Lakukan 6 Hal Ini supaya Uang Rp 100.000 Beranak Pinak
Pernah tidak merasa uang Rp 100.000 milikmu habis begitu saja? Buat jajan, ngemil, atau beli makanan, tahu-tahu sudah ludes, tak bersisa.
Padahal, nyari duit Rp 100.000 zaman now susahnya minta ampun. Apalagi di masa pandemi dan ancaman resesi begini. Penghasilan berkurang, tetapi biaya hidup makin mahal.
Uang Rp 100.000 seperti tidak ada artinya. Ya, itu karena inflasi. Harga barang atau bahan makanan naik terus, sementara daya beli segini-gini saja.
Nah, daripada duit Rp 100.000 cuma buat dihamburkan tidak jelas, lebih baik diputar supaya "beranak pinak". Memang bisa? Jelas bisa dong. Tidak ada yang mustahil.
Caranya dengan investasi, baik investasi di instrumen-instrumen pilihan, seperti investasi emas, saham, fintech lending, dan reksadana, maupun investasi bisnis atau membuka usaha.
Investasi kerap disebut cara terbaik menggandakan uang. Begini cara investasi dengan uang Rp 100.000:
1. Investasi di fintech lending
Ini investasi yang lagi kekinian. Sudah mulai dilirik generasi milenial. Prospek cerah, modalnya pun receh. Mulai dari Rp 100.000 saja.
Dengan uang segitu, kamu sudah bisa terdaftar sebagai investor atau pemberi pinjaman online (pinjol). Keuntungannya tidak main-main, hingga 16-18 persen per tahun.
Berarti per bulan, sekitar 1,3-1,5 persen atau 0,04-0,05 persen per hari. Tetapi ingat, jangan asal tergiur imbal hasil yang besar. Kamu harus tahu juga berapa keuntungan yang wajar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan bunga pinjol 0,05 persen sampai dengan 0,8 persen per hari. Bunga 0,08 persen itu adalah maksimalnya.
Jadi, kalau ada fintech lending yang mengimingi keuntungan hingga 30 persen per bulan, sudah jelas hoaks. Patut dicurigai itu investasi bodong. Oleh karenanya, pastikan berinvestasi pada fintech lending legal yang terdaftar resmi dan diawasi OJK.
Soal risiko investasi di fintech lending adalah kredit macet atau gagal bayar dari pihak peminjam. Namun, biasanya dapat diminimalisasi perusahaan fintech, salah satunya melakukan seleksi ketat terhadap calon peminjam agar tidak terjadi risiko tersebut yang dapat merugikan investor.
2. Investasi saham
Punya duit Rp 100.000, jangan takut investasi saham. Investasi ini makin terjangkau semua kalangan, seperti mahasiswa dan ibu rumah tangga. Bukan investasi mewah lagi.
Dengan uang cepek ceng, kamu bisa mengoleksi beberapa saham. Pilih saham yang harganya murah atau beli saat harganya turun, tetapi punya fundamental keuangan yang kuat. Untuk diketahui, 1 lot = 100 lembar saham.
Kalau kamu beli 1 lot saham emiten A misalnya dengan harga Rp 500 per lembarnya, modal investasi cuma Rp 50.000 saja. Dengan uang Rp 100.000, kamu bisa dapat 2 lot saham perusahaan tersebut.
Kelebihan investasi saham, investor akan memperoleh capital gain atau keuntungan dari kenaikan harga saham, serta mengantongi dividen atau pembagian keuntungan perusahaan.
Hanya saja kamu perlu tahu bahwa investasi saham termasuk kategori high risk. Jadi, pastikan kamu memiliki dasar pengetahuan investasi saham, memahami cara jual beli saham, serta mampu mengelola risikonya dengan tepat sehingga cuan maksimal.
3. Investasi reksadana
Investasi reksadana sangat cocok buat pemula. Produk investasi yang aman karena rendah risiko, tetapi menguntungkan. Mudah pula dijual atau dicairkan jika sewaktu-waktu membutuhkan dana mendesak.
Tinggal pilih sesuai tujuan dan jangka waktu investasimu. Ada reksadana pasar uang (pas untuk investasi jangka waktu kurang dari 1 tahun), reksadana pendapatan tetap (1-3 tahun), reksadana campuran (3-5 tahun), dan reksadana saham (lebih dari 5 tahun).
Modal investasi reksadana kini makin murah. Terutama reksadana online atau yang dibeli dari situs belanja online. Dimulai dari setoran Rp 10.000. Selain itu, investasi pada produk ini juga bebas Pajak Penghasilan (PPh).
4. Investasi emas
Mau investasi yang lebih aman? Emas jawabannya. Fluktuasi harga emas tidak terlalu tinggi, seperti saham. Nilainya relatif lebih stabil, bahkan cenderung meningkat setiap tahun.
Return-nya hingga 12 persen per tahun. Agar untung maksimal, investasi emas baiknya dalam jangka panjang. Untuk modal investasi ini, murah banget.
5. Investasi dana pensiun
Mumpung masih muda, gunakan Rp 100.000 yang kamu hasilkan untuk hal produktif. Contohnya investasi dana pensiun biar hari tuamu tidak melarat.
Sisihkan Rp 100.000 per hari untuk dana pensiun. Artinya Rp 3 juta sebulan. Jika asumsi bunga 10 persen per tahunnya untuk masa kepesertaan 20 tahun, berarti total akumulasi dana pada saat pensiun sekitar Rp 2,1 miliar.
Uang dari hasil investasi dana pensiun bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha. Keuangan di masa tuamu dijamin aman dan nyaman.
Baca Juga: 6 Manajer Investasi Reksadana Terbaik Beserta Produknya