Lebih Aman dan Tak Sakit, Kenali Keunggulan Hingga Harga Tes Covid-19 Bio Saliva
Umumnya, seseorang yang terkena paparan virus corona atau Covid-19 akan merasakan berbagai gejala, mulai dari demam tinggi, sakit tenggorokan, batuk atau flu hingga sesak pada pernapasan. Akan tetapi, ada juga yang tidak menimbulkan gejala alias OTG (Orang Tanpa Gejala).
Untuk memastikan orang tersebut terkonfirmasi atau positif Covid-19, ada tes yang harus dijalankan, yaitu Swab Antigen atau PCR. Cara dari kedua tes Covid-19 hampir sama, yaitu mengambil sampel lendir yang terdapat pada hidung da tenggorokan.
Kebanyakan orang yang telah melakukan swab dengan kedua tes Covid-19 tersebut merasa tidak nyaman hingga sakit karena alat pengambilan sampel dicolok ke bagian rongga hidung. Bahkan, ada juga orang yang mengalami pendarahan di hidung. Hal ini tentunya membuat banyak orang yang sudah ketakutan lebih dulu untuk melakukan tes Covid-19.
Untuk meminimalisir rasa takut masyarakat, kini ada tes Covid-19 lain yang caranya lebih mudah dan tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali. Alat tes Covid-19 terbaru ini diberi nama Bio Saliva.
Lantas, bagaimana cara kerja Bio Saliva dalam mengecek Covid-19, keunggulan hingga harganya?
Simak ulasannya berikut ini yang telah Cermati.com rangkum dari berbagai sumber menjadi fakta menarik Bio Saliva.
Keunggulan Hingga Harga Bio Saliva
Bio Saliva, Tes Covid-19 via biofarma.co.id
1. Bio Saliva Asli Indonesia
Bukan berasal dari luar negeri, melainkan Bio Saliva ini merupakan alat tes Covid-19 terbaru dari Indonesia. PT Biofarma bekerjasama dengan Nusantics meluncurkan inovasi tes Covid-19 dengan metode kumur-kumur atau gargling.
Dengan begitu, orang yang ingin tes Covid-19 tidak perlu merasakan takut kesakitan. Bahkan, pemeriksaan dengan kumur ini sangat aman dan nyaman, terutama untuk orang-orang yang berusia lanjut dan anak-anak.
Rencananya, pihak dari PT Biofarma ini akan memproduksi Bio Saliva sebanyak 40 ribu alat per bulannya untuk memenuhi kebutuhan setiap fasilitas kesehatan dalam pemeriksaan pasien yang diduga terpapar virus corona.
2. Bio Saliva Sudah Mendapatkan Izin Kemenkes
Meski alat tes Covid-19, Bio Saliva ini baru terdengar belakang ini, nyatanya Bio Saliva sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 1 April 2021, lalu dengan Nomor KEMENKES RI AKD 10302120673.
Pemberian izin ini Kemenkes lakukan setelah uji validasi selama 7 bulan dengan lebih dari 400 sampel pasien positif Covid-19. Dalam pengujian ini, Kemenkes menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) dan juga beberapa rumah sakit, seperti Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND), dan Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi (RSDK).
Baca Juga: Daftar Hotel dan Rumah Sakit Rujukan Isolasi Mandiri Pasien Covid-19
3. Bio Saliva Dikemas dalam Kotak
Setiap alat tes Covid-19 pastinya dikemas dengan baik untuk menjaga keamanan agar tetap steril sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Sama halnya dengan Bio Saliva ini yang memiliki beberapa komponen dalam satu kotak kemasan, antara lain:
- Tabung tube larutan pencampur dengan tutup dan laber berwarna merah
- Tabung tube cairan kumur memiliki tutup dan laber berwarna biru
- Corong atau adapter
4. Cara Kerja Bio Saliva dengan PCR Kumur
Bio Saliva, PCR Kumur
Jika masyarakat yang ingin melakukan tes Covid-19 tapi tidak mau dicolok hidungnya, Bio Saliva bisa menjadi pilihan tes Covid-19 yang tepat. Bio Saliva menggunakan cara PCR kumur untuk mendeteksi ada atau tidaknya virus corona dalam tubuh.
Cara kerja Bio Saliva ini juga lebih mudah, antara lain:
- Petugas medis akan memberikan larutan garam (saline)
- Pasien dipersilahkan untuk berkumur dengan larutan tersebut dengan waktu 45 detik
- Hasil kumur atau yang disebut dengan sampel air liur (saliva) tersebut akan dimasukkan ke dalam tabung yang telah disediakan petugas
- Sampel PCR kumur pasien akan dibawa ke laboratorium untuk diuji dengan Teknik PCR atau bahan kimia khusus dan mesin PCR, thermal cycler
- Jika virus corona terdeteksi atau pasien positif Covid-19, maka selama proses pengujian, bahan kimia tersebut akan menghasilkan lampu fluoresens
5. Bio Saliva Memiliki Sensitifitas Tinggi
Dikutip dari indonesiabaik.id, setelah melakukan proses pengembangan hingga uji validasi, PT Biofarma mengklaim bahwa Bio Saliva memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan alat tes Covid-19 lain.
Selain pemeriksaannya yang aman dan nyaman tanpa menimbulkan rasa sakit sama sekali, Bio Saliva ini mampu mendeteksi hingga CT 40 dengan sensitivitas sebesar 88,87% dan memiliki performance yang sangat baik untuk CT kurang 35 mencapai 93,57%.
Baca Juga: Ketahui 7 Manfaat dan Pilihan Asuransi Kesehatan Covid-19 Terbaik
6. Bio Saliva Bisa Mendeteksi 10 Varian Covid-19
Dengan tingkat sensitivitas yang tinggi, PT Biofarma juga mengklaim Bio Saliva bisa mendeteksi 10 varian Covid-19, yang meliputi:
- Varian B117 (Alpha)
- Varian B1351 (Beta)
- Varian P.1 (Gamma)
- Varian B1617.2 (Delta)
- Varian B1617.1 (Kappa)
- Varian B1525 (Eta)
- Varian B1526 (Iota)
- Varian B14662 (varian Indonesia)
- Varian B1427/29 (Epsilon)
- Varian C.37 (Lambada)
7. Bio Saliva Baru Tersedia di 2 Lab dengan Harga Kurang dari Rp1 Juta
Alat tes Covid-19 terbaru ini memang belum diproduksi masal alias masih terbatas. Akan tetapi bagi masyarakat yang ingin tes Covid-19 dengan menggunakan Bio Saliva, bisa langsung mengunjungi Laboratorium GSI Kuningan dan Cilandak.
Menyoal harga Bio Saliva ini nantinya akan mengikuti kebijakan dari masing-masing Laboratorium atau fasilitas kesehatan lain. Namun, dikutip dari akun Instagram @gsilab.id, Bio Saliva dibandrol mulai dari Rp799 ribu per orang.
8. Hal yang Perlu Dihindari Sebelum Tes Covid-19 dengan Bio Saliva
Bagi masyarakat yang ingin tes Covid-19 dengan Bio Saliva, sebaiknya hindari beberapa hal berikut ini setidaknya 30 menit sebelum tes agar proses pendeteksi virus corona bisa lebih maksimal, yaitu:
- Makan dan minum
- Menggunakan obat kumur
- Menggosok gigi
- Mengunyah permen karet
- Merokok tembakau atau vape
Selain itu, perlu masyarakat pahami bahwa tes Covid-19 Bio Saliva ini juga tidak dianjurkan bagi orang atau pasien yang menderita stroke atau mulut kering.
Tetap Jaga Prokes Paling Utama
Meski saat ini alat pendeteksi virus corona lebih mudah, praktis dan nyaman, masyarakat tetap tidak boleh lengah dengan situasi dan kondisi pandemic Covid-19. Tetaplah sedia payung sebelum hujan alias tetap jaga protokol kesehatan dengan ketat paling utama sebelum terpapar virus penyakit. Selain mematuhi 5M (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas), masyarakat juga harus memperhatikan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi asupan bergizi, vitamin, olahraga yang teratur dan istirahat cukup.
Baca Juga: Syarat, Persiapan dan Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19