Market Talks 3 November 2023
November 2023
Provided by AIT
Sekilas News
Inflasi merupakan salah satu indikator makroekonomi yang berdampak pada kinerja investasi, karena jadi faktor pertimbangan bank sentral dalam menentukan suku bunga.
Maka ini juga berpengaruh pada kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap, sebab tingkat suku bunga memiliki hubungan terbalik dengan harga surat utang yang menjadi underlying assets-nya.
Tingkat Inflasi Indonesia, Berdasarkan Informasi Badan Pusat Statistik
- Inflasi tahunan meningkat jadi 2.56% pada Oktober 2023, naik dari year-on-year (yoy) bulan September 2023. Walaupun inflasi kali ini meningkat, kisarannya tetap lebih rendah dari 19 bulan terakhir. Inflasi kali ini didorong oleh adanya kenaikan harga yang lebih cepat, ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, terutama sektor pangan dan transportasi.
- Tingkat inflasi tetap dalam target bank sentral 2-4% dalam 6 bulan berturut-turut.
- Inflasi inti melambat ke level terendah selama 21 bulan di 1.91% pada bulan Oktober 2023. Month to Month (mom) inflasi naik 0.17% pada bulan Oktober 2023, menyusul kenaikan 0.19% pada bulan September 2023.
Kebijakan Suku Bunga Indonesia, Berdasarkan Informasi Bank Indonesia
- Pada pertemuan Oktober 2023 ini, Bank Sentral Indonesia akhirnya menaikan suku bunga acuan ke posisi 6%. BI7DRR yang selama 9 bulan (sejak Januari 2023) bertahan di 5.75% akhirnya pecah, naik 0.25% (25 bps).
- Suku bunga deposit facility naik 25 bps menjadi 5.25% dan suku bunga lending facility naik 25 bps menjadi 6.75%.
Kebijakan ini tetap fokus untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global serta sebagai langkah pre emptiv dan forward looking untuk mengantisipasi dan memitigasi dampaknya inflasi bahan impor, jika The Fed terus bersikap lebih hawkish* di masa depan.
Keputusan kebijakan saat ini cukup untuk menjaga inflasi terkendali dalam kisaran yang ditargetkan oleh Bank Sentral (BI) untuk 2023 dan 2024.
*hawkish digunakan saat bank sentral mengirimkan sinyal melalui kebijakan suku bunga yang kontraktif untuk meredam tingkat inflasi yang tinggi. Ketika bank sentral mengambil langkah ini, suku bunga acuan akan dinaikkan untuk mengendalikan inflasi.
Menyikapi Perkembangan Reksa Dana Pendapatan Tetap
Mengacu pada posisi 10Y Bonds Indeks Indonesia, yield awal November 2023 ini berada di posisi 6.97%. Melihat potensi yield yang meningkat karena kenaikan suku bunga, volatilitas di surat utang negara jadi tinggi dan memberi sentimen negatif pada kinerja reksa dana pendapatan tetap. Harga surat utang negara jangka panjang turun di bawah PAR, sedangkan untuk harga surat utang jangka pendek turun, tetapi masih di atas PAR.
Koreksi harga surat utang saat ini menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk melakukan akumulasi (nabung rutin) reksa dana pendapatan tetap. Hal ini mengingat bahwa, NAV produk reksa dana jenis tersebut berpotensi kembali naik karena:
- Reinvest pembayaran kupon surat utang dari underlying assets produk reksa dana (ditambahkan ke dalam NAV).
- Potensi pertumbuhan NAV akibat naiknya harga surat utang ketika suku bunga dipangkas.
Pada beberapa produk reksa dana pendapatan tetap, dengan jumlah investasi tertentu, pembayaran kupon secara periodic (quarterly) dibagikan langsung kepada investor, tidak reinvest. Sehingga, investor tetap dapat menikmati keuntungan rutin dari reksa dana ini selain dari bertumbuhnya NAV dalam jangka panjang.
Secara historis dalam jangka panjang, reksa dana pendapatan tetap terus menunjukkan kenaikan. Jadi, terus konsisten nabung rutin dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan keuangan.
Performa Beberapa Produk Reksa Dana Pendapatan Tetap
Ada beberapa reksa dana pendapatan tetap yang dapat dicermati karena lebih stabil dan selalu bergerak lebih tinggi setiap harinya:
Tematik:
- Khusus untuk reksa dana Trimegah Fixed Income Plan, diberikan dividen cash setiap kuartal, yaitu akhir bulan Maret, Juni, September, Desember, maka waktu terbaik untuk masuk adalah setiap awal Januari, April, Juli dan Oktober. Untuk nasabah retail di atas jumlah investasi tertentu, mendapatkan manfaat asuransi jiwa.
- Sedangkan pada Reksa Dana Haji Syariah para investor mendapat manfaat antara lain, sudah ikut berpartisipasi aktif terhadap social kemanusiaan (CSR).
Produk | Trimegah Fixed Income Plan | Insight Haji Syariah | Trim Dana Tetap 2 |
Penerbit | Trimegah Asset Management | Insight Asset Management | Trimegah Asset Management |
Asset Class | Fixed Income | Fixed Income | Fixed Income |
Tanggal Diluncurkan | 23-May-19 | 13-Jan-05 | 13-May-08 |
Total Kinerja YtD | 4.72% | 5.63% | 3.65% |
Total Kinerja 1 Tahun | 5.82% | 6.77% | 5.17% |
Total Kinerja 5 Tahun | Belum | 40.16% | 35.41% |
Total Kinerja Sejak Diluncurkan | Unadjusted : 13.68% Adjusted : 32.25% |
366.53% | 201.25% |
Average Kinerja Sejak Diluncurkan | Unadjusted : 3.03% Adjusted : 7.15% |
19.21% | 12.82% |
Komposisi Aset (Last Okt 2023) | Pendapatan Tetap 80.34 % (Mayoritas Korporasi) Pasar Uang 19.66 % |
Pendapatan Tetap 90.74 % Pasar Uang 9.26 % |
Pendapatan Tetap 82.03 % (mayoritas Korporasi) Pasar Uang 17.97 % |
Dividen Update | Dividen Quaterly Dibayarkan cash |
*Last Update: 1 November 2023
Manfaat Reksa Dana Pendapatan Tetap:
- Jumlah Minimal Investasi yang Terjangkau.
- Diversifikasi dan Alokasi Asset Investasi.
- Likuiditas yang Terjaga.
Risiko Investasi:
- Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik.
- Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan.
- Risiko Likuiditas.
- Risiko Wanprestasi.
- Risiko Tingkat Suku Bunga.
- Risiko Pasar.
- Risiko Perubahan Peraturan.
- Risiko Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana.
Source: Cermati, Artha Investa Teknologi, Bank Indonesia, TradingEconomics, Investing, Tradingview.
Disclaimer:
Dokumen ini dibuat hanya untuk memberikan informasi. Isi dokumen ini tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu bentuk penawaran untuk membeli/menjual/dijadikan dasar dari atau yang dapat dijadikan pedoman sehubungan dengan suatu perjanjian atau komitmen apa pun atau suatu nasehat investasi.