Pemicu Uang Sulit Terkumpul, Apa Saja Mitos Menabung yang Keliru Dipahami?
Apakah kamu pernah merasa telah berusaha menabung dan melakukan penghematan, tapi nyatanya uang tak kunjung terkumpul sesuai harapan? Barangkali, kegagalanmu dalam mengumpulkan uang dan meraih tujuan finansial adalah karena percaya dengan mitos menabung yang keliru.
Ya, karena pemahaman tentang finansial yang kurang memadai, banyak orang percaya dengan mitos tentang menabung yang sebenarnya salah kaprah. Bukan hanya kurang tepat untuk dijalani, tapi mitos menabung juga bisa menuntunmu ke keputusan keuangan yang kurang cermat dan berakhir tak optimal meningkatkan finansial.
Lalu, apa saja mitos menabung yang sering kali menjadi pemicu uang sulit terkumpul? Untuk lebih jelasnya, simak 6 mitos menabung dan fakta di baliknya berikut ini.
-
Menabung Hanya Berpengaruh saat Jumlahnya Besar
Beberapa orang mungkin menganggap jika menabung tidak akan memberi hasil signifikan terhadap kondisi keuangan jika nominalnya sedikit. Misalnya, kamu enggan menabung karena setiap bulannya hanya bisa menyisihkan uang sebesar kurang dari 100 ribu. Dengan anggapan nominalnya yang receh tersebut, kamu pun enggan menabung dan tak kunjung memulai kebiasaan tersebut.
Padahal, berapa pun nominalnya, menabung sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Asal dilakukan dengan konsisten dan disiplin, nominal dana tabunganmu pasti bisa terus bertambah dan lambat laun mampu membantumu meraih tujuan finansial. Sesuai kata pepatah, “sedikit-sedikit lama-kelamaan menjadi bukit”, menabung dengan nominal kecil tetap bisa memberi pengaruh signifikan pada kondisi finansialmu di masa depan.
-
Hanya Mulai Menabung saat Punya Penghasilan Tinggi
Mitos menabung lainnya, sebagian orang menganggap jika kegiatan tersebut hanya bisa dilakukan ketika sudah memiliki penghasilan yang tinggi. Karena berkaitan dengan habit atau kebiasaan seseorang, jika tidak segera dimulai, kamu selamanya tidak akan bisa menabung.
Meski sudah berpenghasilan tinggi, uangmu akan tetap habis untuk berbelanja dan membeli barang apa pun. Alasannya karena kebiasaan menabung tidak terlatih sehingga hasrat untuk berbelanja sulit terbendung. Oleh karena itu, mulai kebiasaan ini sedini mungkin agar segera menjadi habit yang bisa terus dijalani dalam jangka panjang tanpa merasa terbebani.
-
Jangan Menabung saat Punya Tanggungan Utang
Ketika memiliki tanggungan utang atau cicilan, tidak sedikit dari kamu mungkin merasa jika menabung tak seharusnya menjadi prioritas untuk dilakukan. Tapi, bagaimana jika beban tersebut adalah utang jangka panjang dan harus terus dilunasi setiap bulannya? Apakah kebiasaan menabung harus terus ditunda sampai tanggungan tersebut berhasil dilunasi?
Jawabannya tentu saja tidak! Asal bisa menyisihkan sebagian penghasilan, tak ada salahnya untukmu mulai menabung. Yang penting, pastikan dulu segala kebutuhan terpenuhi, termasuk tagihan utang, dan gunakan dana yang tersisa untuk ditabung. Dengan begitu, kondisi keuangan akan menjadi lebih terjaga dan utang tidak bertambah.
-
Tunggu Punya Penghasilan Sampingan untuk Menabung
Mitos menabung yang satu ini juga kerap menjadi penghambat seseorang untuk segera memulainya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebiasaan menabung bisa dimulai kapan saja terlepas dari jumlah penghasilan yang dimiliki. Meski belum mempunyai penghasilan tambahan atau sampingan, menabung bisa dimulai asalkan ada niat.
Faktanya, jika tidak dilatih dari sekarang, tak terbiasa menabung hanya akan memicu sikap konsumtif. Bahkan, kamu akan memiliki pengeluaran yang lebih tinggi seiring dengan bertambahnya pendapatan atau yang biasa disebut lifestyle inflation.
Hal ini tentu saja bisa terus menghambat kebiasaan menabung jika tidak dilakukan dari sekarang, bukan? Karenanya, jangan percaya dengan mitos ini dan mulai biasakan diri menyisihkan dana untuk ditabung.
-
Menabung Membuat Hidup Tidak Menyenangkan
Untuk mitos menabung yang satu ini sebenarnya tergantung dari kepribadian setiap orang. Memang, jika belum terbiasa, menabung seakan menjadi belenggu yang menghambatmu untuk bersenang-senang dari pengeluaran konsumtif.
Tapi, sebenarnya, kebiasaan menabung bisa dilakukan dengan memangkas pengeluaran dasar secara lebih efisien. Misalnya, kamu bisa memotong pengeluaran listrik dan air dengan mematikan lampu serta keran ketika tidak digunakan. Juga, kurangi budget untuk makan di kantor dengan memasak dan membawa bekal dari rumah.
Dengan cara tersebut, kebiasaan menabung tetap bisa dijalani tanpa mengambil anggaran untuk liburan atau hiburan. Jadi, hidup tetap bisa terasa lebih menyenangkan meski berhasil disiplin menabung setiap bulannya.
-
Kunci Menabung Hanya Niat dan Komitmen Saja
Mitos yang terakhir, banyak orang percaya jika kunci sukses menabung hanya dari niat serta komitmen. Memiliki niat dan komitmen yang kuat memang bisa membantumu lebih disiplin menabung.
Namun, jika ingin meraih hasil yang optimal, menabung perlu dilakukan dengan strategi dan rencana yang tepat. Contohnya dengan mengetahui spending trigger alias hal yang sering memicu hasrat berbelanja, dan mencegah emptiness spending atau keinginan berbelanja karena sekadar bosan. Jika kamu mengendalikan hasrat berbelanja tersebut, kebiasaan menabung pasti bisa dilakukan dengan maksimal.
Lebih Efektif Kumpulkan Uang dengan Tepat Memahami Mitos Menabung
Dari 6 mitos menabung di atas, mungkin ada beberapa yang masih kamu percaya sampai sekarang. Padahal, mempercayai mitos menabung yang salah kaprah tersebut malah membuat rencana mengumpulkan uang dan meningkatkan kondisi keuangan terganggu. Karenanya, untuk lebih efektif menabung, pahami dulu fakta sebenarnya di balik mitos menabung agar mampu menjalaninya dengan lebih maksimal.