Mulai Harus Menyiapkan Masa Depan, Apa Investasi yang Cocok untuk Generasi Milenial?

Tak dapat dipungkiri jika mayoritas generasi milenial saat ini sudah harus memikirkan tentang kondisi keuangannya di masa depan. Pasalnya, generasi milenial yang kini berada di kisaran usia 28 sampai 43 tahun perlu bersikap aktif dalam mengelola finansialnya agar kehidupannya kelak terjamin. Untuk itu, banyak dari mereka yang mulai tertarik atau bahkan telah memulai investasi. 

Tentunya, dengan tujuan dan kondisi keuangan yang berbeda, strategi investasi yang harus dilakukan oleh generasi milenial perlu disesuaikan, termasuk instrumen yang dipilih. Jika sampai salah menentukan pilihan instrumen investasi, rencana atau tujuan finansial mereka tidak akan bisa tercapai dengan optimal.

Yang menjadi pertanyaan, apa instrumen investasi yang ideal dan terbaik untuk dipilih generasi milenial? Nah, untuk mengetahuinya, simak rekomendasi investasi untuk generasi milenial sesuai tujuan keuangan dan jangka waktu, serta tips menjalaninya berikut ini.

Rekomendasi Investasi untuk Generasi Milenial

Setiap instrumen investasi pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri yang perlu disesuaikan dengan kebutuhanmu. Untuk generasi milenial, berikut rekomendasi instrumen investasi yang cocok dijadikan pilihan. 

  1. Reksa Dana

    Reksa dana merupakan instrumen investasi ramah pemula dan bisa dijadikan pilihan untuk mayoritas kalangan masyarakat. Termasuk untuk generasi milenial, investasi reksa dana mudah dan praktis dilakukan karena dikelola oleh Manajer Investasi, serta bisa dimulai dengan modal terjangkau, yakni, mulai dari 10 ribu rupiah saja. 

    Yang terpenting, sesuaikan jenis reksa dana yang dipilih dengan tujuan serta jangka waktu investasimu. Misalnya, untuk investasi jangka panjang, reksa dana saham bisa menjadi pilihan karena potensi imbal hasilnya yang tinggi. Sementara investasi jangka pendek lebih cocok diraih dengan reksa dana pasar uang karena tingkat risikonya yang rendah.

  2. Saham

    Untuk pilihan selanjutnya ada saham, yaitu instrumen investasi yang ideal dipilih untuk meraih tujuan jangka panjang. Dengan membeli saham, kamu sama halnya membeli sebagian kepemilikan dari perusahaan penerbitnya. 

    Sebagai investor saham, potensi imbal hasil bisa didapatkan dari capital gain ketika berhasil menjual saham di harga lebih tinggi dibanding harga belinya. Selain itu, daya tarik investasi saham datang dari peluang mendapatkan dividen yang diberikan perusahaan penerbitnya. Namun, risiko investasi saham terbilang tinggi dan perlu dibarengi dengan pemahaman serta risiko toleransi bagi para investornya. 

  3. Emas

    Rekomendasi investasi untuk generasi milenial selanjutnya adalah emas. Sebagai logam mulia yang sejak lama diminati masyarakat dunia, harga emas konsisten meningkat setiap tahunnya. Bahkan, kenaikan harga emas dari tahun ke tahun mampu melampaui laju inflasi serta fluktuasi pasar modal. 

    Hal ini membuat investasi emas bisa menjadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin menanam modal untuk jangka panjang, misalnya di atas 5 tahun. Selain aman, potensi imbal hasil yang diberikan juga sangat menjanjikan dan bisa menjadi sarana lindung nilai agar kekayaanmu tidak terlibas inflasi. 

  4. Deposito

    Berlanjut ke produk perbankan, deposito adalah instrumen investasi berisiko rendah di mana kamu menyetorkan uang dengan nominal dan jangka waktu yang telah disepakati. Keuntungan investasi deposito didapat dari pemberian bunga tetap yang nilainya lebih tinggi dibanding bunga tabungan biasa selama 3 sampai 12 bulan. Instrumen ini bisa dijadikan pilihan untuk generasi milenial yang ingin berinvestasi jangka pendek dengan aman dan jauh dari risiko.

  5. Obligasi

    Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh lembaga penerbitnya, baik pemerintah atau korporasi swasta. Ketika investasi obligasi, kamu ibarat memberi pinjaman pada lembaga penerbitnya dan akan dikembalikan secara penuh saat jatuh tempo. Selama masa pinjaman tersebut, investor bisa mendapatkan keuntungan dari kupon bunga yang dibayarkan secara rutin hingga tenor berakhir. 

    Dibanding saham, obligasi memiliki risiko yang relatif lebih rendah dan cocok dijadikan sebagai sarana memperoleh pendapatan pasif. Jadi, tak mengherankan jika instrumen ini populer sebagai rekomendasi investasi untuk generasi milenial. 

  6. P2P Lending

    Banyak yang belum tahu, tapi layanan P2P atau peer to peer lending dari perusahaan financial technology alias fintech juga bisa dijadikan sarana investasi menjanjikan untuk kaum milenial. Pada investasi P2P lending, kamu menanam modal yang nantinya dijadikan sebagai dana pinjaman pada nasabah fintech. 

    Imbal hasil yang diberikan sendiri tergantung dari bunga dan risiko pinjaman yang diajukan pihak peminjam. Uniknya, kamu bisa menentukan pinjaman yang ingin dipilih dari daftar pengajuan yang tersedia sesuai dengan kriteriamu sendiri. Jadi, risikonya lebih fleksibel disesuaikan kebutuhan dengan potensi keuntungan yang masih tergolong tinggi. 

  7. Mata Uang Crypto

    Sebagai generasi yang tergolong melek teknologi, tidak sedikit milenial yang memahami tentang mata uang crypto. Cryptocurrency juga bisa menjadi alternatif investasi bagi generasi milenial yang tertarik dengan teknologi serta mempunyai pemahaman seputar instrumen tersebut. 

    Jika andal berinvestasi crypto, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi dan mampu meningkatkan kondisi keuangan secara signifikan. Sebaliknya, jika tidak memahaminya dengan betul, nilai kripto yang sangat volatil mampu memberi kerugian besar sehingga perlu dipelajari dengan cermat agar bisa mengunci peluang imbal hasilnya.

Tips Maksimalkan Hasil Investasi untuk Generasi Milenial

Setelah memahami rekomendasi investasi untuk generasi milenial, kamu juga harus mengetahui cara tepat memaksimalkan keuntungan dari instrumen yang dipilih. Berikut tips yang bisa kamu ikuti agar mampu memaksimalkan hasil investasi untuk generasi milenial. 

  1. Ketahui Profil Risiko

    Setiap investor pasti mempunyai toleransi risiko berbeda tergantung dari kebutuhan, kondisi keuangan, dan tujuan investasinya yang sering kali disebut profil risiko. Secara umum, profil risiko terbagi menjadi 3, yaitu, konservatif, moderat, dan agresif. Kamu wajib memahami profil risiko investasimu agar bisa menanam modal dengan lancar sesuai tujuan.

    Untuk investor konservatif, mereka cenderung menghindari risiko dan lebih memilih instrumen investasi yang aman seperti pasar uang atau deposito. Sementara investor moderat memiliki toleransi risiko menengah dan masih bisa mengambil risiko investasi yang tak terlalu tinggi, seperti obligasi dan reksa dana pendapatan tetap. Sementara investor agresif berani mengambil risiko tinggi saat investasi, seperti saham atau crypto demi mengejar imbal hasil selangit. 

  2. Selalu Lakukan Diversifikasi

    Agar bisa menekan risiko investasi, diversifikasi adalah strategi yang krusial dilakukan oleh investor. Diversifikasi sendiri dilakukan dengan membagi modal investasi ke sejumlah instrumen berbeda, seperti saham, deposito, obligasi, dan sebagainya dengan porsi tertentu. Dengan begitu, ketika kinerja salah satu instrumen investasi menurun, kamu masih bisa mendapatkan keuntungan dari performa instrumen lainnya. 

  3. Bijak Mengalokasikan Aset

    Bijak mengalokasikan aset adalah kunci penting agar bisa optimal dalam berinvestasi. Tentukan alokasi aset di setiap instrumen investasi agar bisa meraih imbal hasil menjanjikan dengan tingkat risiko yang masih dapat ditoleransi. Pertimbangan terkait alokasi aset ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan, tujuan investasi, serta kondisi keuangan agar bisa mengambil keputusan secara tepat. 

  4. Pilih Jadi Investor Pasif atau Aktif

    Tips yang terakhir, tentukan apakah kamu ingin menjadi seorang investor aktif atau pasif. Maksud dari investor aktif adalah kamu secara aktif melakukan transaksi investasi, menganalisis produk, serta memantau pasar agar bisa meraih keuntungan maksimal. 

    Sementara investor pasif lebih memilih investasi di instrumen seperti reksa dana yang dikelola oleh Manajer Investasi atau mengikuti indeks acuan. Setiap jenis investasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang perlu dipertimbangkan agar bisa meraih tujuan investasi secara optimal. 

Tentukan Tujuan agar Bisa Memilih Instrumen Investasi yang Tepat

Dari penjelasan di atas, bisa diketahui jika sebenarnya ada banyak pilihan investasi untuk generasi milenial yang mampu memberikan keuntungan menjanjikan. Tugasmu hanya perlu menentukan instrumen mana yang terbaik untuk dipilih menyesuaikan kebutuhan dan kondisi keuangan. Untuk itu, tentukan dulu tujuan investasi apa yang ingin diraih dan jangka waktunya agar bisa mengetahui instrumen mana yang terbaik untuk dipilih.