Pentingkah Memiliki Tabungan Bersama Pasangan Sebelum Menikah? Simak Jawabannya
Pernikahan merupakan salah satu goals dalam hidup yang kerap dinantikan oleh kawula muda, terutama mereka yang sudah memiliki calon. Pasalnya, selain untuk mengubah status perkawinan, momen tersebut juga merupakan titik awal perjalanan hidup baru yang tentunya berkesan seumur hidup.
Nah, sebab memberikan kesan yang tak akan terlupakan, orang-orang pun rela menyiapkan budget besar untuk hari spesial tersebut. Tidak sedikit pasangan juga membuat ‘tabungan pra nikah’ untuk merealisasikan pernikahan impian mereka.
Akan tetapi, saat ini tabungan bersama tersebut masih menuai pro dan kontra. Di satu sisi, upaya tersebut bisa dikatakan sebagai langkah yang tepat, karena Anda pasti tidak ingin membebani orang tua dengan biaya pernikahan, bukan? Selain itu, bukankah ada rasa malu jika Anda sudah bekerja tapi biaya nikah masih ditanggung orang tua?
Akan tetapi, di sisi lain langkah tersebut juga berisiko memunculkan masalah-masalah baru, apalagi jika ternyata hubungan yang dijalani tengah mengalami hambatan atau bahkan kandas.
Jadi, perlukah menjalankan program menabung bersama pasangan untuk persiapan menikah? Sebab pilihan tetap ada pada tangan Anda, berikut sejumlah poin yang bisa Anda pertimbangkan untuk mempermudah pengambilan keputusan.
1. Diskusikan Mengenai Perlu Tidaknya Tabungan Bersama
Diskusi mengenai perlu tidaknya tabungan bersama
Sebab pernikahan tidak bisa Anda jalani seorang diri, mendiskusikan mengenai tabungan pra nikah bersama pasangan merupakan hal yang perlu untuk dilakukan. Apabila kedua belah pihak oke-oke saja, maka rencana tersebut bisa segera direalisasikan, sehingga ketika tiba waktu menikah, dana sudah terkumpul.
Akan tetapi, Anda perlu mengingat ungkapan ‘jodoh ada di tangan Tuhan’, yang berarti masih ada kemungkinan bahwa Anda tidak akan berjodoh dengan pasangan yang sudah Anda pilih.
Nah, menyikapi masalah yang demikian, perlu tidaknya tabungan pra nikah sebenarnya bisa disesuaikan dengan sudut pandang pemikiran masing-masing. Semisal, ada pasangan yang memiliki kebiasaan boros. Ketimbang menghamburkan uang, mengalokasikannya untuk tabungan bersama tentu akan jadi lebih bijak, bukan?
Namun, ada pula pasangan yang menolak untuk memiliki tabungan bersama, dengan alasan takut tak berjodoh dan malah memicu timbulnya perselisihan mengenai pembagian dana yang sudah terkumpul.
Jadi, walaupun sukses tidaknya masih sangat meragukan, ambil keputusan sesuai dengan mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai sudut pandang masing-masing.
Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan Agar Rencana Nikah Cepat Terwujud
2. Keuntungan dari Memiliki Tabungan Bersama
Biaya resepsi memang mahal, oleh sebab itu, menyiapkan biayanya sedini mungkin dengan menjalankan program menabung bersama pasangan tentu bisa menjadi langkah yang sangat tepat.
Selain agar pernikahan bisa segera dilangsungkan, upaya menabung juga bisa sekaligus menjadi sarana untuk belajar mengontrol finansial dan juga memperkuat rasa tanggung jawab atas komitmen yang sudah dibuat.
Di samping itu, upaya tersebut juga sekaligus bisa menjadi momen untuk melatih kerjasama dan kekompakan, dimana hal tersebut jelas akan sangat diperlukan ketika memasuki masa pernikahan nantinya. Jadi, dalam satu program saja, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan, bukan?
3. Risiko dari Memiliki Tabungan Bersama Pasangan Sebelum Menikah
Risiko dari memiliki tabungan bersama
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, salah satu alasan yang mmebuat pasangan enggan untuk menjalankan program menabung bersama untuk pernikahan yakni karena adanya kemungkinan kandasnya hubungan yang dijalani.
Apabila hubungan berakhir dengan baik-baik, tentu pembagian uang tabungan bisa dilakukan dengan baik pula, selama kedua belah pihak bisa bersikap kooperatif. Namun, bagaimana jika putusnya hubungan ternyata tidak dengan cara yang baik-baik? Ketika hubungan berakhir dengan cara yang demikian, pembagian uang tabungan tentu menjadi hal yang sangat-sangat berisiko memunculkan pertengkaran, bukan?
Oleh sebab itu, sebagai upaya preventif, buatlah perjanjian secara tertulis tentang pembagian uang apabila kemungkinan terburuk itu terjadi. Selain untuk menghindari cekcok, langkah tersebut juga sekaligus menjaga agar tak ada pihak yang merasa dirugikan, yang dapat memunculkan dendam.
Baca Juga: Lebih Hemat, Ini 7 Biaya Nikah di Era New Normal
4. Perhitungan Tabungan Bersama
Sebagai contoh, tahun depan Anda dan pasangan berencana untuk menikah, dan budget yang diperlukan setelah anggaran tersusun yakni sebesar 100 juta. Jika gaji Anda 12 juta rupiah dan pasangan 16 juta rupiah, bagaimana perhitungannya?
Dengan menerapkan teori Elizabeth Warren, 20% dari pemasukan harus dialokasikan untuk tabungan. Lalu, sebab sifatnya yang penting, pengeluaran untuk gaya hidup pun harus dipangkas, dimana yang sebelumnya sebesar 30% dari pemasukan, kini harus dikurangi 10%.
Jika dihitung, maka Anda berkontribusi sebesar 3,6 juta per bulannya atau 43,2 juta per tahunnya. Adapun pasangan Anda yang berpenghasilan 16 juta akan ‘menyumbang’ 4,8 juta per bulannya, atau 57,6 juta dalam satu tahun.
Pertimbangkan dengan Matang Sebelum Ambil Keputusan
Memiliki tabungan bersama sebelum menikah memang masih 50:50 kelebihan dan kekurangannya. Oleh sebab itu, pastikan bahwa Anda telah mendiskusikan dengan pasangan sebelum mengambil keputusan.
Jika masih ada keraguan untuk menjalankan program tersebut, Anda dan pasangan juga bisa menabung sendiri-sendiri, namun dipantau bersama. Sebagai pengingat, jangan gegabah dalam mengambil keputusan dan hargai pendapat pasangan.
Baca Juga: Nikah Yuk! Ini 11 Rincian Biaya Nikah yang Perlu Disiapkan Milenial