Cara Menentukan Entry Point dalam Trading dan Risiko yang Timbul
Trading kripto menjadi salah satu investasi yang cukup populer saat ini. Meski demikian, kripto memiliki risiko kerugian jika tidak memahami strategi dengan baik. Salah satu caranya dengan menentukan entry point dalam trading untuk meminimalisir risiko dan meningkatkan peluang keuntungan. Nah, pada artikel ini akan dijelaskan tentang cara menentukan entry point serta risiko yang timbul saat trading tanpa strategi.
Sebelum jauh membahas cara menentukan entry point, sedikit mengulas tentang pengertiannya. Entry point adalah menentukan titik entry yang tepat kapan harus masuk ke dalam posisi trading. Pasalnya, trading merupakan aktivitas yang memerlukan strategi terkait berbagai aspek, mulai dari analisis teknikal, fundamental, manajemen risiko, dan psikologis trading.
Ada berbagai faktor dalam menentukan entry point trading. Cara tersebut perlu kamu pahami, terlebih jika kamu adalah investor pemula dalam dunia trading. Yuk, simak informasinya dalam artikel ini!
Cara Menentukan Entry Point dalam Trading
Seperti yang sudah dijelaskan, dalam dunia trading kamu memerlukan strategi entry point untuk mendapatkan peluang keuntungan dan menekan risiko. Berikut beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan entry point dalam trading aset saham atau kripto.
-
Menganalisis Grafik Harga
Cara pertama dalam menentukan entry point dalam trading adalah analisis grafik harga. Sebagai trader, kamu dapat menggunakan beberapa jenis fitur analisis grafik, seperti candlestick, line, dan bar chart untuk menganalisis pergerakan harga. Selain itu, kamu harus memastikan level support dan resistance serta tren yang sedang terbentuk.
Perlu diketahui, titik support adalah ketika permintaan aset sedang tinggi dan harga cenderung tidak turun dari titik tersebut. Lalu, titik resistance adalah ketika penawaran aset sedang tinggi sehingga harga cenderung tidak naik dari titik tersebut. Kemudian, tren merupakan arah pergerakan harga yang dibagi menjadi tiga jenis, yakni downtrend, uptrend, dan sideways.
-
Gunakan Indikator Teknikal
Langkah kedua yang bisa kamu lakukan dalam menentukan entry point adalah menggunakan indikator teknikal. Hal ini merupakan alat untuk membantu mengidentifikasi tren dan momentum pasar. Beberapa indikator teknikal yang sering digunakan dalam trading saham dan crypto, antara lain moving average (MA), RSI, MACD, dan Bollinger Bands. Adapun, masing-masing indikator memiliki fungsi dan kelebihannya berbeda sehingga dapat digunakan secara bersamaan.
-
Melakukan Analisis Fundamental
Kamu juga perlu melakukan analisis fundamental untuk menentukan entry point dalam trading. Analisis ini dilakukan dengan melihat berita tentang regulasi pemerintah terhadap kondisi ekonomi atau keuangan. Faktor-faktor tersebut juga akan mempengaruhi naik turunnya harga saham atau kripto.
-
Menetapkan Risk/Reward Ratio
Cara terakhir yang bisa dilakukan dalam menentukan entry point adalah menetapkan risk atau reward ratio. Cara ini adalah perbandingan antara potensi keuntungan dan kerugian dalam trading saham dan kripto. Dalam menentukan entry maupun exit point perlu mempertimbangkan risk atau reward ratio. Contohnya, jika kamu menetapkan risk atau reward ratio di 1:4, maka kamu harus siap menerima kerugian satu unit dalam tiga unit keuntungan yang didapatkan.
Demikian adalah cara menentukan entry point dalam trading. Kamu bisa menerapkannya agar bisa mendapat peluang keuntungan lebih besar. Sementara, jika kamu melakukan entry dan exit point tanpa strategi, maka ada beberapa risiko yang akan muncul.
Risiko Entry Point Tanpa Strategi
Entry trading yang dilakukan tanpa strategi memberikan risiko tinggi bagi para trader. Hal ini dapat menimbulkan kerugian serta kehilangan modal yang signifikan. Berikut adalah beberapa risiko entry point tanpa strategi.
-
Kurangnya Konsistensi
Strategi trading memerlukan konsistensi dalam pendekatan dan aturan. Tanpa strategi yang tepat, trader cenderung menggunakan strategi atau metode yang berbeda-beda, tergantung pada situasi pasar yang terjadi. Hal ini mengganggu konsistensi keputusan trading yang menyebabkan ketidakpastian hasilnya.
-
Kurangnya Analisis Pasar
Analisis mendalam tentang pasar dan aset yang diperdagangkan penting dalam dunia trading. Tanpa strategi, trader tidak melakukan analisis yang cukup atau bahkan mengabaikan analisis pasar. Dampaknya adalah kesalahan dalam membaca kondisi pasar, tidak mengidentifikasi peluang trading yang valid, dan masuk ke perdagangan yang tidak sesuai dengan tren atau pola pasar.
-
Emosi Tidak Terkendali
Trader akan mudah terpengaruh emosi dan mengambil keputusan impulsif jika melakukan trading tanpa strategi jelas. Akibatnya adalah tergoda untuk memasuki perdagangan berdasarkan dorongan emosional tanpa mempertimbangkan analisis pasar yang obyektif. Hal ini tentunya dapat meningkatkan potensi kerugian yang besar.
-
Manajemen Risiko yang Buruk
Risiko lain yang mungkin terjadi tanpa strategi tepat saat entry point adalah manajemen risiko yang buruk. Trader tidak menentukan level stop loss atau take profit yang tepat, tidak memperhitungkan ukuran posisi yang sesuai dengan toleransi risiko, dan tidak memiliki rencana dalam menghadapi kemungkinan kerugian.
Itulah empat risiko yang timbul jika trader tidak memperhatikan strategi yang tepat saat entry point maupun exit point.
Pentingnya Menentukan Entry Point dalam Trading
Istilah entry point dan exit point dalam trading sudah menjadi hal yang lumrah dipahami. Namun, bagi trader pemula mungkin membutuhkan pengetahuan lebih terkait cara menentukan yang tepat. Kamu membutuhkan strategi yang matang dengan mempelajari berbagai hal terkait trading. Dengan begitu, peluang meraup keuntungan akan jauh lebih besar dibandingkan risiko kerugian.
Dengan informasi cara menentukan entry point dalam trading pada artikel ini diharapkan membantu kamu yang menjadi trader pemula. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!