Mematahkan 4 Mitos Investasi Emas yang Sering Dipercaya Orang Awam, Apa Saja?
Punya fungsi konkret dan sejak lama dijadikan sebagai alat tukar populer oleh masyarakat, tak mengherankan jika emas merupakan logam mulia yang diminati banyak orang hingga saat ini. Dengan karakteristiknya tersebut, harga emas cenderung terus meningkat seiring waktu dan menjadi salah satu instrumen investasi idaman para investor.
Meski memiliki pamor yang positif tersebut, tetap saja ada beberapa orang yang enggan berinvestasi emas. Alasannya karena mereka percaya terhadap beberapa mitos investasi emas dan membuatnya ragu menanam modal di instrumen tersebut.
4 Mitos Investasi Emas dan Faktanya
Yang menjadi pertanyaan, apa sih mitos investasi emas yang sebenarnya salah kaprah tapi sering dipercaya oleh banyak orang? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut 4 mitos investasi emas dan fakta sebenarnya yang penting untuk disimak.
1. Investasi Emas Hanya Bisa Dilakukan Orang Kaya
Salah satu mitos investasi emas yang sampai sekarang masih sering dipercaya masyarakat adalah hanya bisa dilakukan oleh orang kaya. Sebagai logam mulia yang diminati banyak orang, tak mengherankan jika anggapan ini muncul.
Faktanya, investasi emas saat ini bisa dilakukan oleh siapa saja karena bisa dibeli dengan modal. Ya, kamu bisa berinvestasi emas dengan modal mulai dari 10 ribu rupiah saja berkat kehadiran layanan investasi emas digital yang kian populer belakangan ini. Layanan tersebut tersedia di aplikasi investasi emas resmi yang bisa diunduh secara gratis di smartphone ataupun melalui marketplace.
Pun emas fisik juga kini telah diproduksi dengan beragam varian harga agar mampu dijangkau oleh masyarakat dari semua kalangan. Sebagai contoh, kamu bisa membeli emas fisik dengan bobot mulai dari 0,1 gram, 0,5 gram, 1 gram, hingga 1 kilogram. Dengan pilihan berat yang beragam tersebut, investasi emas lebih mungkin dilakukan menyesuaikan budget yang kamu miliki.
2. Investasi Emas Punya Risiko Tinggi
Mitos investasi emas lain yang seharusnya tak lagi kamu percaya adalah menanam modal di logam mulia ini memiliki risiko tinggi. Memang, dalam dunia investasi, setiap instrumen pasti mempunyai risiko dan keuntungannya tersendiri. Hal ini berlaku pula pada investasi emas.
Namun, sebagai instrumen investasi, harga emas cenderung stabil dan terus merangkak naik seiring waktu. Alasannya karena minat terhadap logam mulia tersebut tak pernah surut, baik di Indonesia ataupun dunia.
Selain itu, jual beli emas juga sangat mudah dilakukan dan membuat instrumen ini memiliki likuiditas yang tinggi. Terutama jika memanfaatkan layanan investasi emas digital, kamu bisa melakukan pesanan pembelian atau penjualan kapan pun dan di mana pun diinginkan. Jika memiliki preferensi emas fisik, produk tersebut juga bisa ditransaksikan dengan mudah di hampir semua toko emas terpercaya sesuai harga pasar yang berlaku.
Dengan karakteristiknya tersebut, emas kerap dianggap sebagai aset safe haven atau lindung nilai yang bisa menjaga kekayaanmu dari bahaya inflasi. Bahkan, tidak sedikit orang yang berinvestasi emas untuk mengumpulkan dana darurat yang bisa digunakan sewaktu-waktu ketika diterpa kebutuhan mendesak.
3. Hanya Beli Emas saat Harganya Turun agar Untung
Persepsi keliru lainnya dari investasi emas adalah kamu hanya bisa mendapatkan keuntungan ketika membeli emas saat harganya turun. Memang, membeli di harga rendah dan menjualnya di harga lebih tinggi merupakan kunci untuk bisa meraih keuntungan dari investasi emas. Terlebih, harga beli dan harga jual emas memiliki selisih yang perlu diperhatikan oleh investor agar bisa mendapatkan keuntungan.
Namun, hal ini tak berarti kamu harus menunggu harga emas anjlok dulu baru bisa membelinya untuk investasi. Meski harganya terus konsisten naik, kamu tetap bisa membeli emas saat ini dan meraih keuntungan di masa depan.
Dalam catatan, tahan investasi emas selama beberapa tahun menggunakan dana yang memang ditujukan untuk investasi. Misalnya, kamu membeli emas dan menahannya selama lebih dari 5 tahun. Dalam kurun waktu yang panjang tersebut, harga emas pasti telah bertumbuh secara signifikan dan mampu mengunci keuntungan melimpah bagi investor.
4. Investasi Emas Sudah Ketinggalan Zaman
Mitos investasi emas terakhir adalah logam mulia tersebut dianggap sudah kuno dan kalah menarik dibanding instrumen investasi lain yang lebih modern. Walaupun investasi emas telah dilakukan oleh masyarakat dari ratusan tahun lalu, tapi potensinya tidak kalah dibanding instrumen lain. Bahkan, performa emas mampu mengungguli instrumen investasi lain yang lebih modern, seperti saham, obligasi, hingga reksa dana.
Kenyataan ini bisa dibuktikan dengan pertumbuhan nilai emas beberapa dekade ke belakang yang berhasil melampaui pertumbuhan IHSG. Jadi, buang jauh-jauh anggapan jika investasi emas sudah kuno karena potensi imbal hasilnya masih menjadi salah satu yang paling menggiurkan bagi investor.
Mitosnya Terpatahkan, Jangan Lewatkan Kesempatan Meraih Cuan dari Investasi Emas!
Itulah 4 mitos investasi emas yang telah dipatahkan dengan fakta sebenarnya. Dengan pertumbuhan nilai yang stabil dan menjanjikan, tak mengherankan jika emas termasuk sebagai salah satu instrumen investasi primadona investor. Karenanya, jangan biarkan mitos buruk seputarnya menghalangimu untuk meraih cuan dari investasi emas demi kondisi finansial yang lebih sejahtera di masa depan.