Mengenal Istilah Leverage dalam Dunia Investasi dan Cara Kerjanya bagi Keuntungan Investor
Investasi secara luas dipahami sebagai aktivitas yang mampu meningkatkan kondisi finansial di masa depan dan memberi kesempatan untuk memperoleh pendapatan pasif seiring waktu. Hanya saja, untuk bisa ahli dalam dunia investasi tersebut, investor perlu mempelajari banyak hal, termasuk istilah dan strategi di dalamnya.
Di antara beragam hal yang penting untuk dipahami investor, leverage menjadi istilah yang tak boleh luput dari perhatian. Pasalnya, istilah tersebut merupakan suatu strategi yang bisa dilakukan oleh investor guna mengoptimalkan aktivitas investasi yang tengah dilakukannya.
Apa sih pengertian leverage dalam dunia investasi? Juga, apa manfaat, strategi, dan juga risiko dari aktivitas leverage bagi investor? Nah, jika ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu leverage dan segala hal penting seputarnya, simak penjelasan lengkap berikut ini.
Baca juga: Margin Call Saham dan Forex: Pengertian dan Cara Mencegahnya
Pengertian Leverage
Leverage
Pada dasarnya, leverage adalah suatu istilah yang mengacu pada instrumen investasi yang mampu meningkatkan eksposur investor atas sebuah aset tanpa harus membayar semua eksposur ekuitas yang dimiliki. Sebenarnya, saat investor menggunakan leverage pada aktivitas trading, mereka akan memiliki daya beli aset lebih besar ketimbang dana atau modal yang sebenarnya dimiliki.
Aktivitas tersebut hadir pada pasar karena setiap investor mempunyai modal investasi yang berbeda. Beberapa pelaku pasar mempunyai modal besar, tetapi sebagian lainnya hanya memiliki dana investasi terbatas. Tentunya, bagi pelaku pasar yang memiliki modal sedikit, potensi keuntungan yang dimilikinya juga terbatas.
Kesenjangan itulah yang menjadi cikal bakal munculnya aktivitas leverage ini dalam modal investasi. Tujuannya tidak lain agar mampu mendulang cuan yang menjanjikan dan tak kalah menggiurkannya dengan investor bermodal besar.
Cara Kerja Leverage
Istilah ini bukan bagian dari modus investasi bodong. Sebab, perusahaan manajemen investasi ternama dunia juga menyediakan strategi tersebut bagi kliennya karena memang memiliki cara kerja cukup jelas serta transparan.
Saat mengelola leverage, artinya pihak perusahaan manajemen investasi tak berusaha untuk menggembungkan dana awal yang diberikan investor. Melainkan, mereka hanya memperluas rentang exposure saja. Karena itu, kegiatan tersebut perlu dibangun pada suatu aset dasar atau underlying asset khusus,seperti saham, mata uang, obligasi, ataupun komoditas.
Kemudian, manajer investasi bakal meningkatkan kemampuan pembelian investor terhadap underlying asset pada investor saat menjalankan leverage. Nah, kegiatan itulah yang menimbulkan exposure pihak investor pada pasar investasi menjadi lebih tinggi walaupun modalnya lebih kecil.
Baca juga: Trading Emas Online Di Pasar Forex: Tata Cara, Kelebihan dan Risikonya
Manfaat Leverage saat Investasi
Secara umum, istilah leverage artinya memperluas exposure yang dimiliki oleh investor dengan modal terbatas. Selain itu, tentu ada beragam manfaat dan keuntungan dari melakukan skema tersebut, antara lain:
-
Meningkatkan Peluang Keuntungan
Melalui langkah ini, investor berpotensi mendapat potensi cuan dengan posisi yang lebih besar serta sesuai dengan besaran daya ungkit tersebut. Tapi, untuk bisa merealisasikan peluang keuntungan tersebut, ada 2 faktor penting yang harus terpenuhi.
Pertama, kondisi pasar tengah kondusif alias bullish. Faktor yang kedua adalah instrumen yang merupakan aset dasar alias underlying asset memiliki kualitas terjamin serta fundamental yang tak diragukan. Jika kedua kondisi tersebut terpenuhi, maka potensi keuntungan dari aktivitas ini bisa lebih mungkin untuk terjadi.
-
Efisiensi Komponen Biaya
Pada prosesnya, leverage adalah strategi investasi yang hanya membutuhkan modal awal serta membayar overnight fee untuk bisa mendapatkan manfaatnya. Dibandingkan berinvestasi langsung dengan modal asli, komponen biaya tersebut tentu jauh lebih ringan bagi investor. Karena itu, langkah investasi ini mampu memberi efisiensi terhadap komponen biaya.
-
Percaya Diri Memilih Aset Berkualitas
Semua investor pasti memiliki keinginan mendapatkan aset investasi berkualitas serta terbaik. Maksudnya, aset tersebut mempunyai prospek yang baik dalam jangka panjang dan menjanjikan terlihat dari aspek fundamentalnya.
Masalahnya, tidak jarang harga dari aset berkualitas tersebut mempunyai nilai tinggi dan sulit dijangkau. Akhirnya, investor merasa ragu untuk membeli aset tersebut dalam jumlah besar.
Melalui leverage ini, investor seolah-olah mempunyai kesempatan mengumpulkan aset berkualitas tersebut dengan jumlah besar tanpa harus menyuntikkan modal awal dengan nilai setara. Keuntungan tersebut bisa menjadikan investor percaya diri ketika berinvestasi pada aset berkualitas serta berharga selangit sekalipun.
-
Melebarkan Kesempatan Diversifikasi Aset
Melalui leverage, investor juga berkesempatan untuk mendiversifikasi asetnya. Bagaimana bisa?
Misalnya, kamu memiliki dana 10 juta dan berencana menempatkannya pada saham sebuah perusahaan dengan harga 5 juta tiap lembar. Tapi, dalam waktu bersamaan, kamu juga mendapat penawaran investasi dari salah satu broker yang optimis mampu melakukan leverage pada saham perusahaan tersebut dengan daya ungkit 2 kali lipat.
Dalam posisi tersebut, kamu dihadapkan pada 2 pilihan. Pertama, menghabiskan seluruh modal untuk langsung membeli 2 saham perusahaan tersebut secara normal, dengan konsekuensi tak ada dana tersisa untuk investasi di aset lain.
Sementara opsi yang kedua, membeli saham tersebut dengan modal 5 juta, tapi dengan leverage agar mempunyai kekuatan exposure setara. Jadi, sisa modal yang masih dimiliki bisa ditempatkan di instrumen investasi lain sebagai langkah diversifikasi atau meningkatkan peluang keuntungan lebih besar lagi.
Beragam Istilah Penting Terkait Leverage
Dalam praktiknya, ada berbagai istilah penting terkait leverage yang perlu dipahami. Berikut penjelasannya.
Istilah |
Keterangan |
Margin |
Nominal dana yang perlu dikeluarkan untuk memulai posisi pada leverage, alias modal awal saat memutuskan untuk terjun pada langkah investasi tersebut. |
Maintenance Margin |
Persentase minimal atas jumlah margin disetor dan harus disimpan pada saldo margin milik investor. |
Free Margin |
Jumlah margin yang bisa bebas digunakan oleh investor dalam memulai posisi leverage yang baru. |
Buying Power |
Istilah yang menggambarkan besaran peluang leverage yang mampu diraih dengan menggunakan sisa dari free margin milik investor. |
Margin Level |
Indikator berbentuk persentase yang menunjukkan jumlah dana yang sudah digunakan pada leverage. |
Balance |
Total nilai portofolio yang dimiliki investor. |
Equity |
Nilai total portofolio investor yang sesungguhnya, dihitung sejak melakukan langkah leverage. |
Rugi atau Laba Belum Terealisasi |
Cerminan kondisi modal atau portofolio pasca melakukan leverage. Melalui informasi ini, investor bisa menentukan untuk terus konsisten melakukan langkah investasi tersebut atau harus segera menarik diri dari situ. |
Strategi saat Investasi Leverage
Dalam melakukan investasi leverage, ada beberapa strategi penting yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan potensi imbal hasilnya. Berikut beberapa di antaranya.
-
Lakukan saat Pasar di Kondisi Uptrend
Keuntungan langkah investasi ini hanya bisa diambil saat pasar atau harga aset tengah menanjak. Sebaliknya, jika nilainya tengah melandai dan berisiko menurun, risiko kerugian saat mengambil aksi leverage menjadi jauh lebih besar. Karena itu, pastikan untuk melakukan langkah investasi ini saat kondisi pasar atau harga aset sedang uptrend saja.
-
Cek Kondisi Makroekonomi
Selayaknya strategi investasi lainnya, aspek makroekonomi menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan sebelum melakukan langkah leverage. Dengan mengetahui kondisi makroekonomi, investor lebih mampu mengambil langkah investasi yang terbaik, apakah harus keluar atau masuk dari aksi leverage. Dengan begitu, potensi keuntungan yang bisa didapatkan juga menjadi optimal.
-
Tentukan Batas Take Profit atau Stop Loss
Tak kalah pentingnya, saat melakukan leverage, tentukan pula batas take profit atau stop loss agar mengerti kapan waktu yang tepat untuk berhenti. Hal ini juga berguna untuk menghindari sikap serakah yang bisa berisiko membuat keuntungan tidak optimal, bahkan berakhir menelan kerugian di akhir masa leverage.
Baca juga: Dianggap Terlalu Berisiko, Kenali Apa Itu Day Trading dan Pengaruhnya pada Bursa
Risiko Leverage dan Tips Meminimalkan Dampaknya
Terlepas dari keuntungan dan cara kerjanya, leverage nyatanya juga memiliki risiko yang harus diperhatikan oleh investor, antara lain:
- Risiko penurunan nilai lebih besar pada portofolio.
- Risiko margin calls atau saat posisi ekuitas di bawah 70 persen selisih nilai asli dengan pasca leverage atau margin.
- Risiko terjadinya likuidasi paksa yang mengharuskan investor pasrah melihat posisi leverage dijual di harga kecil secara otomatis.
- Jebakan psikologis saat tak memiliki batas untung atau rugi.
Untuk mengantisipasinya, pastikan untuk menyusun rencana investasi dan mengenali profil risiko. Selain itu, tetap lakukan diversifikasi dan gunakan uang “dingin” agar kondisi keuangan tetap terjaga.
Baca juga: Investasi Emas: Pilih Fisik atau Derivatif? Ini Perbedaannya
Lakukan Perhitungan Matang Sebelum Lakukan Leverage
Itulah penjelasan tentang pengertian leverage dan berbagai hal penting seputarnya. Walaupun memiliki banyak manfaat, tapi tetap ada risiko dari aktivitas ini yang perlu diantisipasi investor. Barulah dengan begitu keuntungannya bisa didapatkan secara optimal dan maksimal.