Cek Faktanya, Ini 10 Mitos Asuransi Jiwa yang Sering Dipercaya Masyarakat

Agar bisa memiliki kondisi keuangan yang terjaga dan tahan banting, asuransi menjadi produk finansial yang penting untuk kamu ajukan. Mampu memberi proteksi terhadap risiko finansial karena masalah tidak terduga yang mungkin terjadi di masa depan, asuransi adalah salah satu pilar esensial dalam menjaga kekayaan. 

Apalagi produk asuransi jiwa yang memberi jaminan perlindungan finansial berupa uang pertanggungan pada keluarga ketika pihak tertanggung meninggal dunia. Tapi, dengan manfaat yang krusial tersebut, beberapa orang masih kerap menganggap remeh peran asuransi jiwa. Alasannya karena ada beberapa mitos asuransi jiwa yang memunculkan stigma negatif terhadap produk tersebut. 

Lantas, apa saja mitos asuransi jiwa yang sebenarnya keliru tapi sering dipercaya oleh masyarakat awam? Nah, agar tak terus-terusan salah paham, cek fakta seputar 10 mitos asuransi jiwa berikut ini.  

  1. Asuransi Jiwa Hanya Memproteksi saat Tutup Usia

    Mitosnya, asuransi jiwa hanya memberi perlindungan saat pihak tertanggung meninggal dunia saja. Walaupun manfaat utama produk asuransi ini adalah memberi uang pertanggungan saat pihak tertanggung tutup usia, tapi klaim perlindungan tersebut bisa dilakukan dalam situasi lain. 

    Misalnya, ketika pihak tertanggung mengalami cacat permanen dan tak bisa lagi bekerja, klaim asuransi ini bisa diajukan dan akan disetujui. Namun, secara umum, manfaat asuransi ini adalah memberi uang pertanggungan berupa biaya rumah sakit saat perawatan, biaya pemakanan, hingga uang santunan pada pihak keluarga yang ditinggalkan. 

  2. Manfaat Hanya Dibutuhkan oleh Orang Tua

    Selain itu, mitos asuransi jiwa selanjutnya adalah produk tersebut hanya dibutuhkan oleh orang yang telah berusia senja saja dan tak perlu diajukan saat masih muda. Padahal, pada kenyataannya, risiko kematian bisa saja mengintai setiap waktu dan tak ada yang tahu kapan akan terjadi. 

    Selain karena sakit, risiko kematian juga bisa terjadi karena kecelakaan dan sebagainya. Risiko tersebut tentu bisa dialami oleh siapa pun tanpa peduli usia dan kondisi kesehatannya. Karenanya, selagi muda, tak ada salahnya secepat mungkin mengajukan asuransi ini agar bisa merasakan manfaatnya dengan segera.

  3. Tarif Premi Sangat Mahal

    Banyak orang percaya jika premi asuransi sangat mahal dan mampu membebani kondisi keuangannya dengan cukup signifikan. Bahkan, karena anggapan ini pula beberapa orang menganggap jika perlindungan asuransi berada di luar jangkauan finansialnya karena merasa tak mampu menjangkau biaya premi.

    Tapi, tahukah kamu jika tarif premi asuransi ini bisa dengan fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi keuangan? Secara umum, kamu bisa menentukan sendiri biaya premi dan pihak perusahaan asuransi akan menyesuaikan dengan manfaat perlindungan yang diberikan. Pembayarannya pun bisa dilakukan sesuai keinginan dan kondisi finansial nasabah, baik itu per bulan, 6 bulan sekali, atau setahun sekali.  

  4. Proses Klaim Manfaat Ribet dan Dipersulit

    Salah satu alasan kenapa banyak orang enggan mengajukan asuransi adalah mengira jika proses pengajuan klaim manfaatnya rumit dan pasti dipersulit. Faktanya, pengajuan klaim asuransi sangat mudah dilakukan asal kamu memahami cara dan syaratnya. 

    Yang terpenting, pahami isi ketentuan polis asuransi jiwa dan cermati seluruh poin penjelasannya. Jika seluruh syarat pengajuan klaim asuransi jiwa terpenuhi sesuai ketentuan pada polis, uang pertanggungan akan langsung diberikan oleh pihak penyedia layanan. Sebaliknya, jika ada syarat yang tak terpenuhi, klaim manfaat asuransi tidak akan dikabulkan.

  5. Semua Produk Punya Fitur yang Sama

    Mitos asuransi jiwa lainnya yang sering dianggap benar oleh orang awam adalah semua produk memberi fitur dan manfaat yang sama. Tak sesuai fakta, setiap perusahaan asuransi pasti memberikan kelebihan dan kekurangan tersendiri pada produk yang ditawarkannya. 

    Misalnya, ada perusahaan yang menawarkan asuransi jiwa dengan biaya premi murah, tapi ternyata uang pertanggungan yang diberikan terbilang kecil. Sebaliknya, ada produk asuransi jiwa dengan manfaat pertanggungan lengkap dan menyeluruh, namun membebankan tarif premi cukup tinggi. Nah, hal-hal seperti penting untuk kamu pertimbangkan agar bisa mengajukan produk asuransi yang terbaik sesuai kebutuhan dan kondisi keuangan. 

  6. Belum Butuh Asuransi Jiwa Ketika Belum Berkeluarga

    Perlindungan asuransi jiwa kerap digunakan untuk melindungi orang tua atau tulang punggung keluarga agar saat meninggal dunia tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga yang ditinggalkan. Tapi, bukan berarti manfaatnya tak dibutuhkan ketika masih single alias belum berkeluarga. 

    Bagi kamu yang bekerja untuk membiaya kebutuhan hidup keluarga, saudara, atau pihak lain, perlindungan asuransi ini sangat penting untuk didapatkan. Tujuannya tidak lain agar kelangsungan hidup mereka tetap bisa terjamin meski pencari nafkah utama meninggal dunia. Jadi, jika memang dibutuhkan, tak ada salahnya mengajukan asuransi ini meski belum memiliki rumah tangga dan keluarga sendiri. 

  7. Tak Butuh Proteksi Asuransi Jiwa

    Mitos ini sering kali dipercaya oleh orang-orang yang telah terlindungi asuransi kantor, seperti asuransi kesehatan serta jaminan hari tua. Pada kenyataannya, perlindungan dari asuransi kantor ini umumnya memiliki limit terbatas dan kurang optimal jika dijadikan sebagai proteksi utama. 

    Karenanya, untuk melengkapi proteksi tersebut, kamu bisa mempertimbangkan pentingnya mendapat manfaat asuransi jiwa. Sebagai contoh, cek seberapa besar manfaat perlindungan yang diberikan asuransi kantor dan sesuaikan dengan perkiraan kebutuhan keluarga. Jika dirasa tak mampu mencukupi, artinya urgensi mendapatkan proteksi tambahan seperti asuransi jiwa cukup tinggi dan sebaiknya ajukan pula demi memaksimalkan manfaatnya.  

  8. Lebih Baik Investasi daripada Beli Asuransi

    Mitos lain yang membuat orang enggan mengajukan asuransi adalah menganggap jika berinvestasi lebih baik. Faktanya, asuransi dan investasi adalah 2 hal yang memberi manfaat berbeda bagi kondisi keuangan. 

    Umumnya, investasi dilakukan untuk meningkatkan kondisi keuangan dari imbal hasil yang diperoleh selama menanam modal. Investasi juga memiliki risiko kerugian yang malah berimbas buruk bagi kondisi keuangan jika dilakukan dengan kurang tepat. 

    Sementara untuk asuransi jiwa, fungsi utamanya adalah memberi jaminan pertanggungan finansial pada ahli waris ketika pihak tertanggung meninggal dunia. Dalam kata lain, mendapat perlindungan asuransi lebih diutamakan dibanding investasi, terlebih asuransi jiwa dan asuransi kesehatan yang manfaatnya pasti dibutuhkan.  

  9. Banyak Harta Warisan Tak Butuh Asuransi Jiwa

    Mitos asuransi jiwa lainnya, beberapa orang menganggap jika perlindungannya tidak terlalu dibutuhkan jika memiliki banyak harta warisan yang bisa diberikan kepada keluarga yang ditinggalkan. Anggapan ini sebenarnya tidak sepenuhnya keliru. Tapi, jika bisa dimaksimalkan lagi, terlindungi asuransi jiwa tentu bisa memberi manfaat yang lebih optimal pada pihak ahli waris, bukan?

    Ingat, asuransi jiwa tidak hanya memberi uang pertanggungan yang bisa diterima keluarga yang ditinggalkan pihak tertanggung. Melainkan, segala kebutuhan saat meninggal dunia, mulai dari biaya pemakaman, prosesi, dan sebagainya juga ditanggung oleh asuransi ini. Jadi, jangan menyangka jika memiliki harta warisan yang cukup membuat perlindungan produk ini tak lagi dibutuhkan. 

  10. Asuransi Jiwa Hanya Bermanfaat untuk Ahli Waris

    Mitos yang terakhir, tidak sedikit orang menyangka jika manfaat asuransi jiwa hanya dirasakan oleh ahli waris saja selaku pihak yang menerima uang pertanggungan. Pada kenyataannya, pihak tertanggung juga masih bisa mendapatkan keuntungan dari terlindungi asuransi ini. 

    Contohnya kamu bisa mengajukan pencairan dana pertanggungan asuransi jiwa ketika sudah mencapai usia tertentu sesuai ketentuan pada polis meski belum meninggal. Hal ini tentu bisa membantumu memenuhi kebutuhan di masa pensiun di mana kamu sudah tidak lagi aktif bekerja dan berpenghasilan. 

    Dana asuransi jiwa juga bisa dipinjam maupun ditarik ketika dibutuhkan menyesuaikan ketentuan yang berlaku. Juga, manfaat lainnya dari proteksi asuransi ini mencakup jaminan pertanggungan biaya rumah sakit karena terminal illness yang dibutuhkan oleh pihak tertanggung. 

Sudah Tahu Faktanya, Masih Ragu Mengajukan Asuransi Jiwa?

Dari sederet mitos asuransi jiwa di atas, beberapa di antaranya cukup kental dipercaya oleh masyarakat dan membuatnya enggan untuk mengajukan produk tersebut. Padahal, jika mampu menggali informasi, tidak sedikit mitos seputar produk asuransi ini ternyata tidak sesuai fakta. Nah, karena sudah mengetahui kenyataannya, jangan ragu lagi untuk mengajukan asuransi jiwa agar bisa mendapatkan manfaatnya.