Jarang Diketahui, Ini Sisi Negatif Bisnis Dropship
KOMPAS.com - Bisnis dropship menjadi salah satu jenis bisnis yang populer beberapa tahun belakangan. Alasannya tentu saja karena bisnis ini bisa dijalankan tanpa modal oleh siapa saja.
Meskipun dianggap sangat menguntungkan, namun bisnis dropship tetap memiliki sisi negatif. Sebelum memutuskan untuk mencoba bisnis dropship, ada baiknya Anda mengenali apa saja sisi negatif bisnis ini.
Sesuaikan dengan kemampuan, baru kemudian ambil keputusan untuk mencobanya atau tidak. Dilansir dari Cermati.com, berikut ini beberapa sisi negatif bisnis dropship yang jarang diketahui :
1. Persaingan sangat kompetitif
Banyak kelebihan yang dimiliki bisnis dropship, mulai dari modal yang minim, mudah dilakukan siapa saja, tanpa biaya operasional, tidak perlu stok, dan lain sebagainya. Kelebihan inilah yang membuat banyak orang mulai menjalankan bisnis dropship.
Semakin banyak bisnis dropship, tentu saja meningkatkan persaingan bisnis dan banyak kompetitor yang harus dihadapi. Meskipun produknya beragam, tapi produk yang sama dengan produk yang Anda jual pasti banyak. Biasanya pedagang tangan pertama atau supplier mencari banyak dropshipper agar jualannya cepat habis.
2. Margin Keuntungan Relatif Rendah
Dropshipper atau orang yang menjalankan bisnis dropship merupakan pihak ketiga. Jadi cukup lumrah jika margin keuntungan yang didapatkan rendah. Apalagi bisnis satu ini termasuk bisnis ini banyak pesaingnya.
Jadi Anda harus mampu perang harga dengan supplier atau dropshipper lainnya. Selain itu, dropshipper juga jarang yang bisa berjualan di e-commerce atau marketplace. Pasalnya di sana berisi para supplier yang harganya sangat murah.
Tentu saja dropshipper akan kalah dengan seller tangan pertama. Bahkan banyak orang mengatakan bahwa dropshipper hanya menguntungkan supplier saja. Pasalnya supplier bisa bersantai sambil menunggu jualannya habis. Karena itu, bisnis ini hanya direkomendasikan untuk jangka pendek, bukan jangka panjang.
Baca juga: Pebisnis Pemula Begini Tips Sukses dalam Merintis Bisnis Online
3. Masalah Stok atau Ketersediaan Barang
Dropshipper hanya bertugas mempromosikan dan menjual produk dari supplier. Urusan-urusan lainnya akan dikerjakan oleh supplier mulai dari stok barang sampai pengiriman. Apakah hal tersebut menguntungkan?
Ada sisi positif dan negatifnya. Sisi negatifnya yaitu dropshipper tidak bisa mengontrol stok dan ketersediaannya. Jika ada yang memesan produk, Anda tidak bisa memastikan apakah barang tersebut benar-benar dikirim atau tidak.
Apabila pelanggan bertanya kapan barang restock, Anda hanya bisa memberikan janji manis saja. Pasalnya dropshipper tidak tahu soal kapan produk akan tersedia di gudang.
Ketika ada masalah, tentu saja pelanggan akan komplain dan meminta ganti rugi, sehingga sebagai dropshipper Anda akan sangat dirugikan dalam hal ini.
4. Tidak Tahu Kualitas Produk Jualan Sebenarnya
Para dropshipper sebenarnya seperti pembeli. Anda hanya bisa melihat produk melalui gambar dan video saja, tanpa tahu bagaimana kualitas sebenarnya. Apakah kualitasnya layak untuk dibanggakan atau tidak.
Jika Anda termasuk orang yang menjual produk berdasarkan kualitas, sulit untuk mengontrol kualitasnya langsung. Pasalnya apa yang dilihat di video atau gambar belum tentu seperti aslinya.
5. Sulit untuk Branding
Dropshipper selalu menjual produk milik orang lain. Jadi sulit untuk membangun brand milik sendiri karena selalu bekerja untuk orang lain. Sayang sekali jika Anda memiliki mindset untuk selalu menjadi dropshipper karena minim modal dan risiko.
Memang membangun brand sendiri lebih berisiko, namun kemungkinan jangka panjangnya lebih baik dari dropship. Apalagi margin yang minim pada bisnis dropship membuat penghasilan sangat kecil. Kapan suksesnya?
6. Nama Baik Tergantung Supplier
Tugas utama dropship adalah mempromosikan produk atau jasa melalui brand sendiri. Padahal promosi yang tak sesuai dengan fakta bisa merusak reputasi bisnis tersebut.
Sementara itu, proses produksi, packing, pengiriman, dan lain sebagainya banyak masalah. Jika supplier melakukan kesalahan, maka Anda akan ikut bertanggung jawab karena berhubungan langsung dengan pelanggan. Oleh sebab itu, pemilihan supplier sangat penting dalam bisnis dropship.
7. Kompleksitas dalam Pengiriman
Bisnis dropship selalu dijalankan secara online. Oleh sebab itu berhubungan dengan jasa pengiriman. Jika dropshipper menjual produk lebih dari satu supplier, maka pengiriman akan menjadi lebih kompleks.
Misalnya, ada pembeli yang membeli tiga produk tertentu. Ternyata produk tersebut dari supplier yang berbeda. Maka pembeli harus membayar tiga biaya pengiriman karena lokasi supplier yang berbeda-beda.
Kebanyakan pembeli keberatan dengan hal tersebut sehingga tidak jadi membeli. Jika dropshipper yang menanggung biaya pengiriman, maka Anda hanya akan mengalami kerugian. Apalagi margin keuntungan dari bisnis dropship terbilang sangat kecil.
8. Kustomisasi Terbatas
Sisi negatif bisnis dropship yang juga tak boleh diabaikan yaitu kustomisasi yang terbatas membuat Anda menjadi tidak kreatif dan inovatif. Dropshipper hanya menjual apapun yang disediakan oleh supplier.
Kendali atas produk berada di tangan supplier, sehingga tidak bisa melakukan kustomisasi. Beberapa supplier memperbolehkan kustomisasi, namun tetap kendali terbesar ada pada supplier.
Setiap jenis bisnis pasti ada sisi positif dan negatifnya masing-masing. Termasuk bisnis dropship yang sedang populer akhir-akhir ini. Sebelum mencoba bisnis ini, sebaiknya Anda melakukan analisis dengan baik. Jangan sampai mengalami masalah yang membuat bisnis yang baru mulai dirintis justru merugi.