Kamu Bos? Begini 7 Tips Meningkatkan Kinerja Karyawan Tanpa Pelatihan
Untuk meningkatkan kinerja karyawan, dibutuhkan sejumlah pelatihan agar karyawan semakin mahir di bidangnya. Namun, tujuan dari pelatihan itu gagal didapatkan padahal perusahaan sudah mengeluarkan biaya besar.
Meskipun pelatihan dibutuhkan, nyatanya kamu sebagai bos atau atasan di perusahaan tak perlu menjadikannya sebagai tonggak yang menentukan kinerja karyawan. Jika tanpa pelatihan bisa, mengapa tidak? Seperti halnya tips berikut ini.
7 Tips Meningkatkan Kinerja Karyawan Tanpa Pelatihan
1. Batasi koneksi internet
Batasi koneksi internet
Guna mendukung kelancaran kerja, perusahaan sering memberikan akses internet bagi karyawan. Namun, akses tersebut harus dibatasi agar karyawan tidak seenaknya berselancar di dunia maya sewaktu jam kerja.
Misalnya, memblokir situs sosial media atau e-commerce, jadi waktu karyawan tidak habis untuk scroll down. Kamu bisa koordinasi dengan IT untuk memblokir situs-situs tersebut.
Bagaimana dengan akses pakai smartphone? Tidak perlu takut selagi Wi-Fi kantor dinonaktifkan. Karyawan manapun pasti sayang kuota, apalagi harga kuota tidak murah.
Baca Juga: Inspirasi Dekorasi Meja Kerja sesuai Zodiakmu
2. Sediakan kamera CCTV
Untuk menumbuhkan rasa was-was, kamu bisa memasang kamera CCTV di setiap ruangan. Tujuannya untuk memantau kinerja karyawan. Jika ada karyawan yang bermalas-malasan atau tidur sewaktu jam kerja, teguran pun dapat dilayangkan kepadanya.
Selain itu, kamu bisa memperketat aturan jam kerja dengan melarang karyawan untuk makan di dalam ruangan. Sebab, mengonsumsi camilan di dalam ruangan dapat menurunkan performa kerja. Logikanya, jika disuruh memilih antara makanan dan bekerja, aktivitas mana yang dapat polling tertinggi? Tentu makan, karena makan dipercaya mampu mengembalikan mood sekaligus menenangkan pikiran yang buruk.
3. Kurangi pekerjaan multitasking
Jika ada karyawan yang mengeluh tentang banyaknya variasi pekerjaan yang harus dikerjakan dalam waktu bersamaan (multitasking), ini saatnya untuk meringankan beban kerja mereka. Caranya dengan fokus pada satu pekerjaan dulu, baru pekerjaan lain.
Penelitian membuktikan, multitasking tidak hanya mengurangi produktivitas, tapi juga mengurangi fokus, kreativitas, hingga daya ingat. Tentang mana yang harus lebih dulu dikerjakan, biarkan karyawan yang memutuskan. Yang terpenting, pekerjaan selesai tepat waktu.
4. Adakan kegiatan olahraga bersama
Adakan kegiatan bersama
Karyawan manapun pasti bosan jika harus bekerja terus-menerus tanpa henti. Untuk membangkitkan semangat, adakanlah kegiatan olahraga bersama sekali seminggu. Misalnya, senam bersama, bersepeda di sekitar lingkungan perusahaan, atau gym massal.
Olahraga tidak hanya meningkatkan stamina dan baik untuk kesehatan tubuh, tapi juga meningkatkan fokus, menstabilkan mood, dan mengurangi stres. Tidak perlu lama-lama. Olahraga selama 1-1,5 jam per minggu sudah lebih dari cukup. Anggaplah ini sebagai refreshing kerja, sehingga karyawan tidak mudah bosan.
5. Rutin meminta progres
Agar karyawan bertanggung jawab atas tugas-tugasnya, mintalah progres kerja secara rutin. Misalnya, membuat laporan kerja harian maupun rencana kerja. Dari rencana ini, kamu bisa melihat tingkat produktivitas karyawan yang bersangkutan.
Jika salah satu pekerjaan yang direncanakan tidak tercapai, kamu bisa tanyakan penyebabnya secara empat mata. Tanyakan kendala yang dihadapi, lalu bantu karyawan untuk menyelesaikannya. Tak perlu marah jika progres kerja karyawan agak lambat. Siapa tahu karena dia punya pekerjaan dadakan yang harus diselesaikan pada minggu itu, jadi wajar jika rencana kerjanya agak berantakan.
Baca Juga: 5 Efek Buruk akibat Kerja Berlebihan
6. Tegas jika tugas terbengkalai
Bagaimana jika progres kerja terus-menerus tidak sesuai rencana? Nah, kamu bisa membuat perhitungan terhadap karyawan jika masalahnya terus berlanjut. Penyebab utamanya bukan karena load tugasnya yang terlalu banyak atau tugasnya rumit, tapi mungkin karena karyawan yang malas.
Dengan adanya perhitungan, karyawan akan lebih aware terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Responsibilitas pasti meningkat karena mereka takut mendapat perhitungan dari kamu.
Perhitungan erat kaitannya dengan keberlanjutan karir. Karyawan manapun pasti berusaha berubah agar karirnya semakin baik. Dengan demikian, produktivitas bukan jadi permasalahan lagi di perusahaan.
7. Reward liburan gratis
Liburan gratis
Tekanan kerja yang tinggi dan banyaknya peraturan sebaiknya harus disesuaikan dengan reward. Jika seorang karyawan terbukti produktif selama setahun, berikan reward agar dia mau mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitasnya tahun depan.
Pemberian reward membuat karyawan merasa dihargai oleh atasan. Itu artinya, apa yang dia kerjakan selama ini tidak sia-sia karena kamu memperhatikan kinerjanya.
Berikan reward tanpa pandang bulu. Entah itu karyawan senior, junior, atau magang. Selagi kinerjanya bagus, berikan apa yang pantas mereka dapatkan.
Mempelajari Kebutuhan Karyawan
Sebagai atasan, tidak baik jika selalu menuntut karyawan untuk produktif tanpa memperhatikan apa yang mereka butuhkan untuk menunjang produktivitas kerja. Maka dari itu, luangkan waktu untuk melihat kebutuhan karyawan secara menyeluruh.
Jika memungkinkan, berikan apa yang dibutuhkan bila hal tersebut dapat membuat produktivitas mereka meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya. Tak perlu takut rugi karena dengan meningkatnya produktivitas karyawan, maka pendapatan perusahaan ikut meningkat.
Baca Juga: Lagi Melamar Kerja? Yuk, Siapkan Surat Rekomendasi Kerja