Agar Kondisi Finansial Terjaga, Cek 5 Aspek Perencanaan Keuangan Ini Segera!
Semua orang pasti setuju jika kondisi finansial yang terjaga hanya bisa diraih melalui perencanaan keuangan yang baik. Di sisi lain, kebanyakan orang mungkin memiliki prioritas yang berbeda terkait aspek apa saja pada keuangan yang harus direncanakan dengan seoptimal mungkin.
Tapi, tak peduli dari bagaimana kondisi keuanganmu saat ini atau di waktu mendatang, beberapa aspek perencanaan keuangan tidak boleh diabaikan. Jika sampai luput dari perhatian, bukan tidak mungkin aspek perencanaan keuangan yang tidak terurus akan menyeret kondisi finansialmu ke sumber masalah.
Intinya, perencanaan keuangan perlu mewujudkan kondisi yang aman dan nyaman pada finansial. Namun, hal apa saja yang harus diperhatikan agar kondisi tersebut bisa tercapai? Tanpa panjang lebar lagi, berikut 5 aspek perencanaan keuangan yang harus dicek dengan segera dan rutin agar kondisi finansial senantiasa terjaga.
Baca Juga: Konsumtif: Indikator, Faktor, Dampaknya dan Tips Mengatasinya
Alasan Perencanaan Keuangan Wajib Dibahas
Alasan Perencanaan Keuangan Wajib Dibahas
Ketika diajak membahas tentang bagaimana cara mengelola dan mengatur keuangan, tidak sedikit orang mungkin masih bingung dan tak memiliki literasi finansial. Khususnya bagi kalangan dewasa muda di usia sekitar 20 tahunan, tidak sedikit dari mereka yang masih suka boros dan menghabiskan seluruh penghasilan bulanannya untuk berbagai macam hal.
Padahal, menjalani hidup dari gaji ke gaji berikutnya sejatinya tidak sehat bagi finansial dan tak seharusnya dilakukan. Sebab, di masa depan, kemungkinan besar akan muncul pengeluaran mendadak dan mendesak yang harus disiasati dengan seoptimal mungkin. Oleh karenanya, pembahasan tentang perencanaan keuangan wajib dilakukan dan dipahami oleh semua orang.
Pertama-tama, pahami jika semua orang dapat mempunyai masa depan finansial yang aman dan nyaman. Hal tersebut bisa terwujud asalkan kamu memahami tentang bagaimana cara tepat merencanakan finansial sesuai dengan kondisi dan tujuan keuangan di waktu yang akan datang. Selain itu, sadari pula jika kondisi finansial yang layak hanya bisa didapatkan melalui proses yang konsisten.
Lalu, hal apa saja mengenai perencanaan keuangan yang sering kali dibahas? Pada dasarnya, hal tersebut berhubungan dengan fakta jika pengelolaan finansial yang benar dan bijak merupakan modal penting agar bisa meraih stabilitas keuangan di waktu mendatang. Perencanaan keuangan tersebut mampu membantumu agar fokus dalam meraih tujuan finansial, termasuk memaksimalkan peluang serta meminimalkan risiko.
5 Aspek Perencanaan Keuangan yang Harus Rutin Dicek
Dari penjelasan di poin sebelumnya, bisa dipahami jika perencanaan keuangan adalah hal yang sangat penting untuk dibahas dan dipahami oleh semua orang. Tapi, bagi yang masih pemula, beberapa dari kamu mungkin bingung, aspek perencanaan keuangan apa saja yang harus diprioritaskan untuk dipelajari dan rutin dicek seiring waktu?
Ada 5, berikut adalah aspek perencanaan keuangan terpenting yang wajib kamu pahami.
-
Arus Kas atau Cash Flow
Salah satu bagian paling penting terkait perencanaan keuangan adalah cash flow atau arus kas. Mengapa aspek ini sangat penting untuk dipahami? Alasannya karena informasi mengenai uang masuk dan keluar bisa menjadi referensi pada proses evaluasi keuangan.
Sebagai contoh, dalam satu bulan kamu memerlukan uang sebanyak 8 juta agar bisa memenuhi segala kebutuhan dan hidup dengan layak. Dalam catatan cash flow yang lengkap, kamu dapat mengetahui pos dan pengeluaran apa saja yang paling besar dan kecil menyerap anggaranmu. Melalui informasi tersebut pula kamu dapat menyesuaikan anggaran atau budgeting pada setiap pos pengeluaran tadi.
Mengenai arus kas sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenis.
- Arus kas positif, di mana pendapatan lebih besar dibanding pengeluaran.
- Arus kas negatif, di mana pendapatan lebih kecil dibanding pengeluaran.
Tentunya, agar berhasil mengelola dan merencanakan keuangan, kamu harus memastikan jika arus kas yang dimiliki saat ini berjenis positif. Sebab, hal tersebut membuatmu mampu memastikan ada dana lebih yang bisa dialokasikan untuk menabung atau investasi.
Di samping kedua jenis arus kas tersebut, kamu juga perlu memahami 3 rasio utama keuangan yang perlu dipenuhi agar meraih kondisi finansial yang sehat, antara lain:
Jenis Rasio
Penjelasan
Rasio Tabungan
Terkait rasio tabungan ini, paling tidak coba untuk menyisihkan sekitar 20 persen penghasilan yang disimpan pada tabungan maupun instrumen investasi.
Rasio Cicilan
Untuk rasio cicilan, agar kondisi keuangan tetap terjaga, usahakan nominalnya tak lebih tinggi dari 30 persen pendapatan bulanan.
Rasio Pendapatan Pasif
Lalu, untuk rasio pendapatan pasif, disarankan kamu mempunyai sekitar 50 persen dari pendapatan utama. Akan lebih baik jika nilainya lebih tinggi lagi.
-
Dana Darurat
Selain arus kas, aspek penting lain yang harus diperhatikan terkait perencanaan keuangan adalah dana darurat. Bagi yang belum tahu, dana darurat adalah serangkaian aset likuid, misalnya dana tunai, yang berguna untuk mengantisipasi dan memberi proteksi terhadap risiko munculnya masalah keuangan mendesak.
Dengan adanya dana darurat ini harapannya kamu bisa menjamin stabilitas finansial agar tak harus menurunkan kualitas hidup untuk memenuhinya. Sebagai contoh, dana darurat bisa membantumu mengatasi pengeluaran mendadak tanpa harus berutang.
Nominal dana darurat yang ideal untuk dimiliki pun tergantung dari jumlah tanggungan dan pengeluaran. Jika masih hidup melajang, usahakan untuk memiliki dana darurat setidaknya sebesar 6 sampai 12 kali pengeluaran bulanan.
Sementara untuk yang sudah menikah dan mempunyai anak, idealnya dana darurat yang dimiliki adalah minimal 12 sampai 24 kali pengeluaran bulanan. Jadi, dengan pengeluaran bulanan 5 juta, nominal dana darurat yang sebaiknya dimiliki adalah 60 juta sampai 120 juta.
-
Investasi
Yang ketiga ada investasi yang luas dipahami sebagai sarana untuk meningkatkan kondisi keuangan di masa depan. Dengan investasi, modal yang disimpan di dalamnya memiliki peluang untuk bertumbuh nilainya seiring waktu dan meningkatkan aset.
Meski begitu, pastikan untuk memiliki dana darurat sesuai dengan nominal yang dianjurkan terlebih dulu sebelum mulai berinvestasi. Hal tersebut ditujukan untuk memastikan proteksi finansial dan mengantisipasi risiko kegagalan investasi. Ibaratnya, investasi tanpa mempunyai dana darurat seperti panjat tebing tanpa tali pelindung.
Kalau berinvestasi pun usahakan memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan finansial. Misalnya, untuk jangka pendek pilih deposito atau reksa dana pasar uang yang rendah risiko. Sebaliknya, untuk investasi jangka panjang, saham bisa menjadi pilihan lebih pas karena potensi imbal hasilnya tinggi.
-
Asuransi
Siapa yang tidak kenal dengan asuransi? Banyak orang saat ini mulai menyadari pentingnya mengajukan produk keuangan ini agar terlindungi dari risiko keuangan dari masalah yang mungkin terjadi di masa depan. Karenanya, asuransi juga menjadi salah satu bagian paling penting pada perencanaan keuangan dan berperan menjadi pendukung dana darurat.
Produk asuransi sendiri memiliki banyak jenis dengan manfaat yang bervariasi. Tentunya, kamu perlu mengajukan produk yang menawarkan jaminan perlindungan sesuai kebutuhan. Secara umum, terdapat 2 produk asuransi yang wajib untuk diajukan, yaitu asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
Dengan asuransi jiwa, kamu bisa mendapat jaminan pemberian santunan pada ahli waris saat pihak tertanggung meninggal dunia atau mengalami cacat permanen. Sementara pada asuransi kesehatan, pihak tertanggung bisa mengalihkan biaya pengobatan di rumah sakit ke pihak penyedia asuransi. Selain itu, ada pula asuransi properti, asuransi mobil, dan beragam jenis lainnya yang mungkin perlu kamu ajukan sesuai kebutuhan.
-
Tabungan Hari Tua
Terakhir ada tabungan hari tua yang menjadi bagian perencanaan keuangan untuk menjamin kesejahteraan hidup di masa pensiun nanti. Adanya tabungan hari tua bisa menghindarkanmu dari menggantungkan diri pada anak agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Terkait perhitungan nominal tabungan hari tua sendiri disesuaikan dengan sejumlah faktor. Salah satunya adalah gaya hidup yang menunjukkan berapa besar jumlah pengeluaran tiap bulan yang harus disiapkan.
Faktor lainnya adalah jangka waktu, di mana untuk masyarakat Indonesia masa pensiun biasanya dimulai pada usia 55 tahun hingga 65 tahun, dan dengan harapan hidup mencapai 75 tahun. Sehingga, paling tidak tabungan hari tua mampu memenuhi kebutuhan hidup selama 10 sampai 20 tahun. Berdasarkan informasi tersebut, kamu jadi bisa mengetahui berapa besar dana yang harus disisihkan secara rutin agar bisa mengumpulkan dana pensiun ini tiap bulannya.
Baca Juga: Asuransi, Dana Darurat, atau Investasi? Ini yang Harus Diprioritaskan Married Couple
Jangan Lupa Lakukan Evaluasi untuk Pantau Perencanaan Keuanganmu
Perencanaan keuangan adalah aspek penting yang harus bisa kamu jalankan dan pertahankan demi menjamin kesejahteraan finansial di masa mendatang. Selain mencermati 5 aspek terpentingnya di atas, pastikan untuk rutin melakukan evaluasi dan memantau perkembangan perencanaan keuanganmu. Sebab, seiring waktu kondisi keuangan dan kebutuhan pasti akan berubah dan perlu dilakukan penyesuaian terkait perencanaan keuangan.
Baca Juga: Ini Dia Jenis Tabungan yang Menguntungkan Untuk Masa Depan