Ketimbang Meratapi Nasib, Lakukan 5 Hal Produktif Ini Usai di PHK
Pandemi Covid-19 telah membawa penderitaan bagi banyak orang, mungkin juga termasuk kamu. Salah satu dampak terbesar adalah masalah ekonomi.
Bukan hanya ekonomi negara. Tetapi merembet ke ekonomi rumah tangga. Gaji atau penghasilan berkurang akibat dipotong kantor, bahkan kena Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK) atau dirumahkan.
PHK memang tidak bisa dihindarkan. Banyak pengusaha mengalami penurunan omzet dan keuntungan, hingga gulung tikar. Maka solusi terakhir untuk efisiensi adalah PHK.
Mau bagaimana lagi, kondisinya makin parah. Sudah hampir setahun, virus Covid-19 menggerogoti ekonomi Indonesia. Sampai sekarang pun belum hilang. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih berlaku.
Kalau kamu termasuk korban PHK akibat pandemi Covid-19, jangan bersedih hati. Ini semua bukan cuma menimpa kamu seorang. Banyak orang di luar sana yang bernasib sama sepertimu.
Daripada terus sedih meratapi nasib, dan pasrah pada keadaan. Coba lakukan beberapa hal produktif ini setelah kehilangan pekerjaan:
Baca Juga: Tips Cari Kerja di Tengah Resesi untuk Fresh Graduate dan Karyawan Terdampak Covid-19
1. Daftar Kartu Prakerja
Sambil rehat sejenak dan melamar pekerjaan baru, kamu bisa memanfaatkan waktu senggang untuk mendaftar program Kartu Prakerja. Kartu Prakerja merupakan bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat Indonesia yang ingin memiliki atau meningkatkan keterampilannya, termasuk pengangguran yang terdampak Covid-19.
Peserta Kartu Prakerja akan mengantongi bantuan atau tunjangan non-tunai senilai Rp 3.550.000. Nah, pantengin terus deh situs resmi maupun media sosial Kartu Prakerja, sebab gelombang 12 akan segera dibuka.
Lumayan kan kalau berhasil dapat bantuan. Bisa meningkatkan keterampilan, sekaligus dapat uang saku buat mempersiapkan lamaran kerja berikutnya.
2. Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan
Hal produktif lainnya yang bisa kamu lakukan saat menganggur adalah mencairkan Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan. Saldo JHT berasal dari gajimu yang dipotong setiap bulan oleh perusahaan.
Uangnya bisa kamu gunakan untuk menyambung hidup selama belum mendapat pekerjaan baru, melamar pekerjaan, maupun membuka usaha. Bila di PHK, atau sedang tidak bekerja di manapun alias nganggur, kamu dapat klaim 100 persen saldo JHT.
Klaim JHT langsung ke kantor BPJS Ketenagakerjaan atau melalui online. Syaratnya melampirkan dokumen yang diperlukan, seperti surat keterangan bekerja atau surat paklaring, fotokopi kartu BPJS Ketenagakerjaan, KTP, KK, dan buku rekening tabungan.
3. Tingkatkan skill
Selain melalui program Kartu Prakerja, meningkatkan keterampilan maupun keahlian dapat dilakukan dengan cara offline. Daripada bengong atau melakukan hal tidak penting, lebih baik asah skill kamu.
Caranya dengan ikut seminar, kursus singkat, maupun pelatihan. Bisa meningkatkan keterampilan dan keahlian di bidang yang kamu geluti atau di luar itu agar skill bertambah.
Misalnya kamu di bidang digital marketing, sudah jago soal SEO dan SEM, tapi belum menguasai skill desain. Dengan begitu, kamu punya nilai tambah saat melamar pekerjaan baru, selain pengalaman kerja.
Pendidikan informal ini bisa kamu masukkan dalam curriculum vitae (CV), beserta lampiran sertifikatnya, sehingga menjadi pertimbangan HRD perusahaan untuk menerimamu bekerja.
4. Menebar lamaran kerja
Namanya PHK mendadak, tentu saja kamu belum punya alternatif pekerjaan pengganti. Sementara biaya hidup terus berjalan.
Oleh karena itu, jangan berlama-lama berdiam diri di rumah. Segera kembali menebar lamaran kerja ke berbagai perusahaan.
Tidak semua perusahaan menutup pintu untuk rekrutmen. Pasti ada saja perusahaan yang membuka lowongan kerja meski di masa pandemi.
Cari lowongan kerja di berbagai situs resmi atau aktif mengontak teman dan keluarga untuk menanyakan lowongan kerja. Yakinlah bahwa ikhtiarmu ini akan membuahkan hasil.
5. Mendirikan bisnis
Kalau saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan sudah cair, lalu kamu bosan bekerja sebagai karyawan, inilah saat yang tepat untuk mendirikan usaha atau bisnis. Jika tidak klaim JHT, kamu dapat menggunakan uang pesangon sebagai modal bisnis.
Buka usaha kecil-kecilan. Ada banyak bisnis rumahan yang bisa kamu pilih, sehingga tidak membutuhkan modal besar. Jalani bisnis yang sesuai passion atau minat dan kemampuan, agar kamu lebih mudah mengelolanya secara maksimal.
Misalnya bisnis yang berasal dari hobi maupun keahlianmu. Bila bisnis sudah dikenal banyak orang, berkembang, omzet maupun keuntungan bisnis bisa mengalahkan gaji saat menjadi karyawan.
Baca Juga: Dijamin Berhasil! Ini Kiat Sukses Membuat Facebook Ads