Jangan Habiskan Seketika, Begini 8 Cara Mengelola THR dengan Benar dan Bijak
Memasuki bulan Ramadan, semua orang tentu perlu menyesuaikan pengeluaran agar mampu memenuhi segala kebutuhannya. Salah satu contoh kebutuhan yang tidak boleh terlewat adalah persiapan menyambut Lebaran, termasuk kebutuhan mudik dan juga pulang kampung.
Pada dasarnya, di Indonesia, para karyawan dan pekerja akan diberikan yang namanya THR alias Tunjangan Hari Raya guna membantunya memenuhi segala kebutuhan menjelang Lebaran. Biasanya, gaji ketiga belas tersebut diberikan paling lambat H-10 menuju Idul Fitri, atau 7 hari bagi pekerja swasta dan buruh.
Namun, tidak sedikit orang yang langsung menghabiskan bonus THR tersebut untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, baik yang penting ataupun tidak. Alhasil, kondisi keuangan sering kali menjadi berantakan dan membuat pengeluaran membengkak karena merasa memiliki uang lebih dari THR tersebut.
Cara Menggunakan THR secara Bijak
Bagaimana sih cara tepat dan bijak mengelola THR ini agar tetap aman bagi keuangan? Nah, agar tak langsung ludes seketika, berikut 8 cara mengelola THR dengan benar sesuai kebutuhan.
1. Ubah Mindset tentang Uang THR
Mengacu dari hasil survei salah satu lembaga di Indonesia, sekitar 90 persen dari dana THR yang didapatkan oleh setiap karyawan di dalam negeri digunakan untuk berbelanja. Sementara yang disisihkan untuk menabung atau investasi hanya sekitar 6 persen saja. Dengan persentase yang sangat kecil tersebut, tidak mengherankan jika dana THR seketika habis tak bersisa dalam waktu singkat.
Mengetahui hal tersebut, kamu perlu mengubah mindset tentang uang THR ini agar penggunaannya bisa menjadi lebih bijak dan sesuai kebutuhan. Memang, sebagian orang memiliki tendensi untuk bersikap konsumtif saat mendapatkan pemasukan tambahan, termasuk dari dana THR ini.
Sebab, dalam sebulan, mereka seakan mendapatkan pemasukan 2 kali lipat dari biasanya. Padahal, sesuai namanya, bonus tahunan ini idealnya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan menjelang Lebaran, seperti, mudik dan sebagainya. Jadi, jangan anggap sama bonus tahunan tersebut dengan gaji biasanya dan hindari menggunakannya untuk memenuhi hal yang sebenarnya tidak terlalu penting.
Pun dana THR ini tak harus dihabiskan sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Jika memang segala kebutuhan telah terpenuhi, tidak ada salahnya untuk menyisihkan sisa uang THR pada tabungan atau investasi. Dengan begitu, kondisi keuangan jangka panjang akan menjadi lebih terjamin.
2. Susun Budgeting terkait Penggunaan THR
Tips lainnya agar tak boros menggunakan dana THR adalah menyusun budgeting atau anggarannya. Kamu dapat membuat anggaran yang berisi tentang persentase dana yang harus dikeluarkan.
Sebagai contoh, saat memperoleh dana THR, kamu bisa mengalokasikan sekitar 10 sampai 15 persen untuk tabungan dan investasi, dan 50 sampai 70 persen untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Lalu, dana sisanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain yang sifatnya konsumtif, seperti buka bersama atau sebagainya.
Tentunya, budgeting dana THR ini bisa sangat berbeda antar individu karena harus menyesuaikan kebutuhan dan kondisi keuangannya. Namun, utamanya, hal ini penting untuk dilakukan agar mengatur keuangan bisa lebih mudah dilakukan dan tak berisiko membuat pengeluaran membengkak berlebihan.
Baca Juga: Saatnya Mengalokasikan Uang THR untuk Investasi
3. Bijak saat Berbelanja dan Hindari Sikap Impulsif
Selama Ramadan dan menjelang Lebaran, tidak jarang platform e-commerce akan melakukan promosi guna menarik minat belanja para pelanggannya. Beragam tawaran seperti gratis ongkir atau ongkos kirim, diskon, hingga cashback tentu bisa menjadi hal yang sulit untuk dilewatkan oleh konsumen, terlebih yang baru saja mendapatkan THR.
Walaupun begitu, tetap bijak ketika berbelanja dan tahan hasrat konsumtif atau sikap impulsif. Bila memang sulit untuk membendung hasrat berbelanja karena melihat banyak penawaran promo menarik, kurangi waktu membuka aplikasi belanja online tersebut. Dengan begitu, dana THR akan menjadi lebih aman dan mampu dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan yang semestinya.
4. Prioritaskan Kebutuhan, Bukan Keinginan
Selain itu, agar pengeluaran tetap terjaga, prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan primer dulu. Jika segala kebutuhan pokok tersebut telah terpenuhi, baru kamu bisa menggunakan dana yang tersisa untuk memenuhi keinginan. Meski begitu, jangan lupa pula untuk tetap menyisihkan sebagian dana sebagai tabungan dan investasi sebelum mulai memenuhi kebutuhan sekunder atau tersier.
Dalam hal ini, pengeluaran seperti sedekah dan zakat seharusnya termasuk sebagai kebutuhan pokok yang harus dipenuhi lebih dulu. Setelah itu baru kamu bisa memikirkan untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumtif, seperti membeli pakaian, gadget, atau sebagainya. Cara ini tentu bisa membantumu lebih bijak mengelola THR dan membuat keputusan finansial.
5. Batasi Penggunaan THR untuk Kebutuhan
Idealnya, sekitar 20 sampai 30 persen dana THR sebaiknya dialokasikan sebagai investasi dan tabungan yang berguna demi masa depan. Artinya, penggunaan THR untuk kebutuhan dan keinginan tidak boleh lebih dari 80 persen agar tetap bisa disisihkan sebagian untuk investasi dan tabungan.
Bila memungkinkan, ikuti rasio 50 sampai 70 persen dana THR untuk memenuhi kebutuhan Lebaran seperti yang telah dijelaskan di poin sebelumnya. Lalu, sekitar 20 persen dialokasikan untuk menabung dan investasi, dan sisanya boleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain yang dirasa kurang penting serta tak mendesak.
Jadi, walaupun umumnya memang digunakan untuk memenuhi segala keperluan Lebaran, tapi tak berarti bonus tahunan ini harus dihabiskan semuanya untuk hal tersebut. Pasalnya, jika sebagian bisa dialihkan untuk tabungan dan investasi, dampak positifnya bagi kondisi keuangan dalam jangka panjang akan menjadi lebih terlihat.
Baca Juga: Pakai THR Buat Modal Usaha? Begini Cara Bijak Mengaturnya
6. Siapkan Anggaran Khusus untuk Pengeluaran Tertentu
Tergantung dari tradisi dan kebiasaan, beberapa orang mungkin memiliki pengeluaran tertentu yang tak dimiliki oleh kebanyakan orang. Contohnya adalah kebiasaan saling bertukar hampers dengan orang terdekat atau keluarga. Harganya sendiri untuk 1 paket hampers bisa cukup menguras isi kantong.
Karenanya, kamu perlu menyiapkan anggaran khusus untuk jenis pengeluaran ini agar budgeting dana THR lebih aman. Setelah menyusun anggaran tersebut, kamu tentu perlu mengikutinya secara disiplin dan konsisten agar tidak boncos serta berisiko menyebabkan pemborosan.
Utamanya, jenis anggaran ini bisa disusun dengan mendaftar dulu jumlah penerima hampers. Kemudian, sesuaikan harga dari setiap paket hampers dengan budget yang tersedia agar alokasi dana untuk kebutuhan lain tak terpangkas untuk hal ini.
7. Jangan Lupa Investasi dan Menabung
Seperti yang telah dijelaskan berulang kali sebelumnya, dana THR tak seharusnya dihabiskan sepenuhnya untuk memenuhi segala kebutuhan dan pengeluaran menjelang Lebaran. Sebagian diantaranya harus bisa disisihkan dan dialokasikan sebagai dana tabungan maupun investasi demi menjamin kondisi keuangan di masa mendatang.
Hindari menganggap bonus tahunan ini sebagai durian runtuh yang datang secara tiba-tiba. Setidaknya, alihkan sekitar 20 hingga 30 persen dana THR tersebut untuk tabungan dan investasi. Jika belum memiliki, uang THR ini bisa menjadi kesempatan bagi kamu untuk mengumpulkan dana darurat.
Di sisi lain, jika memutuskan untuk menginvestasikannya, sesuaikan jenis instrumen yang dipilih dengan kebutuhan dan kondisi keuangan. Misalnya, jika investasi dilakukan untuk jangka pendek, pilih yang memiliki tingkat risiko rendah dan fluktuasinya relatif stabil, seperti deposito dan reksa dana pasar uang. Sebaliknya, untuk investasi jangka panjang, instrumen berisiko tinggi seperti saham dan reksa dana campuran dapat menjadi pilihan ideal karena peluang keuntungannya paling menjanjikan.
8. Evaluasi Pengeluaran dan Penggunaan THR
Tips yang terakhir, lakukan evaluasi atau review mengenai pengeluaran selama Ramadan dan persiapan Lebaran. Cara ini bisa dilakukan guna mempermudah proses pengelolaan dana THR di tahun-tahun berikutnya.
Lakukan evaluasi terkait kisaran pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan Lebaran. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan mudik, belanja makanan, memberi salam tempel, hingga budget untuk berbagi hampers. Selain itu, kamu juga dapat mempertimbangkan adakah pengeluaran tak penting yang bisa dihilangkan pada perencanaan dana THR yang selanjutnya agar budgeting menjadi lebih ideal.
Tepat Kelola Uang THR agar Kondisi Keuangan Lebih Prima
Ketika mendapatkan bonus THR, hampir semua orang pasti akan langsung menghabiskannya untuk memenuhi segala kebutuhannya saat puasa dan persiapan Lebaran. Padahal, dengan pengelolaan yang tepat, sebagian dana tersebut bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain yang tak kalah pentingnya, seperti tabungan dan investasi. Nah, agar dana tersebut tak langsung habis sesaat setelah didapatkan, ikuti 8 tips mengatur THR sesuai yang telah dijelaskan di atas, ya!
Baca Juga: Beda THR PNS vs THR Karyawan Swasta, Lengkap dengan Perhitungan Pajaknya