Jangan Jadi Korban Berikutnya! Kenali Ciri-Ciri Modus Penipuan Lowongan Kerja Palsu

Mencari kerja zaman sekarang sudah tidak sulit lagi. Kehadiran internet membuat proses pencarian lowongan kerja menjadi jauh lebih cepat dan sangat efektif. Tidak hanya itu, banyaknya situs hingga aplikasi lowongan kerja online makin membuat kegiatan mencari lowongan kerja menjadi lebih mudah lagi.

Namun, makin mudah artinya makin rentan juga dengan ancaman penipuan. Ada berbagai lowongan kerja palsu yang ditemukan di banyak situs dan aplikasi lowongan kerja online dan media sosial profesional, contohnya seperti LinkedIn. 

Untuk itu, mengenal ciri-ciri lowongan kerja palsu sangatlah penting terutama bagi para fresh graduate dan job seeker. Yuk, pahami bersama ciri-ciri lowongan kerja palsu sebelum coba-coba melamar kerja.

Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu

Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu

  1. Persyaratan Menjadi Karyawan Terlalu Mudah dan Umum

    Sebuah lowongan kerja yang baik pasti akan melampirkan detail persyaratan calon karyawan yang mereka inginkan untuk bergabung ke perusahaan. Bukan hanya untuk mempermudah pencarian, penulisan kualifikasi dan detail pekerjaan juga akan memberikan gambaran kepada kita sebagai pelamar kerja akan ekspektasi pekerjaan dan perusahaannya. 

    Oleh karena itu, jika penulisan persyaratan terlalu sedikit dan umum seakan semua orang bisa melamar patut dicurigai. Misalnya seperti: 

    • Pendidikan SMK jurusan apa saja. 
    • Posisi staf. 
    • Tidak wajib memiliki pengalaman. 

    Detail penulisan persyaratan seperti di atas cukup rancu dan patut diwaspadai. Perusahaan tidak menjelaskan deskripsi pekerjaan dan persyaratannya dengan jelas sehingga bukan tidak mungkin pekerjaan yang nantinya diberikan tidak sesuai dengan perjanjian di awal dan kita merasa terjebak. 

    Untuk itu, pastikan kamu sudah teredukasi dengan jelas mengenai detail pekerjaan dan posisi yang ditawarkan sebelum melamar pekerjaan. 

  2. Proses Recruitment Terlalu Cepat

    Selain syarat yang diberikan mudah, kamu juga harus waspada jika proses pelamaran kerja tersebut begitu cepat. Bahkan, dalam iklan lowongan kerja yang kamu temukan tertara tulisan “Bisa Langsung Bekerja”.

    Secara umum, proses recruitment membutuhkan waktu setidaknya 1-2 minggu setelah lamaran diterima. Waktu sesingkat itu pun tidak berarti pelamar langsung diterima kerja di sebuah perusahaan, melainkan dalam 1-2 minggu tersebut, pelamar mendapatkan kesempatan untuk melakuakn interview terlebih dahulu.

    Pengajuan lamaran yang cepat ini bertujuan agar lowongan pekerjaan terlihat lebih menarik di mata pencari kerja. Selain itu, hal ini juga membuat kita sebagai pelamar tidak berfikir panjang dan terburu-buru mengambil kesempatan. 

  3. Langsung Diterima Tanpa Ada Proses Interview

    Interview merupakan tahapan yang sudah pasti ada saat kita melamar pekerjaan. Bukan hanya sebagai wadah untuk perusahaan mengenal kita, interview juga bertujuan untuk pelamar kerja mengobservasi perusahaan tempatnya melamar. Oleh karena itu, jika kamu mendapatkan tawaran pekerjaan tanpa interview, hal ini patut dicurigai. 

    Lowongan kerja palsu akan memberikan kesan terburu-buru dan urgent seperti ‘Dibutuhkan Segera’, ‘Dibutuhkan Cepat’, atau ‘Proses Cepat’ untuk membuat korbannya melihat seakan-akan lowongan ini sangat membutuhkan orang baru. Persyaratan kandidat pun tidak terlalu dipentingkan demi meyakinkan korbannya bahwa pasti akan diterima dengan gaji tinggi.

  4. Penawaran Gaji yang Tidak Masuk Akal

    Salah satu hal paling menonjol dari lowongan kerja palsu adalah penawaran gaji dengan jumlah yang terlalu besar untuk posisi biasa. Misalnya seperti gaji Rp20 juta untuk posisi staf atau admin dengan persyaratan yang mudah. Tentunya besaran gaji tersebut tidak masuk akal dan kita patut mencurigainya. 

    Sebuah lowongan pekerjaan yang asli pasti akan menaruh angka yang masuk akal sesuai dengan pengalaman, kemampuan, dan beban kerja calon kadidatnya. Selain itu, umumnya besaran gaji juga akan diinformasikan ketika sudah melewati tahapan interview yang akan diberitahukan HRD melalui offering letter.

    Perlu diketahui, bahwa gaji merupakan suatu hal yang privat dan hanya diketahui oleh HRD dan penerima pekerjaan. Jadi, jika besaran gaji dituliskan di lowongan pekerjaan, ada baiknya kita memikirkan kembali untuk melamar posisi tersebut. Meskipun demikian, perlu juga dipastikan nominal gaji tersebut masuk akal dan sesuai dengan posisi yang dilamar.

  5. Nama Perusahaan Tidak Jelas

    Segala informasi terkait perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan harus jelas dan benar. Jika tidak, kamu harus waspada terkait lowongan pekerjaan palsu.

    Jika ragu dalam dengan nama perusahaannya, kamu bisa melakukan pencarian di Google. Ketik saja “penipuan + nama perusahaan” di mesin pencarian dan kamu akan mengetahui apakah lamaran tersebut palsu atau tidak melalui review pelamar lainnya.

  6. Lokasi Interview Jauh dari Alamat Perusahaan yang Ditulis di Lowongan Kerja

    Alamat perusahaannya di Jakarta Barat, tapi lokasi interview-nya di Jakarta Timur? Jika seperti ini, ada baiknya kamu hati-hati karena ada kemungkinan bahwa lowongan kerja tersebut palsu. 

    Untuk menghindari hal ini, kamu bisa coba mencari tahu alamat asli kantor melalui Google. Ketik saja nama perusahaan tempatmu melamar pekerjaan. Nantinya, akan muncul detail informasi seperti alamat dan nomor resmi perusahaan yang bisa dihubungi. 

    Jika lokasi interview yang diberikan berbeda dengan alamat tersebut, kamu bisa mencari tahu lebih lanjut untuk memastikan bahwa alamat tersebut bukanlah jebakan. 

    Memang, ada beberapa perusahaan yang memiliki beberapa cabang sehingga alamat perusahaan bisa terdiri dari 2–3 alamat yang berbeda. Tapi, kamu juga perlu memastikan bahwa alamat kantor cabang tersebut sesuai apa tidak dengan alamat yang diberikan. 

  7. Menyebarkan Lowongan Melalui SMS

    Mendapat lowongan pekerjaan melalui SMS? Ada baiknya kamu berhati-hati, lho, terlebih jika nomor yang menghubungi tidak jelas kredibilitasnya. Lowongan pekerjaan yang disebarkan melalui SMS memiliki indikasi penipuan. Hal ini dikarenakan umumnya perusahaan hanya membuka lowongan pekerjaan di laman resminya atau melalui website tepercaya seperti LinkedIn atau Glints. 

    Lalu, lowongan kerja yang disebarkan melalui SMS juga cenderung berisi persyaratan dan deskripsi pekerjaan yang tidak lengkap dan dibumbui dengan nada urgensi. Di akhir pesannya pun kamu akan diminta untuk merespon dengan membalas sms tersebut yang nantinya akan berlanjut dengan permintaan data pribadi, baik secara telpon ataupun dengan meminta kita mendatangi alamat tertentu. 

    Oleh karena itu, pastikan kamu tidak serta-merta menerima lowongan pekerjaan via SMS dan tidak memberikan data pribadi sembarangan. 

  8. Email Lowongan Kerja Menggunakan Domain Gratis

    Jika mendapatkan sebuah email berisi lowongan pekerjaan di email kamu, cek terlebih dahulu apakah alamat email yang digunakan menggunakan @gmail, @hotmail, @ymail, atau @rocketmail di bagian belakangnya. Jika benar, artinya lowongan kerja tersebut kemungkinan besar adalah lowongan kerja palsu.

    Lowongan kerja asli dari perusahaan yang asli dan benar keberadaannya pasti akan menggunakan domain berbayar sehingga alamat email yang digunakan akan menggunakan @(nama perusahaan), contohnya seperti cintya@cermati.com.

    Jadi, jika mendapatkan spam email lowongan kerja dengan alamat email yang menggunakan domain palsu seperti itu. Langsung hapus saja, karena lowongan tersebut kemungkinan besar palsu dan merupakan modus penipuan.

  9. Dihubungi secara Langsung via Telpon

    Jika kamu dihubungi oleh nomor yang tidak dikenal dan ditawarkan sebuah pekerjaan, lebih baik langsung tutup saja telpon tersebut karena besar kemungkinannya adalah penipuan. 

    Sama seperti modus penipuan lowongan pekerjaan via SMS, lowongan pekerjaan via telpon juga mengincar data pribadimu untuk diperjualbelikan atau disalahgunakan. 

    Kalau pelaku mengatakan jika dia direkomendasikan oleh teman atau kerabat, kamu tinggal cek saja nomor teleponnya. Jika dia menggunakan nomor telepon pribadi seperti +62xxx itu artinya lowongan kerja itu palsu.

    Jika pun ada sebuah perusahaan menawarkan pekerjaan menggunakan via telepon setidaknya perusahaan tersebut pasti menggunakan nomor telepon kantor atau perusahaan yang sesungguhnya, seperti (0251)-774486.

  10. Meminta Informasi Pribadi

    Kamu harus berhati-hati dan menjaga data-data pribadi dengan baik. Sebab, di zaman now, modus penipuan lowongan kerja palsu kian beragam dan bisa merugikan dirimu. Salah satu jebakan yang dilakukan oknum lowongan pekerjaan palsu adalah meminta informasi pribadi dengan dalil untuk administrasi perusahaan. 

    Memang, saat kamu melamar pekerjaan, kamu akan dimintai beberapa data seperi KTP, NPWP, dan Ijazah. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah kamu harus memastikan terlebih dahulu bahwa perusahaan tersebut tepercaya. Jangan sampai data pribadimu jatuh ke tangan yang salah. 

    Pastikan kamu tidak pernah membagikan data atau informasi pribadi, seperti foto selfie dengan KTP, nomor rekening bank, nomor CVV, kode OTP, nama lengkap orang tua, dan data pribadi lainnya.

    Selain itu, kamu juga harus berhati-hati apabila saat melamar pekerjaan kamu mendapatkan link tautan untuk mengisi formulir data diri yang mengandung informasi bersifat pribadi/rahasia. Cek terlebih dulu apakah website lowongan kerja yang kamu isi sudah aman.

  11. Meminta Sejumlah Dana

    Sebuah lowongan kerja palsu biasanya akan meminta sejumlah dana kepada calon korbannya dengan alasan sebagai biaya training atau akomodasi. Bahkan, tak jarang hal tersebut diiringi dengan iming-iming bahwa biaya tersebut akan dikembalikan dalam bentuk reimbursment.

    Tak hanya itu, ada juga yang mengaku biaya tersebut sebagai biaya administrasi untuk meloloskan beberapa dokumen atau uang untuk membayar kurir dan sebagainya. Perlu diingat lowongan kerja yang asli tidak akan meminta biaya apa pun kepada para pelamar kerja.

  12. Tulisan pada Lowongan Kerja, Baik Email atau SMS, Terlihat Tidak Profesional dan Tidak Rapi

    Selain memberikan detail informasi lowongan pekerjaan dengan jelas, lowongan pekerjaan asli juga umumnya menuliskan kualifikasi dan informasi lowongan dengan rapi dan profesional. 

    Kalimat yang digunakan pun terkesan formal seperti ‘Perusahaan kami sedang membutuhkan karyawan untuk mengisi posisi Social Media Specialist, dengan persyaratan sebagai berikut:....’

    Tapi lowongan kerja palsu ditulis sangat terburu-buru dan mendesak seperti ‘DIBUTUHKAN CEPAT’ ‘DIBUTUHKAN STAFF SEGERA, GAJI TINGGI’ terkesan sangat tidak profesional, kan? Bahkan lowongan kerja palsu terkadang tidak menghiraukan penulisan ejaan yang baik dan benar.

    Jadi, jika menemukan atau mendapatkan lowongan kerja yang formatnya sudah tidak rapi dan baru dibaca saja sudah ganjil kemungkinan itu adalah lowongan kerja yang palsu.

    Untuk lebih meyakinkan, kamu bisa coba membandingkan contoh lowongan kerja asli yang bisa kamu cari di internet dan bandingkan dengan lowongan kerja palsu yang mungkin kamu dapatkan.

Bagaimana Cara Menghindari Lowongan Kerja Palsu? 

Setelah memahami apa saja ciri-ciri modus penipuan lowongan palsu, apakah kamu sudah mengetahui bagaimana cara menghindarinya? Terdapat tiga cara menghindari lowongan kerja palsu, yaitu: 

  1. Cari Tahu Perusahaan yang Ingin Kamu Lamar

    Hal pertama yang bisa kamu lakukan untuk menghindari lowongan kerja palsu adalah dengan mencari tahu lebih detail mengenai perusahaan yang kamu lamar. Pastikan perusahaan yang kamu lamar terbukti ada dan tidak berkaitan dengan penipuan apa pun. Kamu bisa memvalidasi detail perusahaan melalui situs resminya untuk melihat detail alamat dan jejak digitalnya.

  2. Lamar Melalui Website Resmi Perusahaan

    Agar lamaran pekerjaan sudah pasti asli, sebaiknya kamu langsung melamar pekerjaan di laman resmi perusahaannya. Biasanya, setiap perusahaan memiliki laman karir di website resminya. Melamar pekerjaan di website resmi perusahaan juga meningkatkan peluangmu dilirik untuk bekerja di sana. 

  3. Perhatikan Kembali Lowongan Kerja yang Ingin Dilamar

    Terakhir, pastikan kembali bahwa lowongan kerja yang ingin dilamar sudah tepercaya. Kamu bisa mengeceknya dengan melihat kembali ciri-ciri modus penipuan lowongan pekerjaan di atas. Pastikan tidak ada red flag dari perusahaan yang berkaitan dengan ciri-ciri di atas, ya. 

Cara Memverifikasi Legitimasi Perusahaan

1. Periksa Situs Resmi

Kunjungi website perusahaan yang diberikan, periksa domain resmi, dan lihat apakah informasi di sana sesuai dengan lowongan yang ditawarkan. Perusahaan yang sah biasanya memiliki situs yang profesional dengan informasi detail mengenai sejarah perusahaan, produk/jasa, serta kontak resmi.

2. Hubungi Bagian HR

Jika kontak perusahaan tersedia, coba hubungi bagian HR melalui nomor resmi atau email yang ada di situs. Tanyakan apakah perusahaan tersebut memang membuka lowongan untuk posisi tersebut. Ini membantu memastikan bahwa lowongan yang diterima adalah benar dan bukan penipuan.

3. Telusuri Media Sosial

Perusahaan yang aktif biasanya memiliki akun media sosial resmi yang diperbarui secara rutin. Cek apakah perusahaan tersebut memposting informasi terkait lowongan atau kegiatan lainnya di platform seperti LinkedIn, Instagram, atau Twitter. Jika tidak ada kehadiran online, berhati-hatilah.

4. Cari Ulasan dan Reputasi Perusahaan

Telusuri ulasan atau komentar dari mantan karyawan di situs ulasan pekerjaan, seperti Glassdoor atau Indeed, untuk mengetahui lebih lanjut tentang reputasi perusahaan.

Waspadai Penipuan Berkedok Apapun

Lowongan kerja palsu adalah sekian dari ratusan modus penipuan lainnya. Untuk itu, selalu waspada dan berhati-hati agar terhindar menjadi korban penipuan. Selalu bertanya terlebih dahulu jika mendapatkan email atau SMS mencurigakan, selalu konsultasikan terlebih dahulu ke teman atau cari informasi sebenarnya melalui internet.