Jadi Batas Dana yang Bisa Dipinjam, Ini Pengertian Limit Kredit, Jenis, dan Cara Meningkatkannya

Tahukah kamu jika mengajukan pinjaman di lembaga keuangan, baik itu perbankan atau perusahaan fintech, setiap nasabah memiliki batasan berbeda terkait dana yang bisa dipinjamnya? Batasan pinjaman ini biasa disebut sebagai limit kredit dan pasti berlaku di hampir semua layanan keuangan yang resmi. 

Pada dasarnya, limit kredit merupakan istilah yang mengacu pada batasan kredit yang ditetapkan lembaga pembiayaan guna membatasi peminjaman dana yang dapat diajukan pihak debitur. Ada banyak faktor yang mempengaruhi besaran limit kredit ini dan penting dipahami

Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu limit kredit, tujuan pemberlakuannya, hingga tips untuk meningkatkan jumlahnya, simak penjelasan lengkap berikut ini. 

Apa Itu Limit Kredit?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, limit kredit merupakan batas maksimal atau paling tinggi dari dana yang bisa dipinjam seseorang dari layanan keuangan, baik itu bank atau non bank. Batas maksimal ini ditentukan oleh sejumlah faktor, seperti, riwayat kredit, pendapatan, serta jumlah aset milik pihak peminjam. 

Tak hanya itu, batas kredit ini juga bisa dijadikan sebagai tolok ukur tingkat risiko yang bisa diterima pihak lembaga keuangan atau pembiayaan. Salah satunya yaitu risiko terburuk terjadinya gagal bayar atau kredit macet oleh pihak debitur karena tak mampu melunasi cicilan.  

Baca Juga: Tips Cerdas Menggunakan KTA secara Maksimal

Tujuan Menentukan Limit Kredit

Sebagai batas kredit yang sengaja ditentukan untuk membatasi total pinjaman yang boleh diajukan pihak debitur, ada beragam tujuan dari adanya limit kredit ini. Utamanya, pemberian batas ini adalah untuk meminimalkan risiko kerugian yang bisa terjadi antara kedua belah pihak yang berkaitan dengan aktivitas pinjaman, yaitu debitur dan kreditur. 

Tapi, selain itu, tujuan menentukan limit kredit adalah sebagai berikut.

  • Menilai risiko yang bisa diterima lembaga pembiayaan, contohnya gagal bayar atau kredit macet
  • Mengontrol tingkat kredit atau utang seseorang guna memastikan kondisi finansialnya terjaga.
  • Meminimalkan risiko terjadinya penarikan jaminan atau aset karena tidak sanggup melunasi cicilan yang dibebankan.
  • Membantu lembaga finansial menentukan pengenaan tingkat suku bunga pada layanan pinjamannya. Semakin besar batas kredit yang diberikan, biasanya suku bunga yang diberlakukan lebih rendah. Alasannya karena lembaga finansial menanggapi jika debitur mempunyai risiko lebih rendah. 

5 Jenis Limit Kredit

Pemberlakuan limit kredit tidak hanya ditemukan pada layanan seperti kartu kredit saja, tapi hampir semua layanan pinjaman. Berikut adalah 5 jenis pemberlakuan batas kredit di produk pinjaman berbeda. 

Jenis Limit Kredit Penjelasan
KTA

Merupakan singkatan kredit tanpa agunan, KTA adalah jenis pinjaman yang tak mewajibkan nasabah memberi agunan atau jaminan ketika mengajukan kredit. Tapi, meski memberi kemudahan tersebut, limit kredit tanpa agunan ini biasanya ditentukan dari besarnya penghasilan nasabah. Selain itu, limit KTA ini juga biasanya tak terlalu tinggi guna meminimalkan risiko gagal bayar.  

Kredit Multiguna

Kredit multiguna sering dijadikan pilihan bagi debitur yang ingin mendapat pinjaman dengan lebih praktis dan limit yang relatif tinggi. Berbeda dengan KTA, jenis kredit ini mengharuskan debitur memberi jaminan berupa aset berharga, seperti BPKB atau sertifikat rumah agar bisa mengajukannya. Tapi, karena memberi jaminan tersebut, limit kreditnya lebih besar dan menyesuaikan dari nilai aset yang dijaminkan. 

Kredit Usaha Rakyat

Biasa disingkat KUR, layanan kredit ini disediakan oleh pemerintah guna membantu perkembangan usaha mikro. Setiap bank mempunyai kebijakan tersendiri mengenai limit pinjaman yang bisa dicairkannya. 

Kredit Pemilikan Rumah

KPR merupakan jenis pinjaman yang menyediakan kemudahan bagi masyarakat untuk bisa membeli rumah secara kredit. Batas kredit yang diberikan pada jenis pinjaman ini umumnya disesuaikan dari harga rumah yang ingin dibeli dan pendapatan tetap debitur tiap bulan.

Kartu Kredit

Terakhir ada kartu kredit di mana limit kreditnya ditentukan berdasarkan dari pendapatan bulanan nasabah, termasuk jumlah cicilan yang dimiliki, status kepemilikan rumahnya, serta nominal kredit yang diinginkan. Tentunya, pengajuan limit pinjaman pada kartu kredit ini masih harus disesuaikan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Faktor Penentu Limit Kredit

Memiliki tujuan untuk meminimalkan risiko gagal bayar maupun kredit macet, besaran limit kredit ditentukan dengan pertimbangan yang matang dan menyeluruh. Terdapat sejumlah faktor penentu yang biasanya digunakan dan dilihat oleh lembaga keuangan sebelum menentukan besaran batas kredit yang bisa diberikan pada calon nasabahnya, antara lain:

Faktor Penjelasan
Pendapatan

Salah satu faktor penentu utama dari limit kredit yang bisa didapatkan oleh debitur adalah besaran pendapatan yang dimilikinya. Perusahaan pembiayaan atau bank pasti akan menanyakan terlebih dulu nominal penghasilan tiap bulan yang kamu miliki ketika mengajukan pinjaman. 

Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kemampuan atau kesanggupan membayar cicilan sekaligus penentu limit pinjaman yang akan diberi nanti. Untuk membuktikan bukti penghasilan ini, calon debitur akan diminta untuk menunjukkan slip gaji maupun rekening koran perbankan yang digunakannya.
Skor Kredit

Bagi yang belum tahu, skor kredit adalah ukuran kelayakan seseorang untuk mengajukan pinjaman. Skor kredit tercatat pada SLIK OJK dan menunjukkan bagaimana riwayat debitur memenuhi kewajiban membayar tanggungan utang atau kreditnya terdahulu. Jika skor kredit buruk, ditandai dengan seringnya menunggak cicilan atau bahkan ada pinjaman yang gagal bayar, kemungkinan layanan kredit yang diajukan akan mendapat penolakan. 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengecek riwayat kredit. Salah satunya adalah dengan mendatangi kantor perwakilan OJK dan mengisi formulir pengajuan informasi debitur untuk mengetahui hasil informasi kredit debitur dengan melampirkan sejumlah dokumen yang diminta. 

Biasanya, jika ada beban kredit yang menunggak, calon debitur diwajibkan untuk melunasinya terlebih dulu. Apabila diketahui pernah menunggak cicilan sebelumnya, lembaga pembiayaan cenderung membatasi limit kredit yang diberikannya guna meminimalkan risiko yang sama terjadi.
Status Kepemilikan Rumah Faktor lainnya yang menentukan besaran limit kredit adalah status kepemilikan rumah. Jika memiliki rumah sendiri tanpa berada di status KPR atau cicilan, kamu berpotensi mendapatkan limit kredit yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika masih tinggal di kontrakan, kos, atau menanggung cicilan KPR, jangan harap bisa mendapatkan batas pinjaman yang tinggi karena tanggungan keuangan lebih berat.
Jumlah Pinjaman yang Diajukan Selain itu, besaran kredit yang diajukan juga menjadi faktor penentu dari limit pinjaman yang diberikan lembaga pembiayaan. Mereka akan menganalisis apakah nilai pinjaman yang diajukan calon nasabah sebanding dengan pendapatan bulanannya. Dengan begitu, kreditur bisa mengetahui berapa batas kredit yang sesuai untuk diberikan pada debitur sesuai kemampuan bayarnya guna meminimalkan risiko gagal bayar.

Baca Juga:  Kriteria dan Pilihan Kredit Multiguna Terbaik

Tips Meningkatkan Limit Kredit

Meski tidak mudah, tapi ada sejumlah cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan nominal limit kredit yang diberikan oleh perbankan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tips mendapatkan limit kredit lebih besar sesuai kebutuhan. 

1. Memenuhi Segala Persyaratan Pinjaman

Langkah pertama untuk meningkatkan limit kredit adalah mampu memenuhi segala syarat pengajuan pinjaman. Jika ada dokumen persyaratan yang tak terpenuhi, jangankan mendapat limit tinggi, pengajuan pinjaman berisiko ditolak.

2. Memastikan Kolektibilitas Kredit Terjaga

Kolektibilitas kredit merupakan skor penentu kredit yang menunjukkan kemampuan seseorang mengelola finansial, utamanya terkait pelunasan tanggungan utang. Mengacu dari aturan OJK, terdapat 5 tingkat kualitas riwayat kredit, yaitu skor kredit 1 yang berarti kolektibilitas lancar, skor 2 yang sedang dalam pengawasan khusus, skor 3 berarti kurang lancar, skor 4 berarti diragukan, dan skor 5 yang berarti macet. 

4. Memiliki Nilai Aset Tinggi

Tips lain agar bisa meningkatkan limit kredit adalah mengajukan pinjaman dengan sistem agunan dan menjadikan aset bernilai tinggi sebagai jaminannya. Semakin besar nilai aset jaminan, perolehan pinjaman bakal menjadi lebih besar pula. 

5. Meningkatkan Penghasilan Bulanan

Tips yang terakhir, usahakan untuk memiliki kondisi keuangan bagus dan penghasilan cukup tinggi agar bisa mendapatkan limit kredit lebih besar saat mengajukan pinjaman. Caranya bisa dengan memiliki usaha sampingan selain pekerjaan utama agar mempunyai lebih dari 1 sumber penghasilan. Dengan jumlah penghasilan bulanan lebih besar, potensi mendapat limit pinjaman tinggi juga lebih mungkin terjadi. 

Waspadai Layanan Pinjaman Bodong yang Tawarkan Limit Tinggi Tanpa Syarat

Berdasarkan penjelasan diatas, setiap lembaga keuangan yang resmi pasti memiliki standar tersendiri yang jelas ketika memberi batas kredit kepada calon debiturnya. Hal ini jauh berbeda dengan layanan pinjaman bodong atau ilegal yang tak segan menawarkan limit kredit tinggi tanpa syarat guna menjebak calon korbannya. Karenanya, selain mengecek batas pinjaman yang mampu diberikan, cek juga legalitas dan kredibilitas layanan pinjaman agar tak terjebak risiko ini. 

Baca Juga: Kartu Kredit Virtual dan Kartu Kredit Konvensional, Begini Bedanya!