6 Mitos tentang Kartu Kredit dan Ibu Rumah Tangga
Siapa pun yang telah memenuhi syarat bisa mengajukan kepemilikan kartu kredit, termasuk ibu rumah tangga. Penawaran ini tentunya jadi hal yang sangat menarik. Mengingat para ibu pastinya lebih sering melakukan transaksi belanja untuk kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, kartu kredit juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai situasi, termasuk hal-hal mendesak atau darurat. Nah, berikut ini pembahasan seputar penawaran kartu kredit untuk ibu rumah tangga dan mitos-mitosnya!
Baca Juga: Apply Kartu Kredit untuk Pertama Kali? Pahami Ini!
Penawaran Kartu Kredit yang Menarik untuk Para IRT
Kartu Kredit dan Ibu Rumah Tangga
Dalam sebuah keluarga, ibu rumah tangga tentunya memiliki tugas yang sangat sulit dan berat. Mereka harus memiliki manajemen keuangan yang baik untuk memastikan kebutuhan keluarganya tercukupi dengan uang yang ada.
Sebab itulah, sebagai seorang ibu rumah tangga atau IRT kamu harus pintar-pintar menggunakan kartu kredit. Mulai dari, memanfaatkan promo cicilan 0%, diskon, voucher, dan cashback supaya bisa lebih hemat pengeluaran. Di beberapa situasi mendesak kartu kredit juga bisa menjadi penolong. Misalnya, ketika harus belanja kebutuhan barang sementara suami belum gajian, maka kartu kredit bisa “menalangi”nya terlebih dahulu. Dengan berbagai manfaat tersebut, rasanya ibu rumah tangga pun tak salah jika memilikinya.
Baca Juga: 7 Tips Memanfaatkan Kartu Kredit dengan Cerdas Agar Dapat Cashback
Mitos tentang Kartu Kredit dan Ibu Rumah Tangga
IRT yang tidak memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap memang kerap kali kesulitan mengajukan kartu kredit. Ada juga beberapa mitos keliru lainnya seputar penggunaan kartu kredit oleh IRT yang perlu diluruskan. Berikut ini beberapa di antaranya.
-
Ibu Rumah Tangga Tidak Bisa Mengajukan Kartu Kredit
Hal pertama yang tentu saja menimbulkan pro-kontra adalah mitos bahwa IRT tidak bisa mengajukan dan memiliki kartu kredit. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar.
Dalam proses pembuatan kartu kredit biasanya pihak bank memang mensyaratkan beberapa ketentuan khusus, termasuk jumlah penghasilan bulanannya. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin kemampuan finansial nasabah dalam mengembalikan pinjamannya.
Tentu akan jadi hal yang menyulitkan, apalagi seorang IRT tidak memiliki penghasilan tetap. Meskipun begitu, tanpa penghasilan tetap bukan berarti IRT tak bisa mengajukan kepemilikan kartu kredit.
Para IRT adalah segmen atau pengguna kartu kredit yang kerap melakukan berbagai transaksi, tentunya hal tersebut merupakan peluang yang baik. Segala aktivitas keuangan tersebut tentunya bernilai positif bagi bank.
Karenanya, beberapa bank kemudian banyak yang mulai memberikan peluang bagi para IRT untuk mengajukan kepemilikan kartu kredit. Tentunya setelah mengecek riwayat tabungan, meminta informasi seputar penghasilan suami atau keluarga, dan mensyaratkan jumlah deposito sebagai jaminan.
Jika dirasa kondisi keuangan keluarga sudah memenuhi syarat, pengajuan kepemilikan kartu kredit pastinya akan dengan mudah disetujui. Akan lebih mudah lagi jika kartu tersebut diajukan oleh suami sebagai pemilik kartu utamanya.
-
Ibu Rumah Tangga Tidak Bisa Mendapatkan Credit Score yang Baik
Siapa bilang ibu rumah tangga tidak bisa dapat credit score yang baik? Hal tersebut hanyalah mitos belaka. Credit score atau skor kredit sendiri dipengaruhi oleh semua aktivitas perbankan yang kamu lakukan termasuk KPR, KTA, dan KUR. Jadi, bukan hanya seputar penggunaan kartu kredit saja.
Nah, caramu mengelola berbagai pinjaman itulah yang nantinya akan memengaruhi riwayat dan skor kreditmu. Oleh karena itu, jangan lupa untuk bayar semua tagihan tepat waktu ya!
-
Jadi Utang Bersama
Meskipun kamu dan pasangan sudah sepakat untuk menganggapnya sebagai utang bersama. Namun, bank tidak menggunakan anggapan yang sama, pemegang kartu kredit tersebutlah yang bertanggung jawab atas utang yang timbul.
Jika menggunakan kartu tambahan, maka penanggung jawabnya adalah pemilik kartu utama dari credit card tersebut. Jadi, tidak ada istilah utang bersama.
-
Nantinya Punya Riwayat Credit yang Sama
Perlu diingat bahwa setiap orang punya riwayat credit yang berbeda-beda, jadi credit score ini sifatnya perorangan. Kecuali jika kamu dan pasangan mengajukan pinjaman bersama, dengan begitu riwayat kredit salah satu pihak bisa memengaruhi pihak lainnya.
Untuk menghindari hal ini, coba ajukan kredit secara terpisah menggunakan nama masing-masing.
-
Hanya Orang Kaya yang Bisa Memiliki Kartu Kredit
Salah satu mitos seputar kartu kredit yang kerap dipercayai oleh masyarakat adalah bahwa hanya orang kaya saja yang bisa menjadi pemilik atau pemegang kartu kredit. Mengingat biaya-biaya penggunaannya yang cukup besar, seperti biaya tahunan, bunga, hingga denda keterlambatan.
Padahal, saat ini banyak bank penerbit kartu kredit yang menawarkan produk ini dengan biaya yang terjangkau. Bahkan ada beberapa bank yang menawarkan kartu kredit tanpa biaya tahunan sepeserpun.
Asalkan memenuhi syarat, siapa pun bisa mengajukan kepemilikan kartu kredit termasuk ibu rumah tangga bahkan pelajar sekalipun.
-
Kartu Kredit Hanya Bisa Digunakan untuk Belanja
Mitos terakhir adalah para ibu hanya bisa menggunakan kartu kredit untuk belanja saja. Padahal kartu kredit dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti membayar tagihan bulanan dan membeli tiket pesawat.
Jadi, seumpama butuh dana darurat, kartu kredit bisa dimanfaatkan sebagai penolong.
Masih Percaya dengan Mitos yang Bisa Saja Menyesatkan?
Nah, itulah beberapa mitos mengenai kartu kredit untuk ibu rumah tangga. Mempercayainya atau tidak merupakan keputusan setiap orang, akan lebih baik jika mengecek kebenaran setiap mitos tersebut lebih dulu sebelum mempercayainya.
Dengan penggunaan yang tepat, kartu kredit bisa menjadi opsi yang sangat menguntungkan bagi siapa pun yang memilikinya, tak terkecuali ibu rumah tangga.
Baca Juga: Kartu Kredit dan 7 Manfaatnya bagi para Single Mom!