Kamu Pelit Atau Irit? Yuk, Cek Lewat 8 Poin Berikut!
Permasalahan tentang keuangan cukup beragam. Selain mengalami kendala dalam mengelola keuangan, beberapa orang juga acap kali salah dalam memaknai kata pelit dan irit. Sebab, keduanya sama-sama merujuk pada penghematan.
Kamu yang irit, misalnya, sering kali dikatain pelit karena tidak mau mengeluarkan uang berlebih dan sebaliknya. Lantas, dimana letak perbedaan pelit dan irit ini? Mari simak dalam poin-poin berikut ini.
1. Orang irit teliti dalam menggunakan uang, sedangkan pelit sama sekali tidak mau uangnya keluar
Dalam menggunakan uang, misalnya, orang irit itu lebih teliti. Artinya mereka tidak mau kalau uangnya terbuang untuk membeli sesuatu yang kurang bermanfaat. Mereka juga paham betul cara membedakan kebutuhan dan keinginan.
Sedangkan orang pelit sama sekali tidak mau uangnya keluar. Kalau bisa orang lain yang membayar untuknya, uang orang lain yang habis, bukan uangnya. Giliran disuruh membayar orang pelit biasanya mencari sejuta alasan.
2. Orang pelit enggan mengeluarkan uang walaupun untuk kebutuhannya sendiri
Ini dia ciri khas orang pelit. Jangankan memberi kepada orang lain, untuk dirinya sendiri saja pelitnya minta ampun. Itulah kenapa orang pelit jarang terlihat bahagia karena mereka tidak mau mengeluarkan uang untuk menyenangkan dirinya sendiri.
Sedangkan orang irit, mereka masih mau memberi kepada orang lain. Tentunya, dengan memperhatikan situasi dan kondisi keuangannya saat itu. Kalau memang belum bisa memberi, biasanya mereka akan meminta maaf dan berjanji akan memberi di lain waktu.
3. Orang pelit selalu berkata kalau dia tidak punya uang supaya uangnya tidak habis
Percayalah, orang pelit itu punya banyak uang di dompetnya. Hanya saja, mereka tak pernah menyampaikan jumlah uang yang dimilikinya karena mereka tak mau kehilangan uang-uang tersebut. Mereka takut kalau orang lain mencuri, meminjam, atau meminta uangnya.
Biasanya orang pelit tidak mau mendulukan uangnya dalam hal apapun. Sebab, mereka takut kalau teman-temannya tidak bayar dan mereka ketiban rugi.
4. Orang irit tidak mau menahan lapar, tapi orang pelit rela menahan lapar demi mempertahankan uangnya
Namanya perut, kalau sudah berontak pasti urusannya menjadi panjang. Orang irit sadar betul akan hal ini, makanya mereka tak mau terlalu perhitungan untuk urusan perut. Mereka akan makan apapun saat merasa lapar, berbeda dengan orang pelit yang cenderung menahan rasa lapar untuk mempertahankan uangnya.
Orang pelit berasumsi kalau perut bisa dinomorduakan. Mereka lebih baik kelaparan sampai berjam-jam daripada uangnya habis. Miris sekali, ‘kan?
Baca Juga: 4 Kepribadian yang Muncul Berdasarkan Cara Pandangnya terhadap Uang
5. Orang pelit berpatokan pada harga, bukan kualitas
Perbedaan lain yang tak kalah mencolok adalah saat membeli suatu barang. Dimana orang pelit sangat berpatokan pada harga. Apabila harganya mahal, mereka tidak akan beli meskipun menyukai barang tersebut.
Bagi orang pelit, membeli barang mahal adalah tindakan pemborosan. Padahal kalau dilihat dari segi kualitas, barang mahal ini mempunyai kualitas yang baik dan lebih awet saat dipakai. Sedangkan orang irit tidak masalah mengeluarkan uang lebih asal kualitas barang sesuai harganya.
6. Orang irit menabung untuk tujuan keuangan yang jelas, sedangkan orang pelit tidak tahu tujuan keuangannya
Orang pelit pada umumnya tidak tahu untuk apa uang disisihkan. Motif utama mereka melakukannya cuma karena takut kekurangan di masa mendatang. Akibat rasa takut ini, hidup mereka malah menjadi sengsara karena tidak bisa beli ini dan itu, bahkan untuk diri sendiri juga sangat perhitungan.
Sedangkan orang irit biasanya tahu mau diapakan semua uang yang berhasil terkumpul. Apakah itu untuk dana pendidikannya lanjut kuliah ke jenjang lebih tinggi, membeli rumah, menyekolahkan anak, atau traveling. Sehingga, jumlah yang dialokasikan untuk mencapai tujuan keuangan ini jelas.
Baca Juga: 5 Tipe Kepribadian dalam Mengelola Keuangan Pribadi
7. Orang pelit tidak mau kalau uangnya berkurang sedikit pun, sedangkan orang irit merasa santai
Uang itu berharga bagi semua orang, termasuk uang Rp 500 sekalipun. Masalahnya adalah orang pelit enggan mengeluarkan uang, meski jumlahnya kecil. Tak heran kalau mereka sering berkata tidak ada uang, sehingga teman-temannya kasihan dan memutuskan untuk mentraktir.
Sedangkan orang irit merasa santai kalau uangnya keluar, berapa pun jumlahnya. Terlebih lagi untuk dirinya sendiri. Sebab, motif dasar mengirit mereka bukan untuk menabung sebanyal-banyaknya, melainkan untuk mencapai tujuan keuangan yang sudah direncanakan.
8. Saat meminjam uang, orang irit memberi waktu, sedangkan orang pelit terus menagih
Sebisa mungkin jangan berutang kepada orang pelit karena mereka akan terus menagih piutangnya, sekalipun nominalnya kecil. Bahkan kalau sudah kelamaan berutang, mereka bisa mempermalukan debitur di depan orang banyak.
Berbeda dengan orang irit yang lebih memberi waktu sampai debitur membayarnya. Tetap ditagih, tapi hanya saat melewati tanggal yang sudah dijanjikan. Sebab, orang irit tidak mau gara-gara utang timbul perselisihan.
So, Kamu Masuk dalam Kategori yang Mana?
Orang yang pelit biasanya sudah bawaan dari lahir, sedangkan orang menjadi irit biasanya karena tuntutan situasi dan kondisi. Pertanyaannya, kamu termasuk dalam kategori yang mana? Silahkan jawab dalam hati dan benahi kalau kamu merasa sifat ini kurang baik.
Baca Juga: 4 Tipe Kepribadian dalam Mengelola Keuangan