memasang harga atau tarif berapa ketika menjual atau menyewakan properti. Kendali ada di tangan kamu.
5. Tak Perlu Dipantau Saban Hari
Investasi saham dan reksadana perlu dimonitor setiap saat. Tetapi tidak dengan investasi properti. Kamu tinggal membeli properti, lalu menyewakan atau menjualnya. Bisa langsung dapat untung.
Tidak perlu dipantau setiap hari, karena aset kamu tidak akan hilang. Selain itu, penyewa yang akan merawat aset kamu tersebut. Jika ingin mengontrol, bisa sesekali saja.
6. Dapat Dijadikan Agunan
Properti yang kamu beli dapat menjadi jaminan atau agunan ketika membutuhkan pinjaman bank. Mungkin saja kamu perlu tambahan modal untuk meningkatkan investasi atau saat dalam kondisi darurat.
Baca Juga: Pengertian Investasi Leher ke Atas dan Contohnya
Kerugian Investasi Properti
Kerugian investasi properti
Investasi di properti juga memiliki kerugian atau kekurangan, antara lain:
1. Butuh Modal Besar
Investasi properti konvensional atau offline adalah investasi padat modal. Artinya investasi ini membutuhkan modal cukup besar. Harga properti dimulai dari ratusan juta sampai miliaran, bahkan triliunan rupiah. Sanggup?
2. Rawan Bencana Sehingga Butuh Proteksi
Investasi properti cukup rawan bila terjadi bencana, seperti risiko banjir, kebakaran, gempa bumi, dan risiko lainnya. Kamu harus meng-cover risiko tersebut dengan asuransi properti.
Itu artinya, kamu perlu merogoh kocek lagi untuk membayar preminya setiap bulan untuk mendapatkan manfaat asuransi properti.
3. Sulit Menjual Cepat
Investasi properti adalah jenis investasi tidak likuid atau tidak dapat dicairkan sewaktu-waktu. Butuh waktu cukup lama untuk menjual atau menggadaikannya. Tidak seperti saham maupun reksadana.
Belum lagi kalau lokasi kepemilikan properti tidak strategis, sangat susah menjualnya lagi atau sepi peminat. Mungkin bisa memakan waktu berbulan-bulan atau sampai tahunan.
Contoh Investasi Properti
Contoh Investasi Properti
Investasi properti sebetulnya dibedakan menjadi beberapa jenis. Ada perumahan, komersial, dan properti campuran (komersial dan residensial atau perumahan).
Berikut contoh investasi properti berdasarkan jenisnya:
1. Rumah
2. Apartemen
3. Townhouse
4. Ruko
5. Kantor
6. Kondotel atau kondominium hotel
7. Tanah
8. Vila
9. Gudang.
Baca Juga: Dunia Investasi: Kenali Instrumen, Istilah dan Tips Sukses Investasi
Cara Investasi Properti
Cara Investasi Properti
Investasi properti perlu dilakukan dengan baik dan benar agar bisa berjalan mulus, serta memperoleh hasil maksimal. Ini tiga cara investasi properti yang bisa kamu coba:
1. Investasi Properti Online
Investasi properti kini sudah merambah online. Artinya, investor tidak melulu harus membeli barang properti dengan uang segepok.
Inilah cara investasi properti modal kecil. Investasi properti online terpercaya melalui platform atau aplikasi khusus yang terdaftar di OJK. Investasi properti online dapat dilakukan lewat cara berikut ini:
- Property equity crowdfunding
Property equity crowdfunding adalah investasi properti patungan bersama investor lain di platform atau aplikasi yang menyediakan layanan tersebut. Ini adalah investasi properti online murah karena tak perlu modal besar seperti membeli properti offline.
Contoh, kamu ingin investasi properti dengan membeli rumah seharga Rp 1 miliar. Cukup tanam modal 1% dari harga properti atau sebesar Rp 10 juta. Sisa investasi akan datang dari investor lain. Murah kan?
- Investasi properti P2P Lending
Cara investasi properti untuk pemula lainnya, yakni melakukan pendanaan atau investasi P2P Lending, khususnya untuk proyek investasi. Platform ini menghubungkan pengembang dengan masyarakat.
Kamu dapat menjadi pemberi pinjaman (lender) dengan minimal investasi mulai dari Rp 100 ribu. Keuntungan atau imbal hasil yang diperoleh hingga 20% per tahun.
- Membeli saham emiten properti
Cara investasi properti online berikutnya adalah membeli saham emiten properti. Investasi saham di sektor properti saat ini bisa dilakukan secara daring melalui aplikasi trading saham online milik perusahaan sekuritas.
Investasi saham online modal kecil. Dimulai dari Rp 100 ribu. Selain beli saham, kamu juga bisa menjual saham dan melakukan analisis lewat fitur grafik saham yang disediakan.
2. Investasi Properti Sistem Sewa
Investasi properti dengan cara menyewakan aset adalah cara yang paling populer untuk menambah penghasilan. Kamu dapat membeli properti, seperti rumah, apartemen, kondominium, townhouse, kemudian disewakan untuk tempat tinggal.
Atau membeli properti perkantoran, ruko, toko ritel dan disewakan untuk kepentingan bisnis atau komersial. Dari hasil penyewaan, kamu mendapatkan uang sewa bulanan atau tahunan.
3. Investasi Properti Flipping
Investasi properti flipping adalah membeli properti dengan harga lebih murah dari pasaran. Selanjutnya dilakukan renovasi untuk kemudian dijual dengan harga jauh lebih mahal.
Teknik atau strategi ini disebut flipping. Pelaku atau orang yang melakukan flipping disebut flipper. Misalnya, membeli rumah bekas seharga Rp 100 juta. Lalu direnovasi, dan menjual rumah tersebut seharga Rp 500 juta.
Model investasi properti macam ini bisa disebut investasi jangka pendek. Sebab, prosesnya cepat, beli rumah, renovasi, dan menjual untuk raup keuntungan dalam waktu singkat. Betul-betul investasi properti yang menguntungkan.
10 Cara Investasi Properti Paling Aman
1. Cari Tipe Properti
Properti hadir dalam berbagai tipe. Sebaiknya tentukan tipe seperti apa yang diinginkan. Apakah rumah, apartemen, ruko, atau lahan kosong? Sebab, setiap tipe properti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Misalnya antara rumah dan lahan kosong, harga rumah bisa dipastikan lebih mahal karena sudah jadi dan bisa langsung ditempati. Sebaiknya sesuaikan dengan kebutuhan jangka panjang agar tidak salah pilih, ya!
2. Perhatikan Lokasi
Lokasi menjadi hal yang krusial dalam memilih properti. Pilihlah yang berada di lokasi strategis agar mudah dijangkau oleh banyak orang. Jika budget tidak cukup, kamu bisa lirik yang lokasinya agak di pinggir kota asalkan memiliki akses yang baik.
Percaya atau tidak, lokasi di pinggiran kota pun nantinya akan ramai. Hal ini secara otomatis membuat harga propertinya semakin mahal.
3. Siapkan Modal
Selain lokasi, kamu juga perlu menyiapkan modal yang cukup untuk membeli satu unit properti. Bukan hanya biaya pokoknya saja, tapi ada juga biaya lain yang tak boleh luput dari perhitungan.
Adapun biaya tersebut, seperti uang muka (DP), booking fee, dan biaya cicilan per bulan untuk metode pembayaran secara KPR. Mengingat nominalnya tidak sedikit, penting bagimu untuk menabung dari sekarang agar keinginan punya rumah bisa kesampaian.
4. Perhatikan Kredibilitas Pengembang
Siapa pengembang yang bertanggung jawab atas pembangunan? Seperti apa riwayat proyek yang pernah dikerjakan? Apakah pernah ada bangunan yang statusnya mangkrak atau semuanya berhasil diselesaikan dengan baik?
Pertanyaan di atas wajib menjadi bahan pertimbangan saat memilih developer. Pilihlah pengembang yang kredibel agar kamu tidak merasa kecewa setelah bangunan jadi. Sebab, bisa dipastikan hasilnya sesuai dengan konsep yang pengembang tentukan di awal proyek berjalan.
5. Cek Kelengkapan Fasilitas
Untuk properti tipe apartemen dan kos-kosan, penting untuk mengecek kelengkapan fasilitasnya, terutama kalau ingin disewakan. Properti yang memiliki fasilitas lengkap banyak diminati karena membuat penghuni merasa dimanjakan. Di sisi lain, penghuni juga jadi hemat karena tidak perlu mengeluarkan budget tambahan untuk menambah fasilitas di dalam hunian.
Sah-sah saja kalau kamu mau menaikkan biaya sewa karena telah menyediakan fasilitas yang lengkap. Penghuni manapun pasti terima, asalkan kenaikannya tidak terlalu signifikan.
6. Minta Brosur
Jika ingin investasi properti, sebaiknya mintalah brosur setiap kali kamu ikut ke pameran atau datang ke kantor pemasaran dari seorang developer. Brosur ini menjadi sumber informasi lengkap terkait tipe properti yang sedang diperdagangkan oleh developer.
Dari brosur pula, kamu bisa lebih mudah membandingkan properti dari developer berbeda. Jadi, tidak perlu bolak-balik datang ke lokasi untuk menanyakan tentang properti karena semuanya sudah dituliskan dalam brosur.
7. Segera Ajukan KPR
Menemukan properti yang cocok, tapi tabungan belum cukup untuk beli tunai? Tenang saja, ada KPR yang siap membantu. Kamu bisa segera ajukan KPR kepada salah satu bank yang ada di Indonesia dengan membawa dokumen persyaratan yang diminta.
Pengajuan KPR bisa ditolak, bisa diterima. Kemungkinan diterima lebih besar kalau kamu tidak pernah punya kredit macet dan kondisi keuangan yang layak. Dalam arti, gaji memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh bank.
8. Siapkan Uang Tunai Secukupnya
Jangan cuma mengandalkan KPR saja, ya! Bagaimanapun juga harus ada uang tunai yang disiapkan ketika membeli properti, karena ada biaya tambahan untuk setiap pembelian.
Biaya tambahan tersebut meliputi biaya asuransi, notaris, biaya bank, dan pajak. Biaya ini tidak mungkin dikover KPR juga, kan?
9. Tentukan Tenor Pembayaran
Sewaktu mengajukan KPR, kamu diminta untuk menentukan tenor pembayaran pinjaman. Idealnya adalah 5-10 tahun, tapi kamu harus sesuaikan lagi dengan kemampuan finansial.
Jika merasa sanggup bayar cicilan dengan kurun waktu lebih singkat, kenapa tidak? Semakin singkat tenor pembayaran, justru lebih baik. Setelah cicilan selesai, kamu bisa fokus untuk investasi di instrumen lain yang tak kalah menggiurkan.
10. Kontrol Pengeluaran Bulanan
Jika properti jadi dibeli dengan KPR, pos pengeluaran otomatis bertambah. Pada waktu itu juga, anggaran bulanan harus segera diperbaiki agar gaji cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Lakukan kontrol pengeluaran seketat mungkin untuk menghindari adanya pengeluaran di luar budget. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas keuangan selama cicilan belum lunas.
Pahami agar Investasi Properti Untung
Investasi properti bukan hal mustahil bagi kamu yang bergaji pas-pasan. Siapapun bisa berkesempatan investasi properti tanpa modal atau modal kecil.
Kuncinya adalah belajar. Belajar memahami seluk beluk investasi properti dan strategi jual beli yang tepat, sehingga tidak melakukan kesalahan yang membuatmu buntung.
Baca Juga: Biaya Investasi: Ketahui Ragam dan Cara Menghitungnya