Kembali Bekerja Setelah Cuti Melahirkan? Bakar Semangat dengan Cara Ini
Kembali bekerja setelah cuti panjang melahirkan bisa jadi tantangan terberat bagi para ibu. Bagaimana tidak? Cuti melahirkan selama tiga bulan penuh.
Lagi menikmati peran baru sebagai ibu, terutama bagi Anda yang baru menikah dan dikarunia anak pertama. Pasti sangat berat meninggalkan buah hati, sebab masih membutuhkan asi eksklusif.
Namun cuti panjang sudah berakhir. Saatnya kembali ke realita. Berkutat lagi dengan pekerjaan di kantor.
Demi masa depan anak kelak, dijalani saja. Inilah konsekuensi yang harus ditanggung seorang ibu yang bekerja. Nah setelah libur panjang pasti bawaannya malas bekerja.
Simak tips agar Anda bisa langsung on fire saat harus kembali bekerja setelah cuti melahirkan.
Baca Juga: Anda Ibu Merangkap Wanita Karier? Ini Tips Biar Tetap Akrab dengan Anak
1. Mencari pengasuh anak
Mencari pengasuh untuk bayi Anda
Menjelang minggu-minggu terakhir cuti, pastikan Anda memikirkan mencari pengasuh anak. Apakah ingin menggunakan jasa baby sitter, meminta tetangga untuk mengasuh, atau dititipkan ke orangtua atau mertua Anda.
Bila Anda tinggal di dekat orangtua atau mertua, sebaiknya titipkan anak kepada mereka, nenek dan kakeknya untuk merawatnya. Agar si kecil tetap aman dan nyaman, sehingga Anda bisa tenang ketika bekerja.
Namun jika tidak ada orangtua, minta tolong kepada kerabat atau saudara. Bisa juga meminta tetangga untuk menjaga anak Anda. Tentu saja dengan memberikan upah setiap minggu atau bulan.
Apabila tidak ada yang dapat dimintai tolong mengasuh anak Anda, barulah menggunakan jasa baby sitter. Tetapi tetap harus diseleksi ketat dan dalam pengawasan Anda meskipun dari kantor.
2. Buat daftar tugas untuk hari pertama kerja
Setelah urusan pengasuh selesai, Anda bisa sedikit tenang meninggalkan anak untuk bekerja. Langkah selanjutnya adalah membuat daftar tugas yang akan Anda kerjakan di hari pertama ngantor.
Prioritaskan mengerjakan pekerjaan yang terbengkalai atau Anda tinggalkan selama cuti dan memiliki deadline mepet. Anda dapat menanyakan kepada atasan maupun rekan kerja Anda untuk memastikan.
Baca Juga: Perhatikan 5 Tips ini Saat Belanja Pakaian Anak Agar Lebih Hemat
3. Fokus bekerja
Fokus bekerja
Di hari pertama ngantor, fokus Anda pasti akan terbagi. Bisa saja tiba-tiba Anda teringat anak, kemudian hilang lagi semangat bekerja.
Cobalah untuk menghilangkan rasa bersalah dan fokus bekerja. Ingat tujuan Anda bekerja untuk masa depan anak, sehingga bisa membangkitkan lagi semangat dan motivasi Anda.
Kerjakan satu persatu pekerjaan Anda. Percayalah bahwa anak Anda dalam pengasuhan yang tepat.
4. Pompa ASI saat jam istirahat
Sebelum meninggalkan anak bekerja, pastikan Anda mempunyai stok ASIP beku di kulkas atau freezer khusus. Agar si kecil tetap mendapat ASI eksklusif.
Meski punya stok, Anda juga mesti memompa ASI di kantor. Gunakan jam istirahat untuk pompa ASI. Bawa tas khusus penyimpan ASI yang dilengkapi ice gel sehingga ASI tetap aman untuk dikonsumsi bayi.
Apabila di rumah tidak ada stok ASI, Anda dapat menggunakan jasa kurir pengantar ASI ke rumah Anda. Sekarang banyak kok jasa kurir ASI.
Baca Juga: Tips Cerdas Atur Uang Biar Gak Pusing Kalau Ingin Punya Anak Tahun Depan
5. Sempatkan menghubungi pengasuh
Untuk mengobati rasa rindu, sempatkanlah menghubungi pengasuh anak Anda. Lewat video call agar bisa mengetahui keadaan anak Anda.
Minta pengasuh Anda untuk menelepon bila terjadi sesuatu dengan anak Anda, seperti demam, rewel, tidak mau minum ASI, atau lainnya. Pastikan Anda tetap terhubung dengan pengasuh untuk memantau anak Anda.
6. Pajang foto bayi Anda
Pajang foto bayi Anda
Seorang ibu pasti tidak akan tega meninggalkan anak walau sebentar saja, apalagi masih bayi. Anda dapat memajang foto si kecil di meja kantor atau dijadikan wallpaper di komputer kerja.
Dengan begitu, Anda bisa setiap saat melihat wajahnya, seolah-olah Anda selalu berada dekat anak. Pun dengan anak Anda.
Foto anak juga bisa menjadi pembakar semangat Anda, motivasi untuk bekerja lebih giat, tekun, sehingga produktivitas meningkat.
Persiapkan Fisik dan Mental agar Berjalan Lancar
Kembali bekerja pasca cuti melahirkan memang bikin dilema. Bahkan ada yang sampai memutuskan resign karena memang tidak kuat meninggalkan anak bekerja.
Sebetulnya itu pilihan hidup. Jika keuangan keluarga dirasa cukup dengan satu orang atau suami saja yang bekerja, tidak masalah Anda resign.
Namun bila masih pas-pasan, sementara biaya kebutuhan anak semakin membesar, apalagi nanti kalau punya anak lagi, bekerja menjadi cara terbaik untuk membantu perekonomian keluarga.
Oleh karena itu, persiapkan fisik dan mental Anda sebelum kembali bekerja agar karier Anda tidak menjadi beban dan dapat menikmatinya dengan enjoy.
Baca Juga: Bingung Mau Ngasih Uang Jajan Anak Berapa? Baca Dulu Tipsnya