Pengalaman Berharga yang Kamu Dapat Setelah Terkena PHK
Saat ini kita berada di situasi yang sulit, dengan pandemi yang terus berlanjut banyak menyebabkan melemahnya ekonomi karena banyak sekali bisnis yang terkena imbas mulai usaha kecil menengah hingga korporasi besar yang terpaksa mengurangi jumlah karyawannya dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Tentunya masalah PHK ini seringkali menjadi insiden yang menakutkan bagi semua pekerja tapi tentunya hal ini terjadi bukan tanpa adanya alasan. PHK sendiri bukan hanya terjadi karena kehendak perusahaan untuk memutus hubungan kerja tapi juga bisa terjadi karena kehendak karyawan yang mengundurkan diri.
Memang semua skenario yang benar terjadi ini terdengar seperti mimpi buruk, tapi dibalik itu semua ada hal yang bisa jadi pengalaman berharga untuk hidupmu. Dengan melewati periode aneh dalam sejarah manusia ini kamu tentunya bisa lebih siap menghadapi tantangan yang akan datang.
Satu hal yang membedakan PHK dari pihak perusahaan atau dari pihak pekerja adalah pada rencana setelah PHK. Biasanya saat pekerja memutuskan untuk mengundurkan diri mereka sudah mempunyai rencana akan melakukan apa setelah tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut. Hal ini sangat kontras dengan PHK yang terjadi karena kehendak perusahaan karena biasanya perusahaan memberikan notifikasi yang relatif singkat sebelum PHK benar benar dilaksanakan.
Pada saat inilah kemampuan management finansialmu benar benar diuji, saat pemasukan utama tiba tiba tidak bisa lagi diandalkan untuk membiayai kebutuhan hidup. Kira kira pelajaran apa saja yang bisa kamu ambil dari kejadian ini? Yuk kita bahas bersama:
Merinci Pengeluaran Rutin
Pengeluaran rutin yang dimaksud disini bukanlah pengeluaran yang tidak perlu seperti kebutuhan tersier untuk membeli barang mewah tapi lebih ke kebutuhan yang benar benar harus terpenuhi seperti membeli bahan makanan dan membayar cicilan.
Kebutuhan bulanan yang perlu dicatat selain bahan makanan adalah barang barang yang digunakan setiap hari dan nilainya bisa habis seperti sabun, shampo, body lotion, dan lain lain. Setelah itu kamu bisa menghitung jumlah pengeluaran untuk membayar tagihan seperti listrik, sewa kost/kontrakan, pulsa, dan cicilan.
Dengan kondisi penghasilan yang masih tidak menentu kami menyarankan untuk tidak membeli barang barang yang tidak penting atau yang sudah dimiliki. Misalkan kamu sudah memiliki sepatu yang kondisinya masih bagus jadi kamu tidak perlu membeli sepatu lagi untuk menambah koleksi, kecuali kamu benar benar membutuhkan barang tersebut seperti membeli kemeja rapi untuk interview pekerjaan selanjutnya.
Terkadang godaan untuk menggunakan uang sangat menggiurkan seperti saat ada diskon di toko merk favorit atau ajakan teman untuk liburan bersama tapi sebaiknya kamu menahan dulu semua keinginan itu agar dapat bertahan sampai mendapat sumber pemasukan baru.
Dengan pengeluaran yang sudah terinci dengan baik tentunya kamu bisa menghitung kebutuhan bulanan dan menyesuaikan dengan jumlah uang yang kamu miliki dan memberi gambaran kemampuan finansial kira kira akan bertahan sampai berapa lama. Hal ini juga menghindarkan dari pengeluaran yang berlebihan yang tidak urgent.
Baca Juga: Terkena PHK, Apa Yang Harus Dilakukan?
Pentingnya Tabungan dan Dana Darurat
Beruntunglah kamu yang gemar menabung sejak kecil karena pada saat seperti ini hal itu akan sangat menguntungkan. Dengan tidak adanya pemasukan utama kamu akan bergantung pada sejumlah uang yang saat ini kamu miliki, jika tabunganmu berjumlah cukup besar itu bisa diandalkan untuk sementara waktu untuk bertahan hidup.
Bukan hanya pada saat seperti ini, menabung memang baiknya terus dilakukan untuk kebutuhan masa depan. Tapi pada kejadian yang tidak terduga ini sebagian tabunganmu akan menjadi penolong dan memberimu waktu untuk proses mencari pekerjaan baru.
Biasanya tabungan memiliki tujuan jangka panjang tertentu seperti membeli ponsel baru atau liburan di akhir tahun jadi kamu akan mengorbankan tujuan utama tabungan untuk bertahan selama menganggur. Banyak orang lupa atau tidak terpikir untuk menyisihkan dana darurat sehingga pada saat butuh mereka menggunakan uang tabungan.
Disinilah pentingnya mempunyai dana darurat yang terpisah dari tabungan sehingga kamu tetap bisa memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tabunganmu.
Dana darurat idealnya adalah enam kali pengeluaran bulanan jadi setidaknya kamu bisa tetap bertahan selama enam bulan tanpa pemasukan utama, jadi bisa kamu perkirakan berapa dana darurat yang harus disiapkan.
Baca Juga: Lagi Nganggur saat Corona? 6 Perusahaan Ini Buka Lowongan Kerja
PHK Bukan Akhir dari Segalanya
PHK merupakan kejadian yang tidak terduga, banyak sekali orang yang keuangannya kacau setelah tidak mendapat pemasukan. Tapi itu bukanlah akhir dari segalanya karena ada langkah langkah persiapan untuk menghadapi hal hal yang tidak terduga.
Perencanaan keuangan yang rapi sejak masih bekerja, menyiapkan tabungan dan dana darurat adalah hal wajib yang harus dilakukan. Sedikit bersabar dan menahan diri selama masa yang sulit ini dan terus berusaha untuk mencari sumber pemasukan agar keuanganmu kembali normal.
Baca Juga: Cara Lengkap Daftar Kartu Prakerja, Bantuan Pengangguran Rp 3,55 Juta