Jangan Lagi Percaya 14 Mitos Keuangan yang Telah Terbantahkan Ini!

Kurangnya pemahaman dan edukasi seputar dunia finansial sering kali memunculkan mitos keuangan palsu di masyarakat. Mempercayai mitos-mitos tersebut tentu bisa menuntun seseorang untuk terjerumus dalam keputusan keuangan yang keliru dan merugikan. 

Barangkali, salah satu penyebab kondisi keuangan tak kunjung berkembang adalah karena kamu mungkin percaya terhadap mitos keuangan yang sebenarnya salah kaprah. Lalu, apa saja sih mitos keuangan yang sebenarnya telah terbantahkan dan tak seharusnya kamu percaya lagi? 

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut 14 mitos keuangan yang umum dipahami masyarakat dan fakta di baliknya. 

  1. Penghasilan Tinggi Sudah Pasti Kaya

    Banyak orang beranggapan jika penghasilan tinggi adalah kunci untuk menjadi kaya dan menjamin keamanan finansial. Namun, faktanya, tidak sedikit orang berpenghasilan tinggi yang tidak mampu mengelola keuangannya dengan baik dan berakhir terlilit utang. 

    Pada dasarnya, tingkat kekayaan seseorang ditentukan berdasarkan dari seberapa banyak uang yang bisa ditabung atau diinvestasikan. Dengan begitu, kondisi keuangan akan terus bertumbuh dan mampu menghasilkan passive income untuk memenuhi kebutuhan tanpa harus aktif bekerja. 

  2. Aset Paling Berharga Adalah Rumah

    Mitos keuangan lainnya adalah rumah dianggap sebagai aset paling berharga yang bisa dimiliki seseorang. Meski termasuk sebagai kebutuhan dasar manusia, tapi rumah belum tentu tergolong sebagai aset dalam konteks keuangan. 

    Dalam ilmu finansial, aset adalah segala sesuatu yang mampu menghasilkan uang. Memang, harga rumah seiring waktu bisa terus meningkat dan memberi keuntungan saat dijual lagi. Tapi, jika fungsi utamanya adalah sebagai tempat tinggal, maka rumah tidak akan menjadi sumber penghasilan selayaknya aset investasi lain. 

    Karenanya, jika memang berfokus untuk meningkatkan kondisi keuangan jangka panjang, pilih aset yang bisa menghasilkan uang seiring waktu, seperti saham, properti sewaan, dan memulai bisnis. Meski begitu, tetap pertimbangkan memiliki rumah pribadi menyesuaikan kebutuhan dan kondisi keuangan. 

  3. Menabung Pangkal Kaya

    Sejak kecil kamu pasti diajarkan prinsip menabung pangkal kaya. Namun, bagaimana jika ternyata ajaran sejak kecil tersebut hanya omong kosong dan tak seharusnya dilakukan? Faktanya, menabung memang menjadi salah satu cara agar nilai kekayaan tak berkurang karena pengeluaran yang tidak jelas. 

    Namun, jika ingin menumbuhkan kekayaan, investasi jauh lebih disarankan dibanding menabung. Pasalnya, nilai uang yang diinvestasikan bisa terus berkembang seiring waktu dan mampu mengatasi masalah inflasi yang bisa menggerogoti uang di tabungan. Jadi, mulailah mengganti kebiasaan menabung ini dengan prinsip investasi pangkal kaya. 

  4. Harus Ahli Dulu Sebelum Investasi

    Masih berkaitan dengan investasi, beberapa orang takut dan ragu untuk memulai karena tak memiliki ilmunya. Bahkan, muncul mitos jika menanam modal hanya bisa dilakukan oleh ahli investasi saja dan tak seharusnya diselami oleh orang awam. 

    Tentunya, mitos tersebut salah kaprah dan malah menjadi penghambat untuk mulai menanam modal. Sebab, investasi bisa dipelajari sembari aktif menanam modal. Yang terpenting, terus perdalam ilmu investasi dan mulai dengan modal terjangkau lebih dulu untuk meminimalkan risiko kerugian yang mampu mengancam keuangan. 

  5. Kunci Mengatur Keuangan Adalah Batasi Pengeluaran

    Mitos selanjutnya adalah membatasi pengeluaran merupakan kunci mengatur keuangan. Walaupun tak sepenuhnya keliru, tapi membatasi pengeluaran secara berlebihan hanya akan menyulitkanmu untuk mengontrol keuangan dalam jangka panjang karena merasa hidup tertekan. Alih-alih demikian, susun pos keuangan dan anggaran dengan realistis dan berkelanjutan sesuai kondisi keuangan, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier.

  6. Beli Rumah Pasti Lebih Baik Ketimbang Sewa

    Mitos yang satu ini juga sering kali salah dipahami oleh banyak orang, di mana membeli rumah selalu dianggap lebih baik dibanding kontrak atau sewa. Memang, membeli rumah mampu menjadikan properti tersebut sebagai aset yang kamu miliki sepenuhnya dan tak harus terus menanggung biaya sewa. 

    Tapi, sadari jika memiliki rumah pribadi juga membengkakkan pengeluaran dan membebani keuangan. Misalnya saja biaya pajak yang harus dibayarkan setiap tahun, anggaran renovasi, dan biaya tak terduga lainnya. Jadi, jika memang keuangan belum mampu membeli rumah sendiri, tak ada salahnya untuk mengontrak terlebih dulu sembari menyusun rencana ke depannya. 

  7. Utang Pasti Bawa Petaka bagi Finansial

    Ketika membahas tentang utang, mayoritas orang pasti menganggapnya sebagai hal yang buruk bagi finansial. Bunga yang dibebankan dari utang atau kredit memang bisa menggerogoti keuangan, apalagi yang sifatnya konsumtif. 

    Tapi, tahukah kamu jika utang juga berimbas baik bagi kondisi keuangan? Utang tersebut disebut sebagai utang produktif yang ditujukan untuk hal yang menguntungkan bagi finansial, seperti menambah modal bisnis, dana pendidikan, dan sebagainya. Jadi, jangan lagi anggap utang sebagai pembawa petaka bagi finansial karena jika digunakan untuk tujuan yang tepat malah bisa meningkatkan kondisi keuanganmu. 

  8. Terlalu Muda untuk Mulai Investasi 

    Tidak sedikit orang menunda investasi karena merasa masih muda dan mempunyai banyak waktu. Faktanya, investasi idealnya dilakukan sedini mungkin agar uang bisa terus berkembang dan memberi imbal hasil maksimal di masa depan. 

    Jika dimulai dari usia muda, investasi bisa membantumu meraih tujuan keuangan dengan lebih cepat dan optimal. Yang terpenting, perdalam ilmu seputar investasi agar bisa menjalaninya secara tepat dan akurat. Jadi, tak peduli sekecil apa pun nominal dana yang bisa disisihkan untuk investasi, segera mulai kebiasaan tersebut agar bisa menikmati hasilnya secara maksimal secepat mungkin. 

  9. Masa Pensiun Tak Perlu Disiapkan

    Mitos finansial lainnya adalah beberapa orang menganggap remeh pentingnya menyiapkan tabungan pensiun sedini mungkin. Selayaknya investasi, menyiapkan dana pensiun lebih cepat membantumu mewujudkan tujuan keuangan. Karenanya, jika memang mampu, siapkan masa pensiun sedari sekarang agar tak kebingungan saat sudah memasuki usia senja nanti.  

  10. Pangkas Pengeluaran Kecil Atasi Masalah Finansial

    Memang, pengeluaran kecil yang sering luput dari perhatian seperti membeli kopi dan camilan setiap hari mampu memberi beban bagi finansial. Tapi, jika ingin meningkatkan kondisi keuangan, jangan hanya berfokus untuk memangkas pengeluaran kecil ini saja. Melainkan, fokus ke gambaran finansial secara lebih besar, misalnya pendapatan, transportasi, utang, dan sebagainya yang mampu memberi dampak lebih signifikan pada kondisi keuangan. 

  11. Keluarga dan Teman Pasti Bayar Utang

    Meski merupakan orang terdekat, tapi jangan terlalu mudah memberi bantuan finansial berupa utang pada keluarga atau teman, kecuali memang berniat untuk membantu. Jauhi pemikiran jika utang yang diberikan pada orang terdekat pasti dikembalikan. 

    Jika memang tidak siap untuk mengikhlaskan uang yang diutangkan ke orang tersebut, hal ini malah bisa memicu masalah. Tak hanya bagi kondisi finansial, tapi juga relasimu dengan orang yang diberi pinjaman juga bisa merenggang atau bahkan terputus sepenuhnya. Intinya, selalu bersikap skeptis terkait utang dan uang pada orang terdekat sekalipun, serta hanya beri pinjaman dengan nominal yang siap dilepaskan. 

  12. Limit Kartu Kredit Adalah Tanda Keuangan Sehat

    Mitos keuangan lain yang keliru dipahami adalah mempunyai limit kartu kredit besar dianggap sebagai tanda kondisi keuangan yang sehat. Padahal, hal ini bisa menjadi bumerang. Memiliki limit kartu kredit yang besar membuatmu “lepas rem” saat menggunakan layanan pembayaran tersebut. Di samping itu, di momen tertentu, penyedia kartu kredit tak sekadar memberi limit besar karena kondisi keuangan penggunanya saja, tapi juga dari promo untuk menarik minat calon nasabahnya. 

  13. Butuh Banyak Uang untuk Liburan

    Untuk melepas penat dan beban pikiran dari rutinitas sehari-hari, pergi berlibur seharusnya masuk dalam agenda bulanan atau tahunanmu. Tapi, tidak sedikit orang takut liburan karena dianggap membutuhkan banyak uang untuk melakukannya. Padahal, ada banyak aktivitas refreshing yang bisa dilakukan dengan modal terjangkau, misalnya jalan-jalan ke taman kota, window shopping di mall, atau sekadar menonton film di kamar. 

  14. Beli Mobil Bekas Beri Banyak Kerugian

    Mitos terakhir, beberapa orang percaya jika membeli mobil bekas hanya akan memberi kerugian karena harus membayar banyak biaya perbaikan dan perawatan dibanding mobil baru. Pada kenyataannya, asal cermat memilih, membeli mobil bekas bisa jauh lebih menguntungkan dan mampu memenuhi kebutuhan. Dengan harga yang terjangkau, tidak sedikit mobil bekas berkualitas dijual di pasaran yang masih layak untuk dibeli.  

Tepat Sasaran Atur Finansial dengan Tak Lagi Mempercayai Mitos Keuangan Palsu

Itulah deretan mitos keuangan yang sering dipercaya oleh masyarakat dan fakta sebenarnya. Kerap tak sesuai dengan kenyataan, mempercayai mitos tersebut bisa menghambatmu mengelola finansial dengan akurat. Jadi, mulai cari tahu kenyataan dari mitos keuangan agar bisa lebih cermat dan tepat sasaran merancang rencana finansialmu di masa depan.