Ragu Ajukan Asuransi Jiwa atau Asuransi Kesehatan karena Masih Single? Cek Kedua Manfaatnya Dulu
Dalam beberapa hal, keputusan yang seseorang ambil saat masih melajang dengan setelah berkeluarga akan cenderung berbeda. Demikian halnya dengan pemilihan asuransi kesehatan atau asuransi jiwa serta urusan finansial lainnya. Bagi yang masih single, mungkin pernah terpikir mempertimbangkan manakah yang lebih bermanfaat, asuransi jiwa atau kesehatan? Apalagi jika saat ini budget yang tersedia masih terbatas sehingga tak mungkin untuk mendapatkan keduanya.
Sebelum memutuskan pilihan, perlu diketahui dulu apa perbedaan asuransi jiwa dengan asuransi kesehatan, serta manfaat apa saja yang akan didapatkan kelak.
Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan |
Seperti diketahui, asuransi jiwa merupakan jaminan proteksi yang memberikan perlindunga atas kerugian finansial akibat dari risiko meninggal dunia, atau cacat tetap dan total, dengan memberikan uang pertanggungan kepada penerima manfaat asuransi tersebut. Semua orang hidup pasti akan menemui ajal, hanya saja kita tak tahu kapan ajal itu akan menjemput. Dalam asuransi jiwa, uang pertanggungan akan diberikan kepada penerima sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Misal, karena masih single, maka jika kamu meninggal, penerima yang dipilih seperti adik kandungmu, akan menerima sejumlah uang pertanggungan (UP) dari asuransi jiwa. Saat ini, asuransi jiwa sudah menjadi produk dasar yang paling banyak ditawarkan dan diambil oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang sudah merasakan bagaimana kehidupannya dibantu oleh uang pertanggungan asuransi jiwa yang ada—seperti anak-anak yang ditinggal meninggal orangtuanya, contohnya. |
Asuransi kesehatan merupakan asuransi yang memberikan perlindungan atas kerugian finansial akibat dari risiko sakit penyakit yang terjadi kepada tertanggung dengan menggantikan biaya pengobatannya. Asuransi kesehatan juga memberikan perlindungan tentang hal lain seputaran kesehatan seperti kehamilan, rawat gigi dan risiko kesehatan lainnya. Banyak masyarakat yang sudah merasakan manfaat memiliki asuransi kesehatan, apalagi sejak pemerintah mengadakan BPJS Kesehatan. Seperti diketahui, masyarakat dengan kepemilikan kartu BPJS dapat menggunakan sistem cashless dalam proses pembiayaan perawatan mereka, sehingga banyak orang dapat berobat tanpa harus mengeluarkan biaya sama sekali—tentunya terlepas dari iuran yang disetorkan pesertanya setiap bulan. Oleh sebab itu, kini asuransi kesehatan kerap dianggap penting oleh sebagian besar masyarakat pada umumnya. |
Manakah yang Lebih Bermanfaat Bagi yang Single?
Jika berbicara mengenai penting atau tidaknya, baik asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa memang sangat penting. Keduanya bermanfaat meskipun berbeda.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa asuransi jiwa membantu meringankan beban keluarga akan kerugian finansial yang harus ditanggung, selain beban moral yang pastinya sangat nyata. Saat risiko meninggal dunia datang, uang pertanggungan asuransi jiwa dapat digunakan untuk biaya pemakaman, biaya sakit penyakit yang mungkin diderita sebelum meninggal dunia (apalagi jika asuransi jiwa tersebut memiliki asuransi penyakit kritis), dan biaya kebutuhan hidup bagi anggota yang ditinggalkan, terutama apabila yang meninggal adalah seorang pencari nafkah bagi seluruh keluarga.
Sementara itu, asuransi kesehatan terdengar lebih cocok bagi yang memilih untuk melajang karena dapat membantu meringankan beban biaya pengobatan yang terjadi ketika risiko sakit penyakit datang. Terutama jika biaya pengobatannya cukup mahal.
Perlu digarisbawahi, tidak seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan tidak memberikan uang pertanggungan yang dapat digunakan untuk hal apapun. Asuransi kesehatan hanya khusus membiayai biaya pengobatan penyakit tertentu saja. Asuransi kesehatan dapat dipakai beberapa kali dan sangat berguna bagi orang yang memiliki riwayat rentan sakit di dalam hidupnya.
Jadi, manakah yang terbaik? Sekali lagi, keduanya memang penting. Namun jika berbicara mengenai “membeli asuransi sambil mengoptimalkan dana yang ada dalam rangka perencanaan keuangan yang baik selagi masih single”, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini untuk mendapatkan petunjuk sebagai pertimbangan selanjutnya.
Baca Juga: Asuransi Jiwa Seumur Hidup, Apa dan Bagaimana?
1. Berapa Besar Uang yang Disediakan untuk Membeli Asuransi?
Kita tentu mempunyai perbedaan dalam perencanaan dan tujuan keuangan individual. Meski begitu, idealnya prioritaskan pendapatan bukan hanya untuk asuransi saja. Kamu akan ingin memprioritaskan penghasilan untuk menabung dan berinvestasi.
Dengan demikian, berapa budget yang bisa disediakan dan prioritaskan untuk asuransi? Dana yang tersedia besar kecilnya juga menjadi faktor penentu terkait asuransi manakah yang lebih penting dan bermanfaat untukmu.
Entah apakah itu asuransi jiwa atau asuransi kesehatan, asuransi yang dipilih akan menentukan berapa besar biaya premi yang harus disetorkan setiap bulannya. Umumnya asuransi kesehatan relatif lebih mahal dibandingkan asuransi jiwa sehingga kamu jadi ingin merencanakan terlebih dahulu berapa besar uang yang bisa diprioritaskan untuk membayar premi asuransi per bulannya.
2. Berapa Besar Dana Darurat yang Dimiliki?
Sebagai perencana keuangan yang baik, juga demi masa depan yang lebih terjamin, penting adanya bagi kita untuk menyediakan dana darurat. Seberapa besar dana darurat yang dimiliki saat ini? ketersediaan dana darurat dapat membantu untuk mempertimbangkan asuransi manakah yang lebih tepat untuk.mu
Misal, jika dana darurat sudah cukup banyak, kamu dapat mempertimbangkan apakah masih butuh asuransi kesehatan atau hanya perlu mengambil asuransi jiwa saja? Dana darurat yang besar tentu dapat digunakan untuk membiayai sakit penyakit dan atau urgency penting lainnya.
Baca Juga: Perbedaan Asuransi Kesehatan dengan Asuransi Penyakit Kritis
3. Bagaimana Riwayat Sakit Penyakit Rawat Inap di Rumah Sakit dalam 5 Tahun Terakhir?
Pertanyaan ini sangat penting dan signifikan sebagai penentu. Kamu yang memiliki riwayat sakit selama 5 tahun terakhir secara praktis lebih tinggi tingkat kebutuhannya akan asuransi kesehatan—bahkan meskipun usia masih relatif muda. Jadi jika intensitas masuk rumah sakit cukup tinggi, akan jauh lebih baik dan menjamin lagi jika kedepannya membeli asuransi kesehatan.
Bagaimana jika intensitas sakit rendah atau bahkan tidak pernah memiliki riwayat sakit? Jika demikian, maka kebutuhan akan sakit penyakit kelak dapat diambil dari dana darurat, sehingga bisa memprioritaskan untuk memiliki asuransi jiwa (dimana kamu dapat mengambil asuransi penyakit kritis).
4. Siapa Saja yang Menjadi Tanggungan? Adik? Orangtua?
Seperti yang sudah diuraikan di atas, bagi yang memiliki tanggungan, akan jauh lebih efektif dan efisien jika memilih asuransi jiwa, karena orang-orang tanggungan kamu bergantung pada penghasilanmu. Uang pertanggungan asuransi jiwa dapat digunakan untuk menggantikan penghasilan yang hilang dan membiayai kebutuhan hidup mereka, bila terjadi risiko meninggal dunia atau cacat tetap total sehingga penghasilan menjadi terhenti.
Pastikan Kondisi Keuangan Sudah Siap sebelum Membeli Asuransi
Yang pasti, selalu rencanakan keuangan terlepas dari apapun tujuan yang sedang ingin diraih. Masukkan terlebih dahulu asuransi dan menabung ke dalam prioritas. Keuangan yang sehat terlebih dahulu ditunjang oleh keamanan finansial, barulah setelahnya kamu dapat mengembangkan investasi untuk kenyamanan. Jadi, jangan ragu lagi untuk ajukan asuransi, ya!
Baca Juga: Mengenal Asuransi Tradisional, Jenis dan Perbedaannya dengan Asuransi Unit Link