Jangan Memarahi, Begini 5 Cara Menyiasati Anak yang Sering Minta Uang Jajan
Apabila buah hati Anda cukup ‘anteng’ dan tak sering memintanya, maka bersyukurlah. Pasalnya, di luar sana banyak orang tua yang harus berpikir ekstra dalam menghadapi anaknya yang sering minta uang jajan.
Walaupun pada dasarnya salah satu alasan orang tua mencari nafkah adalah demi anak mereka, jika anak terus minta jatah jajan, bukan berarti hal yang demikian bisa dibenarkan. Alasannya, kebiasaan tersebut bisa terbawa hingga anak beranjak dewasa, dan tentunya sangat tidak sehat untuk finansial.
Nah, apabila Anda dan pasangan adalah sebagian diantara banyaknya orang yang sedang menghadapi masalah tersebut, tentu ada baiknya cari cara menyiasatinya ketimbang memarahi atau berdebat dengan anak untuk menjadi ‘pemenang’.
Lalu, bagaimana caranya? Simak ulasannya berikut ini yang telah Cermati.com rangkum dari berbagai sumber.
1. Coba Berikan ‘Misi’ Tambahan
Anak belajar di rumah
Membiasakan anak untuk melakukan tugas hariannya seperti membereskan tempat tidur, mandi dan makan sendiri, serta mengerjakan PR sekolahnya merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar anak terbiasa mandiri.
Kini, untuk menyiasati kebiasaan sering minta jajan, Anda bisa memberikan ‘misi’ tambahan untuk anak, dan uang jajan bisa Anda jadikan sebagai hadiahnya. Dengan metode tersebut, Anda juga bisa sekaligus menanamkan prinsip bahwa effort sangatlah diperlukan untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Tidak hanya itu saja, metode pemberian tugas tambahan ini juga bisa menjadi sarana agar anak terbiasa untuk produktif, serta tidak malas-malasan, loh.
2. Ubah Frekuensi Pemberian Uang Jajan
Ketika anak diberikan uang jajan di awal hari, besar kemungkinan ia tidak akan bisa mengontrol keinginannya untuk jajan. Akibatnya, belum penuh sehari, uang tersebut sudah ludes dan anak pun akan meminta lagi dan lagi.
Solusinya, Anda bisa mengubah frekuensi pemberian uang jajan mereka. Katakanlah semisal jatah seharinya untuk jajan yakni 10 ribu rupiah. Anda bisa membaginya menjadi 3 periode, sehingga Anda hanya memberikan 3 ribu rupiah ketika anak meminta.
Dengan nominal yang lebih kecil, anak pun akan dituntut untuk bisa mengelola uang tersebut. Anak akan terbiasa berpikir kira-kira “uang 3 ribu rupiah bisa buat beli apa aja ya?”. Tentunya, hal tersebut akan berbeda jika ia membawa uang 10 ribu rupiah, dimana ia bisa membeli tanpa pertimbangan terlebih dahulu.
Dengan menerapkan cara tersebut, maka anak bisa sekaligus mempelajari bagaimana cara yang bijak untuk mengelola finansial, serta belajar untuk berhitung.
Baca Juga: Mengapa Mengenalkan Keuangan Bagi Anak itu Penting? Ini Alasannya
3. Buat Camilan untuk Anak
Buat camilan untuk anak
Begitu menerima uang jajan, anak cenderung langsung membelanjakannya dengan membeli snack yang ia sukai. Tentunya, jika itu menjadi kebiasaan, bukankah itu berarti anak banyak mengonsumsi makanan yang kurang menyehatkan?
Daripada Anda merasa cemas, kenapa tidak membuat cemilan sendiri saja? Di samping lebih hemat, tentu lebih sehat, kan? Nah, agar anak berhenti minta jatah jajan, ada baiknya Anda melibatkan anak ketika membuat cemilan.
Bagi anak, tentu memasak bersama adalah hal yang menyenangkan, apalagi jika cemilan yang dibuat memiliki tampilan yang menarik. Agar kegiatan membuat cemilan tidak menjadi kacau, Anda bisa memilih menu yang sangat mudah untuk dibuat, seperti pancake, es krim, puding, serta sate buah.
4. Biasakan untuk Hemat
Di samping menyiasati kebiasaan minta jajan dengan 3 cara diatas, Anda juga perlu untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya berhemat dan pengelolaan keuangan yang bijak.
Ketika anak seringkali kehabisan uang untuk jajan, hal tersebut jelas mengindikasikan bahwa anak belum mampu untuk mengelola keuangannya dengan baik, bukan? Disinilah peran Anda sangat dibutuhkan. Ajarilah buah hati Anda untuk membuat perencanaan keuangan sederhana, seperti menyusun skala prioritas.
Tidak hanya itu saja, Anda juga perlu untuk menanamkan komitmen agar anak bisa berhemat. Jelaskan padanya mengenai alasan mengapa ia harus lebih bijak dalam mengelola keuangannya. Anda juga bisa sekalian menyampaikan apa saja konsekuensi jika ia terus bersikap boros, agar kedepannya si buah hati lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang.
Baca Juga: Dear Orangtua, Ini Cara Merencanakan Keuangan untuk Anak Berkebutuhan Khusus
5. Tanya Langsung Kebutuhan Anak
Tanyakan langsung mengenai kebutuhan anak
Apabila anak terus-terusan minta uang jajan, bisa jadi sebenarnya buah hati Anda sedang menginginkan sesuatu, dan ia menabung untuk mendapatkannya. Jadi, ketika Anda dimintai uang jajan terus, tentu tidak ada salahnya menanyakan apa yang sedang ia butuhkan dan inginkan.
Nah, ketika yang dibutuhkan anak adalah sesuatu yang berguna, Anda bisa menerapkan tips pertama, dimana anak perlu untuk menuntaskan pekerjaan tambahan guna mendapatkan uang jajan.
Namun, apabila yang ia inginkan adalah bukan sesuatu yang ia butuhkan, disini Anda perlu memberikan pemahaman bahwa yang dilakukan anak adalah pertanda sikap boros, dan katakana bahwa hal tersebut akan berdampak buruk untuk masa depannya.
Ajari Anak Soal Keuangan
Daripada memarahi anak yang sering meminta uang jajan, lebih baik Anda sebagai orangtua mengajari anak soal keuangan. Misalnya saja, memberikan uang untuk ditabung, kemudian uang tabungan tersebut bisa untuk membeli kebutuhan atau keinginan yang bermanfaat, seperti membeli mainan, baju dan lainnya.