15 Makanan Penambah Darah yang Baik untuk Tubuh
Makanan penambah darah menjadi solusi bagi para penderita anemia. Anemia sendiri merupakan gangguan kesehatan yang terjadi pada tubuh, di mana hal ini disebabkan oleh minimnya asupan zat besi ke dalam tubuh. Jika tidak segera diatasi, anemia ini bisa saja menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah dan lesu.
Dalam kondisi di atas, tubuh tidak akan bisa memenuhi kebutuhan produksi hemoglobin dalam jumlah yang memadai di dalam darah. Hemoglobin adalah protein pada sel darah merah, di mana hemoglobin ini akan bertugas untuk membawa oksigen ke semua jaringan yang terdapat di dalam tubuh.
Jika mengalami kondisi anemia, maka makanan penambah darah akan dibutuhkan untuk menstabilkan kembali jumlah sel darah merah di dalam tubuh. Makanan penambah HB ini bisa ditemukan dari berbagai sumber yang berbeda, baik itu dari sumber nabati maupun sumber hewani.
Baca Juga: Sedia Obat Setiap Waktu, Ketahui Lokasi Apotek Terdekat
Pilih Jenis Makanan Penambah Darah yang Tepat
Makanan untuk penambah darah bisa dibedakan menjadi 2 jenis yang berbeda, antara lain:
-
Heme
Ini merupakan zat besi yang bersumber dari hemoglobin yang terdapat dalam berbagai sumber makanan penambah darah rendah hewani, seperti: unggas, daging merah, ikan, tiram, dan yang lainnya.
-
Non-heme
Ini merupakan makanan penambah darah yang berasal dari berbagai sumber nabati, antara lain: sayuran, buah, dan juga biji-bijian.
Penting untuk memilih makanan penambah darah yang tepat, agar bekerja maksimal di dalam tubuh. Berikut ini adalah beberapa pilihan makanan untuk penambah darah:
-
Daging merah
Daging merah seringkali dijadikan sebagai makanan penambah darah untuk ibu hamil dan yang lainnya. Daging merah seperti daging kambing dan daging sapi memiliki kandungan zat besi yang terbilang tinggi, yakni mencapai 2,7 Miligram dalam setiap 100 gramnya. Jumlah kandungan makanan penambah darah rendah ini sendiri telah memenuhi 15% dari kebutuhan harian tubuh akan zat besi itu sendiri.
-
Daging Unggas
Hampir sama dengan daging merah, daging unggas juga bisa dijadikan sebagai makanan penambah darah untuk ibu hamil dan yang lainnya. Ayam dan juga bebek merupakan jenis unggas yang kerap dikonsumsi sebagai makanan penambah HB. Jika mengonsumsi 100 Gram daging unggas, maka 13% kebutuhan harian tubuh akan zat besi sudah bisa terpenuhi dengan baik.
-
Telur
Selain dikenal sebagai makanan penambah darah untuk ibu hamil, telur ayam memang memiliki kandungan gizi serta vitamin A yang tinggi. Hal ini membuat sumber protein yang satu ini dapat membantu produksi sel darah merah di dalam tubuh dengan baik. Mengkonsumsi 2-3 butir telur ayam setiap harinya, akan membantu mencukupi protein tubuh dengan baik.
-
Jeroan
Meski sebagian orang khawatir saat mengkonsumsi jeroan, namun makanan ini justru termasuk makanan penambah darah rendah. Jeroan sendiri merupakan organ dalam hewan, seperti jantung, limpa, hati dan yang lainnya. Pada setiap 100 Gram hati sapi, terkandung 6,5 Miligram zat besi. Jumlah ini telah memenuhi 36% kebutuhan harian tubuh akan zat tersebut. Sedangkan dalam 100 Gram hati ayam, terkandung 15,6 Miligram.
-
Tiram
Tiram merupakan makanan untuk penambah darah lainnya yang bisa mengatasi anemia. Di dalam 100 Gram tiram, terkandung 28 Miligram zat besi. Jumlah ini bahkan sudah melampaui kebutuhan harian tubuh, yakni sampai 155% dari kebutuhan harian. Bukan hanya mengandung zat besi saja, makanan penambah darah ini juga mengandung banyak protein, vitamin C dan B12.
-
Kacang-kacangan
Jika ingin makanan penambah darah yang bersumber dari tanaman, maka kacang-kacangan bisa menjadi pilihan yang paling tepat. Ada banyak kacang-kacangan yang memiliki kandungan gizi dan vitamin yang tinggi, antara lain: kacang polong, kedelai, lentil, buncis, dan yang lainnya. Setiap cangkir kacang-kacangan dengan jumlah sekitar 200 gram, terdapat kandungan zat besi sebesar 6,6 Miligram.
-
Sayuran berdaun gelap
Berbagai sayuran berdaun gelap juga bisa menjadi makanan penambah darah untuk ibu hamil dan yang lainnya. Bayam serta brokoli termasuk dalam jenis sayuran berdaun gelap. Keduanya memiliki kandungan zat besi yang tinggi, sehingga cocok dikonsumsi penderita anemia. Selain itu, kedua makanan ini juga terbilang mudah untuk dikonsumsi.
-
Makanan Mengandung Asam Folat Tinggi
Makanan yang mengandung asam folat tinggi juga bisa menjadi makanan penambah darah rendah. Asam folat sendiri merupakan vitamin B kompleks yang diperlukan tubuh dalam memproduksi sel darah merah. Jika tubuh kekurangan zat ini, maka kadar hemoglobin di dalam darah akan mengalami penurunan. Konsumsi asam folat yang cukup akan membantu tubuh meningkatkan kembali kadar hemoglobin tersebut. Ada banyak jenis makanan yang mengandung asam folat tinggi, antara lain: brokoli, tauge, sayuran hijau, dan yang lainnya.
Baca Juga: 8 Cara Alami Menurunkan Kadar Gula dalam Darah saat Puasa
-
Buah Delima
Buah delima juga bisa menambah kadar hemoglobin di dalam darah. Buah unik dengan warna menarik ini bisa menjadi makanan penambah darah, sebab mengandung antioksidan polifenol dan nitrat, di mana keduanya adalah vasodilator kuat. Mengonsumsi buah delima segar atau dalam bentuk suplemen, bisa membantu peningkatan aliran darah serta oksigen ke dalam jaringan pembuluh darah itu sendiri.
-
Kurma
Buah yang kaya akan nutrisi ini juga bisa menjadi makanan penambah HB. Kurma memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi dan bisa membantu meningkatkan kandungan hemoglobin pada darah. Rasanya yang manis dan enak tentu akan membuat buah yang satu ini mudah untuk dikonsumsi kapan saja setiap kali dibutuhkan. Namun bagi penderita diabetes, buah kurma ini tidak disarankan, sebab bisa menaikkan kadar gula di dalam darah.
-
Akar Bit
Buah berwarna merah gelap ini bisa menjadi makanan untuk penambah darah bagi penderita anemia. Buah bit tidak hanya memiliki kandungan zat besi yang tinggi saja, namun juga mengandung asam folat, serat dan juga potasium yang baik bagi tubuh. Jika mengonsumsi jusnya secara rutin setiap hari, maka kadar sel darah merah akan selalu dalam kondisi stabil.
-
Biji labu
Jika ingin makanan penambah darah untuk ibu hamil yang mudah dikonsumsi, maka biji labu ini bisa jadi pertimbangan. Cukup taburkan biji labu kering di atas makanan, maka rasanya yang gurih lezat akan membuat makanan semakin enak. Selain memiliki kandungan zat besi yang tinggi, biji labu juga kaya akan kalsium, mangan, dan juga magnesium yang baik untuk kesehatan tubuh. Sebagian orang juga senang mengkonsumsi makanan ini sebagaimana ketika mengonsumsi kuaci pada umumnya.
-
Semangka
Sejak lama semangka sudah dikenal sebagai salah satu makanan penambah darah rendah. Buah ini bisa meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah, termasuk meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh. Selain mengandung zat besi, semangka juga bisa memiliki kandungan vitamin C dan nutrisi penting lainnya bagi tubuh. Makanan penambah darah ini sangat mudah ditemukan dan bisa dikonsumsi dalam kondisi segar maupun diolah sebagai jus.
-
Berbagai Makanan Tinggi Vitamin C
Pada dasarnya, tubuh tidak bisa menyerap zat besi dengan sempurna, termasuk ketika mengonsumsi makanan penambah HB. Untuk membantu penyerapan zat besi dengan baik, maka tubuh membutuhkan berbagai makanan yang mengandung vitamin C dalam jumlah yang cukup. Ada berbagai jenis makanan yang bisa dijadikan sebagai pilihan, antara lain: jeruk, lemon, paprika, strawberry, pisang, tomat, dan yang lainnya.
-
Bayam
Sayur bayam merupakan makanan untuk penambah darah yang terbilang sangat mudah untuk ditemukan. Sayuran berwarna hijau ini memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi, yakni sekitar 2,7 Miligram dalam setiap 100 gramnya. Kandungan zat besi ini sudah bisa memenuhi 15% kebutuhan harian tubuh akan zat besi. Bayam biasanya diolah sebagai sayur bening atau pecel, dan terbilang sangat populer di masyarakat Indonesia.
Konsumsi Makanan Penambah Darah dalam Jumlah Memadai
Anemia merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan zat besi. Hal ini bisa menyebabkan tubuh menjadi lesu dan mudah lelah, sehingga aktivitas harian menjadi terganggu. Biasakan untuk mengkonsumsi makanan penambah darah secara rutin, sehingga jumlah kadar hemoglobin dalam darah tercukupi dan tubuh bebas anemia.
Baca Juga: 12 Indikator Keluarga Sehat Menurut Kementrian Kesehatan RI!