Para Suami Tak Perlu Pusing, Begini Cara Mengatasi Istri yang Boros
Siap untuk memulai kehidupan baru dengan memasuki jenjang pernikahan berarti Anda harus siap menerima calon pendamping seutuhnya, berikut dengan segala kekurangan yang ia miliki.
Namun, bagaimana jika kekurangan tersebut adalah perilaku atau kebiasaan boros yang dilakukan istri tercinta? Pasalnya, Anda yang cerdas finansial sudah mengetahui dengan jelas bahwa salah satu penyebab kacaunya finansial adalah gaya hidup boros.
Jika kebiasaan istri tersebut tetap dilakukan, bukan tidak mungkin kebutuhan rumah tangga tidak akan tercukupi dengan baik, tidak ada tabungan, dana darurat, dan lainnya yang nantinya berujung mengalami kekacauan di bidang finansial.
Bagi para suami yang istri boros, tidak perlu khawatir karena sikap boros tersebut masih bisa diperbaiki dengan berbagai cara. Berikut ada beberapa cara mengatasi istri boros yang bisa dipraktekkan langsung para suami seperti yang dirangkum Cermati.com dari berbagai sumber.
1. Ajak Bicara Terlebih Dahulu
Ajak bicara soal keuangan
Langkah pertama yang amat sangat penting untuk dilakukan yakni membicarakan mengenai kebiasaan boros sang istri terlebih dahulu. Dalam diskusi tersebut, Anda perlu untuk tahu latar belakang mengapa istri bersikap boros, bagaimana ‘bentuk’ borosnya, dan informasi penting lainnya untuk mengetahui seberapa parahnya.
Setelah itu, tuturkan dengan baik bahwa kebiasaan boros bisa berdampak buruk pada finansial keluarga. Anda tentu yakin bahwa sebenarnya istri sangat memahami fakta tersebut, namun terlalu sulit untuk mengubah kebiasaan buruknya. Jadi, disini Anda perlu berperan langsung, seperti memberikan sejumlah nasihat untuk mengubah sikap boros.
2. Tunjukkan Pengeluaran Periode Sebelumnya
Seringkali, buruknya dampak dari sikap boros seseorang tidak akan istri sadari sebelum melihat buktinya secara langsung. Pasalnya, mengeluarkan uang sedikit demi sedikit memang tidak terasa secara langsung.
Nah, agar istri menyadarinya, Anda perlu mengumpulkan daftar pengeluaran periode sebelumnya. Tentunya, istri akan terkejut dengan besarnya angka tersebut. Dengan mengetahui besarnya nominal pengeluaran tersebut, bisa saja istri menyadari akan kesalahannya, dan berniat untuk memperbaiki kesalahannya, bukan?
3. Paparkan Rencana Finansial Jangka Panjang
Paparkan rencana finansial jangka panjang
Perilaku boros seringkali terjadi pada pembelian tak terencana, bisa dikatakan bahwa istri Anda kurang memiliki gambaran mengenai rencana finansial untuk masa yang akan datang.
Seiring berjalannya waktu, berbagai kebutuhan pun cenderung semakin mahal. Untuk itu, ada baiknya Anda membuat rencana keuangan jangka panjang, yang menyangkut kebutuhan sehari-hari, pendidikan anak, hingga dana untuk masa tua nantinya.
Ketika menerangkannya, istri mungkin saja segera menyadari bahwa uang yang ia hamburkan tersebut sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk menjamin masa depan. Jadi, peluang untuk ‘sembuh’ dari perilaku boros pun bisa semakin besar.
Baca Juga: Tips Sehat Pembagian Uang Suami dan Istri
4. Ubah Frekuensi Pemberian Jatah Belanja
Jika Anda memberikan jatah belanja di awal bulan setelah terima gaji, istri tentu amat senang dengan nominal dana yang Anda serahkan padanya. Sebab berpikiran bahwa nominalnya cukup besar, keinginan untuk foya-foya pun jadi semakin kuat. Akibatnya, dana yang seharusnya cukup untuk sebulan pun bisa kandas sebelum waktunya.
Satu tips yang bisa Anda coba yakni mengubah frekuensi pemberian jatah belanja menjadi per minggu, beberapa hari sekali, atau bahkan per hari. Ketika menerima dengan nominal yang lebih kecil, istri mungkin akan lebih bijaksana dalam mengelolanya, karena perkiraan mengenai pengeluaran untuk kebutuhan bisa menjadi lebih jelas.
5. Buat Komitmen
Buat komitmen
Setelah ‘menuntun’ istri untuk meninggalkan kebiasaan buruknya tersebut, buatlah komitmen untuk bersama-sama mengelola keuangan agar arusnya sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.
Selain itu, Anda juga perlu menanamkan komitmen bahwa uang keluarga adalah untuk kepentingan bersama, dan bukan untuk kepentingan pribadi. Jika ia sudah bersedia, maka selanjutnya yang perlu Anda lakukan yakni memantau dan terus mendampingi agar istri benar-benar bisa lepas dari kebiasaan borosnya.
Baca Juga: Biar Adil, Begini Cara Atur Uang Bantu Orangtua dan Mertua
6. Tentukan Konsekuensi Jika Melanggar
Ketika istri sudah bersedia berkomitmen untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak namun ternyata masih mengulangi kesalahannya, tentu tidak ada salahnya untuk memberikan hukuman sebagai konsekuensinya.
Jika sekali saja melanggar, Anda bisa menentukan hukuman yang tak terlalu berat. Namun, apabila kesalahan tersebut diulangi terus-menerus, Anda bisa menentukan konsekuensi yang lebih berat.
Poin pentingnya, pastikan bahwa Anda sudah menyampaikan perkara konsekuensi tersebut saat mendiskusikan mengenai komitmen bersama istri. Dengan demikian, istri pun bisa berpikir lebih jernih sebelum mengeluarkan uangnya.
7. Libatkan Perannya dalam Investasi
Libatkan perannya dalam investasi
Begitu istri sudah mampu untuk mengontrol kebiasaan, Anda bisa mengajarkannya untuk berinvestasi. Tanamkan berbagai nilai positif dari berinvestasi, agar ketika istri memegang uang lebih, ia akan lebih memilih untuk menginvestasikannya dibanding membelanjakannya.
Dengan metode investasi, selain untuk menghilangkan kebiasaan boros istri, langkah tersebut juga bisa sekaligus menjadi bekal keluarga untuk masa depan, bukan?
Bimbing Istri Mengelola Finansial
Segala sifat buruk pastinya bisa hilang, jika Ada seseorang yang membantu merubah dan membimbingnya. Apalagi jika Anda sebagai seorang suami, tanggung jawab bukan hanya memenuhi kebutuhan istri saja, tapi juga membimbing istri dalam mengelola finansial dengan baik. Mulai dari mengatur kebutuhan bulanan, tabungan, dana darurat hingga menyisihkan dana untuk investasi.
Baca Juga: Menantu Idaman: Jadilah Istri yang Telaten Mengatur Keuangan!