Kenali Gejala Stroke Ringan dan Penyebabnya Sejak Dini
Selama ini, stroke dianggap sebagai penyakit orang tua. Tapi siapa yang menyangka, di masa milenia ini, stroke juga bisa menyerang mereka yang berada di usia produktif. Artinya, stroke tidak memandang usia dan dapat terjadi pada mereka yang berusia 35 tahun ke bawah.
Jika kamu termasuk dalam rentang usia tersebut, waspadalah dengan menjaga kesehatan. Stroke yang terjadi pada usia muda dapat berujung pada kondisi yang serius kedepannya. Tak hanya yang berat, akan tepapi sekarang ini ada yang dikenal dengan stroke ringan.
Dalam dunia medis stroke ringan dikenal juga dengan sebutan mini stroke atau, Transient Ischemic Attack (TIA). Mungkin kamu menyoroti kata ‘ringan’ atau ‘mini’ yang tersemat padanya. Padahal sebenarnya, ini merupakan tanda-tanda dan bisa jadi, awal peringatan stroke selanjutnya.
Mengenal Stroke
Mengenal Stroke
Stroke merupakan suatu kondisi kesehatan dimana pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat terjadinya penyumbatan. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah. Pasokan darah yang terhenti membuat otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, sel-sel pada sebagian area otak akan mengalami kerusakan.
Hal ini membuat bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik. Tentu saja kondisi ini sangat berbahaya karena sel otak bisa mati hanya dalam hitungan menit.
Meski disebut ‘ringan’, proses yang terjadi dalam stroke ringan sama saja dengan kondisi di atas. Hanya saja, penyumbatan di otak berlangsung dengan singkat atau bersifat sementara. Gejala ini hanya akan berlangsung dalam sekian menit, kemudian hilang dalam hitungan jam.
Apa Yang Terjadi Saat Stroke Ringan?
Berbeda dengan kasus stroke pada umumnya, stroke ringan terjadi karena ada gumpalan berukuran kecil yang menyumbat pembuluh darah di otak. Bentuk gumpalan ini bisa jadi ‘hanya’ berupa gelembung udara atau bisa juga lemak.
Penyumbatan tersebut tentunya bakal menghambat aliran darah. Selanjutnya, membuat bagian tertentu otak tidak menerima aliran nutrisi juga oksigen. Kondisi ini mengakibatkan, fungsi otak menjadi terganggu.
Pada stroke ringan, penggumpalan ini akan hancur dengan sendirinya. Setelah itu, otak akan kembali berfungsi dengan normal dan tidak mengakibatkan kerusakan permanen.
Melegakan memang, tapi jangan diremehkan karena ini merupakan sebuah warning sign bahwa yang mengalaminya memiliki resiko tinggi untuk mengalami stroke lanjutan di kemudian hari. Jadi, kamu tetap harus berhati-hati. Segera periksakan kondisi kesehatan agar dapat mencegahnya.
Baca Juga: Cara Jaga Kesehatan Agar Terhindar dari Kanker
Gejala Stroke Ringan
Stroke Ringa
Sayangnya, kadang gejala stroke ringan sering kali diabaikan oleh penderitanya karena cepat berlalu. Selain itu, karena terjadi dengan singkat, gejala stroke yang satu ini terkadang sulit untuk dikenali. Terkadang dianggap sebagai gangguan kesehatan lain.
Dihimpun dari beberapa sumber, berikut adalah beberapa gejala yang timbul saat stroke ringan menyerang, diantaranya:
- Sulit berbicara. Tidak mampu mengingat kata-kata, termasuk kesulitan dalam menyebut dan memahaminya.
- Perubahan pada indra. Kesulitan untuk mendengar, penglihatan kabur atau buta sesaat, pengecapan atau penciuman terganggu, dan tidak dapat merasakan sentuhan.
- Pusing yang juga disertai masalah keseimbangan.
- Gangguan saraf motorik seperti: otot yang melemah, sulit berjalan hingga menelan.
Selain itu, ada gejala lain juga yang dapat menjadi tanda seseorang mengalami stroke, yaitu:
- Salah satu sisi wajah terkulai, bengkok atau asimetris
- Tubuh mengalami kesemutan
- Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh.
Pada umumnya, 70% dari gejala stroke ringan dapat hilang dalam hitungan 10 menit saja. Sementara, 90% diantaranya dapat hilang dalam waktu 4 jam ‘saja’. Meski begitu, jangan sampai mengabaikan tanda-tanda tersebut. Jika mengalaminya, langsung periksakan diri ke dokter.
Baca Juga: Inilah Penyebab Vertigo Hingga Cara Mengobatinya
Penyebab Stroke Ringan
Penyebab dari stroke ringan tentu saja pola hidup yang kurang sehat. Salah satunya kebiasaan merokok yang dapat menimbulkan penimbunan plak di pembuluh darah. Sudah bukan rahasia lagi bahwa mereka yang memiliki tekanan darah tinggi juga harus mewaspadai penyakit ini.
Orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas, kadar kolesterol tinggi dan mereka yang biasa mengonsumsi alkohol berlebih secara rutin. Selain kondisi fisik dan kebiasaan buruk, stroke juga dapat dipicu karena penyakit tertentu, diantaranya gangguan irama jantung (aritmia), diabetes, maupun anemia sel sabit.
Ada beberapa gaya hidup yang dapat mempengaruhi kesehatan. Jika demikian, segeralah menghentikannya karena lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Stroke Dapat Dicegah
Setiap penyakit pasti ada penyebabnya. Jika tidak ingin sakit, maka jauhi penyebabnya sebelum terlambat. Misalnya saja, berhenti merokok secara perlahan hingga kebiasan tersebut benar-benar hilang.
Kamu yang memiliki berat badan berlebihan, bisa melakukan diet sehat dengan menjaga pola makan teratur, konsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan juga hindari junk food. Jangan lupa juga imbangi dengan olahraga seperti berjalan kaki, jogging, berenang, bersepeda maupun latihan fisik lain. Bagi para penderita penyakit tertentu, lakukan konsultasi rutin dengan dokter.
Singkatnya, merubah perilaku yang menimbulkan risiko dapat mencegah terjadinya gejala yang termasuk dalam penyakit kardioserebrovaskular ini. Oleh karena itu, mulailah pola hidup sehat mulai sekarang.
Baca Juga: Waspada, Ibu Hamil Memiliki Risiko Tinggi Terkena Stroke! Ini Penjelasannya