Macam-macam Modus Penipuan Zaman Now via WhatsApp, Jadi Bikin Takut!
WhatsApp merupakan aplikasi pesan instan paling populer saat ini. Lewat aplikasi lintas platform tersebut, para pengguna internet bisa chatting, melakukan panggilan telepon atau video call, baik antar perorangan maupun grup secara gratis
Ada WhatsApp di ponsel, komunikasi jadi lebih mudah dan praktis. Bahkan buat yang narsis juga bisa update status sehingga dapat terlihat oleh siapapun yang berada di kontak Anda.
Saking membuminya, WhatsApp kini mulai jadi sasaran empuk pihak atau oknum nakal untuk melakukan penipuan. Tujuannya ingin membajak akun pengguna, mendapatkan datanya, lalu memangsa korban lain yang ada di dalam kontak tersebut untuk meminta uang, pulsa, sampai romance scam.
Mengutip data di laman resmi patrolisiber.id yang dikelola Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, sepanjang Januari-Desember 2019, laporan masyarakat yang masuk melalui portal atau website tersebut sebanyak 1.443 aduan.
Kasus penipuan menjadi laporan terbanyak masyarakat dengan total 858 aduan. Sementara platform yang paling banyak diadukan, yakni WhatsApp sebanyak 431 laporan. Berada di urutan nomor dua setelah Instagram sebanyak 534 laporan.
Apa saja modus-modus penipuan yang marak terjadi melalui akun WhatsApp? Berikut ini Cermati.com akan mengulasnya, seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: Waspada Penipuan Kartu Kredit! Oknum Minta Nomor Kartu dan CVV
Modus-modus Penipuan via WhatsApp
Macam-macam modus penipuan via WhatsApp
1. Dilansir dari Straits Times, penipuan WhatsApp baru-baru ini terjadi di Singapura. Kepolisian setempat telah menerima sedikitnya 18 laporan mengenai penipuan lewat aplikasi tersebut.
Modusnya:
- Penipu mengambilalih atau membajak akun WhatsApp seorang pengguna
- Lalu pura-pura jadi teman korban dan menghubungi teman-teman di daftar kontak korban untuk mengirimi lebih dari 6 digit kode verifikasi WhatsApp mereka. Kode verifikasi ini sangat penting bila seseorang mendaftarkan nomor ponsel di aplikasi WhatsApp
- Jika memberikan kode itu, Anda akan kehilangan akses ke akun WhatsApp Anda. Jadilah Anda kena ‘jebakan betmen’ si penipu
- Kemudian penipu menyamar jadi korban dan mulai mengirim pesan ke daftar kontak di akun WhatsApp yang sudah dibajak dan meminta nomor kontak maupun gambar kartu kredit atau kartu debit mereka.
- Dalih si penipu untuk membantu mengklaim hadiah undian palsu secara online, misalnya di Shopee, Lazada, atau e-commerce
- Selanjutnya korban diminta membagi OTP (One Time Password) untuk mengesahkan transaksi kartu kredit atau debit
- OTP merupakan password sekali pakai dan berfungsi sebagai sistem keamanan dalam bertransaksi online. Dengan memasukkan nomor OTP, berarti Anda menyetujui penggunaan kartu kredit atau debit untuk membayar transaksi. Oleh karenanya, nomor OTP ini bersifat rahasia.
2. Selain modus penipuan di atas, akal bulus penipu dalam melancarkan aksinya di WhatsApp, seperti dikutip dari kompas.com, yaitu:
- Dikirimi link berbahaya
Pesan WhatsApp berisi link berbahaya via viva.co.id
Ini modus penipuan yang paling sering dilakukan, baik itu lewat SMS, email, maupun WhatsApp. Biasanya pesan yang diterima pengguna berisi tautan atau link. Jika di klik, Anda akan dibawa pada situs berbahaya atau berisiko terhadap keamanan ponsel.
- Undian berhadiah palsu
Pesan WhatsApp berisi undian berhadiah palsu
Modus penipuan yang juga sering diterima via WhatsApp adalah pesan berbau iming-iming hadiah. Isinya menyebut Anda memenangkan undian dari perusahaan A dengan hadiah mobil misalnya. Untuk info lebih jelas klik link atau Anda diminta mentransfer sejumlah uang sebelum mengambil atau menebus hadiah.
Siapa sih yang tidak tergiur dengan hadiah? Tapi kan kalau Anda tidak pernah merasa ikut undian, kok tiba-tiba menang, itu patut dicurigai. Biasanya program undian yang sah tidak akan meminta uang kepada pemenang. Perusahaan pun akan langsung menghubungi pemenang lewat telepon, bukan SMS atau WhatsApp.
Apalagi jika Anda sudah diminta untuk memberikan informasi data pribadi, seperti PIN kartu debit atau ATM, nama ibu kandung, dan lainnya. Itu sudah pasti penipuan. Jadi, jangan keburu senang dulu kalau dapat pesan seperti ini.
Baca Juga: Awas, Ada Penipuan Cashback. Begini Modus dan Cara Menghindarinya
- Menyamar sebagai teman atau kerabat
Menyamar sebagai teman atau kerabat
Jika Anda mendapat pesan atau telepon WhatsApp dari nomor tidak dikenal dan berpura-pura menjadi teman atau kerabat Anda, perlu waspada.
Berlagak sok kenal sok dekat, penipu akan meminta Anda mengirim uang. Alasannya karena kena musibah atau dalam kondisi terdesak sehingga membutuhkan dana dalam waktu cepat.
Cara Cerdas Menghindari Penipuan via WhatsApp
Cara cerdas menghindari penipuan lewat WhatsApp
Kejahatan penipuan yang dapat berujung pada pencurian data dan uang di WhatsApp kian marak. Oleh karena itu, Anda harus tetap waspada dan melakukan cara-cara sederhana ini untuk terhindar dari tipu-tipu tersebut. Antara lain:
1. Merahasiakan atau tidak membagikan kode verifikasi, OTP, maupun informasi pribadi lain kepada siapapun
2. Jangan meng-klik link apapun pada pesan yang dikirimkan melalui WhatsApp, apalagi dari nomor tidak dikenal. Agar lebih aman, langsung hapus saja pesan tersebut
3. Jika ada pesan yang menyebut Anda memenangkan program undian berhadiah, pastikan lagi dengan menelepon call center atau contact service perusahaan. Cek apakah memang betul-betul menyelenggarakan program undian atau tidak
4. Perhatikan nama kontak dan gaya percakapan pengirim pesan. Jika pengirim betul-betul teman atau kerabat Anda, pastinya Anda sudah mengenali gaya bahasanya. Jika ragu, sebaiknya blokir saja kontaknya. Caranya buka chat, klik kontak atau nama grup, klik Laporkan atau Blok kontak.
5. Aktifkan fitur lock Klik setting atau pengaturan, lalu klik privasi, dan aktifkan fitur screen lock
6. Ubah last seen menjadi Buat Anda yang suka update status di WhatsApp, ini jadi informasi berguna bagi para penipu. Ketika berhasil membajak akun Anda, penipu akan mengikuti kebiasaan waktu online Anda
7. Hati-hati dengan profile picture Khawatirnya penipu menggunakan foto tersebut di akun WhatsApp lain untuk tujuan kejahatan
8. Deactivate WhatsApp ketika ponsel Anda hilang
9. Pastikan selalu melakukan log out setelah memakai fitur WhatsApp Web di komputer agar tidak disalahgunakan orang lain.
Jadi Korban? Lapor ke Kepolisian
Jika Anda menjadi salah satu korban penipuan melalui WhatsApp, jangan tinggal diam. Laporkan saja ke pihak kepolisian agar segera diusut. Dengan begitu, pelaku atau penipu dapat tertangkap dan tidak ada lagi korban kejahatan model seperti ini. Selalu waspada, sebab kejahatan bukan saja timbul karena ada niat pelaku, tapi juga kesempatan.
Baca Juga: Sering Dapat SMS Penipuan, Ini Caranya Lapor ke OJK