Membangun Literasi Keuangan Sejak Dini: Anak Sekolah Juga Bisa Berinvestasi
Saat ini, literasi keuangan bukan hanya untuk pengusaha, tetapi untuk seluruh masyarakat, termasuk pelajar SMA. Investasi kini lebih mudah dijangkau berkat meningkatnya literasi keuangan.
Pelajar SMA dapat mulai berinvestasi dengan mengatur uang jajan mereka sebagai modal. Mereka membuat anggaran sederhana dan mencatatnya rutin, misalnya dengan menyisihkan 50% dari uang jajan untuk investasi.
Untuk mengumpulkan modal, pelajar bisa menghemat pengeluaran, seperti membawa bekal, menggunakan transportasi umum, atau memanfaatkan promo pelajar. Dengan cara ini, mereka bisa mulai berinvestasi dengan modal awal mulai dari Rp100 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung instrumen yang dipilih.
Setelah mengumpulkan modal, penting untuk mempelajari jenis dan kelebihan instrumen investasi yang cocok untuk pemula, dan menyesuaikannya dengan modal yang dimiliki. Pelajar juga disarankan membuka rekening tabungan atau rekening saham sebagai langkah awal meningkatkan modal investasi, misalnya dengan membuka deposito yang memberikan bunga simpanan lebih tinggi.
Dengan persiapan ini, pelajar dapat berinvestasi lebih aman untuk mencapai kebebasan finansial. Menurut pakar keuangan, pelajar yang berinvestasi lebih awal berpeluang meraih keuntungan.
Jadi, mulailah investasi sejak dini untuk kondisi keuangan yang lebih baik di masa depan!
Tip Memulai Investasi untuk Anak Sekolah
Memulai hal baru memang terkadang membingungkan. Namun, anak sekolah juga bisa memulai investasi jika sudah mengetahui caranya dan sudah siap, baik dari segi modal maupun pemahaman tentang instrumen-instrumen investasi.
Berikut tujuh tips yang dapat dijadikan panduan untuk memulai investasi bagi anak sekolah. Tip ini dapat diterapkan ketika kamu telah memiliki modal dan mantap berinvestasi.
1. Tentukan Tujuan
Sebelum mengumpulkan modal investasi, anak sekolah pun harus memiliki tujuan dari berinvestasi. Ada yang ingin berpenghasilan sendiri dan ada juga yang ingin mengelola keuangan dengan lebih baik. Investasi bagi anak sekolah dapat membantu dalam mempersiapkan rencana finansial selanjutnya. Hasil investasi nantinya dapat digunakan untuk meringankan biaya kuliah atau sekadar menambah tabungan.
Jika sebagai anak sekolah saja sudah bisa berinvestasi, pengetahuan dan pengalaman ini dapat memberikan dampak yang lebih baik ketika sudah memiliki penghasilan sendiri. Oleh karena itu, tentukan tujuan yang tepat agar anak sekolah pun bisa sukses berinvestasi.
2. Belajar Soal Instrumen Investasi
Penting untuk memahami seluk beluk investasi sebelum mencobanya, terlebih bagi pemula seperti anak sekolah. Informasi mengenai investasi juga semakin mudah untuk diketahui melalui kanal berita yang dapat diakses oleh anak sekolah yang ingin berinvestasi.
Pelajar jenis-jenis investasi, risiko, dan keuntungan investasi yang sesuai dengan keperluan dan kemampuan. Beberapa tayangan di YouTube dan media sosial juga ada yang secara khusus membahas kelebihan dan kekurangan dari setiap instrumen investasi. Hal ini sangat membantu memperdalam pemahaman anak sekolah. Di sejumlah situs web pun ada yang menawarkan simulasi investasi. Hal ini dapat memberikan gambaran tentang perhitungan pada setiap instrumen investasi agar terhindari dari risiko kehilangan uang.
3. Cari Platform yang Aman
Kemudahan berinvestasi bagi anak sekolah turut dimudahkan dengan kehadiran platform investasi. Namun, tidak semua platform investasi aman dan terpercaya sehingga sangat rentan terjadi penipuan dan kebocoran data. Hal ini pasti sangat berba tak kecuali bagi anak sekolah yang baru mulai berinvestasi.
Untuk itu, cari tahu soal legalitas platform investasi melalui website Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Cek juga reputasi dan keamanan dengan memperhatikan langkah-langkah keamanan platform, seperti proses enkripsi data dan perlindungan akses yang tidak diketahui. Intinya, segala informasi tentang investasi mudah diakses saat ini. Jadi, pastikan untuk memeriksakan keamanan platform investasi dan konsultasikan dengan ahlinya bila perlu.
4. Awasi dengan Baik
Investasi tidak selesai ketika kamu sudah memasukan sejumlah dana. Sebab, “seni” berinvestasi dimulai justru setelahnya. Sebagai pemula, anak sekolah yang berinvestasi justru harus melacak kinerja instrumen investasi, paling tidak sebulan sekali. Kamu bisa membandingkan kinerja instrumen investasi yang dipilih dengan benchmark yang relevan melalui platform yang digunakan.
Selain itu, pastikan selalu update dengan kondisi pasar keuangan yang kerap berganti setiap hari. Jika mengalami kesulitan, anak sekolah yang berinvestasi dapat meminta saran kepada ahli atau melihat analisis prediksi pasar oleh pakarnya.
5. Komitmen dan Konsisten
Pada dasarnya, berinvestasi tidaklah jauh berbeda dengan menabung. Keduanya butuh komitmen agar bisa tercapai tujuan yang diinginkan, dalam hal ini adalah keuntungan dalam berinvestasi. Jika pada mulanya hasil investasi tidak begitu baik, tidak perlu panik. Sudah sewajarnya investasi mengalami “rugi”, termasuk bagi para pemula seperti anak sekolah. Jadikan dinamika investasi sebagai keseharianmu.
Selain menjaga komitmen, konsistensi dalam berinvestasi pada anak sekolah juga penting. Untuk itu, tetapkan target yang ingin dicapai agar tetap fokus dalam berinvestasi. Maksimalkan dengan pengelolaan keuangan yang lebih baik agar tujuan berinvestasi lebih mungkin tercapai.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa berinvestasi bagi anak sekolah membutuhkan waktu dan usaha. Dengan strategi yang tepat, anak sekolah yang berinvestasi pun juga dapat mencapai tujuan dan merancang keuangan masa depan yang lebih baik.
6. Terus Belajar
Sebagai pemula, anak sekolah yang berinvestasi harus banyak belajar. Terlebih saat ini informasi tentang investasi dapat diakses dengan mudah dan tidak terbatas hanya untuk golongan tertentu.
Tingkatkan kemampuan berinvestasi dengan mengikuti kelas-kelas online yang dibuka untuk umum. Kamu juga bisa mendatangi seminar khusus yang akan memperdalam pengetahuan tentang tip dan trik berinvestasi bagi anak sekolah.
Meski investasi dianggap sebagai hal yang serius dan rumit, buatlah mindset bahwa investasi merupakan hal yang menarik dan menyenangkan. Disarankan pula untuk mengikuti komunitas investasi bagi anak sekolah yang rutin mengadakan sharing session dan seminar.
7. Jadikan Keberhasilan sebagai Motivasi
Ada yang menyebutnya sebagai beginner luck, nyatanya, anak sekolah yang berinvestasi untuk pertama kalinya mendapatkan keuntungan. Wajar jika kamu merasa lebih termotivasi dan ingin terus berinvestasi, misalnya dengan mencoba instrumen investasi yang lain dengan modal yang lebih besar.
Namun, sebelumnya, lakukanlah evaluasi kinerja investasi untuk melihat faktor-faktor yang berkontribusi pada keberhasilan yang telah dicapai. Pelajari apa yang berhasil dan yang tidak untuk menyempurnakan strategi investasi selanjutnya.
Meski keberhasilan tersebut sangat memuaskan, jangan lupa untuk tetap waspada terhadap perubahan pasar. Ingat, anak sekolah yang berinvestasi harus tetap disiplin dan tidak boleh overconfidence. Lakukan sesuai dengan strategi investasi berdasarkan hasil evaluasi, terus belajar, dan jangan ragu meminta saran untuk meningkatkan strategi investasi kamu.
Itulah 7 tips bagi anak sekolah yang berinvestasi. Jika modal yang dimiliki sudah cukup, pilih instrumen investasi yang sesuai serta perhatikan risikonya. Jangan lupa untuk terus belajar dan mencari informasi terkait kondisi pasar agar strategi investasi berhasil.
Investasi untuk Anak Sekolah: Lebih Cepat Lebih Baik
Investasi tidak lagi untuk kalangan tertentu saja. Anak sekolah yang sudah paham tentang instrumen investasi pun bisa ikut berinvestasi jika memiliki modal yang cukup.
Sebagai pemula, penting bagi anak sekolah untuk memahami kondisi pasar untuk menentukan strategi investasi yang tepat. Jangan ragu untuk mengikuti kelas online dan seminar untuk memperdalam pengetahuan tentang investasi. Selamat mencoba dan semoga berhasil!