Peringkat Obligasi – Arti, Jenis, dan Contohnya
Peringkat obligasi adalah salah satu yang mesti diperhatikan investor sebelum membeli obligasi yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan. Biasanya disebut peringkat kredit atau peringkat utang.
Peringkat obligasi mengukur kelayakan kredit dan kemampuan suatu negara atau perusahaan membayarkan kembali pokok serta bunga obligasi ke investor. Semakin tinggi atau baik peringkat obligasi pemerintah atau perusahaan, potensi gagal bayarnya semakin rendah.
Makanya, peringkat obligasi yang baik diikuti dengan tingkat pengembalian/kupon/bunga yang rendah karena risikonya rendah. Sebaliknya semakin rendah peringkat obligasi, makin besar risiko terjadinya gagal bayar, sehingga ditawarkan imbal hasil tinggi agar investor tertarik membeli.
Baca Juga: Market Order – Pengertian, Contoh, dan Bedanya dengan Limit Order
Pengertian Peringkat Obligasi
Peringkat obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau surat utang yang diterbitkan pemerintah maupun perusahaan atau korporasi. Biasanya pada dokumen bermaterai ini menyatakan penerbit akan membayar kembali utang pokoknya pada waktu tertentu.
Selain itu, akan membayar kupon atau bunga obligasi kepada investor atau pemegang obligasi secara berkala. Umumnya, obligasi diikat dengan suatu jaminan yang bisa dijual untuk melunasi klaim bila perusahaan gagal membayar kupon dan pokok utang saat jatuh tempo.
Sementara, peringkat obligasi adalah peringkat yang diberikan oleh suatu perusahaan atau lembaga penilai obligasi mengenai kelayakan atau kemampuan dari penerbit obligasi.
Menurut OJK, pemeringkat efek adalah penasihat investasi berbentuk perseroan terbatas yang melakukan kegiatan pemeringkatan dan memberikan peringkat. Termasuk menentukan peringkat obligasi.
Perusahaan atau lembaga pemeringkat efek ini wajib mendapat izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam melaksanakan kegiatan pemeringkatan, seperti peringkat obligasi harus dilakukan secara independen, bebas dari pengaruh pihak manapun, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Lembaga Pemeringkat OJK untuk Peringkat Obligasi
Ada empat lembaga pemeringkat efek yang diakui OJK untuk menentukan peringkat obligasi, antara lain:
- Fitch Ratings
- Moody’s Investor Service
- Standard and Poor’s (S&P)
- PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
Daftar peringkat obligasi yang diterbitkan masing-masing lembaga pemeringkat OJK:
Lembaga Pemeringkat |
Peringkat Jangka Pendek |
Peringkat Jangka Menengah dan Panjang |
---|---|---|
Fitch Ratings |
F1+; F1; F2; F3; B; C; D |
"AAA; AA+; AA; AA-; A+; A; A-; BBB+; BBB; BBB-; BB+; BB; BB-; B+; B; B-; CCC; CC; C; RD; D" |
Moody’s Investor Service |
P-1; P-2; P-3; NP |
"Aaa; Aa1; Aa2; Aa3; A1; A2; A3; Baa1; Baa2; Baa3; Ba1; Ba2; Ba3; B1; B2; B3; Caa1; Caa2; Caa3; Ca; C" |
Standard and Poor’s |
"A-1; A-2; A-3; B; B-1; B-2; B-3; C; D" |
"AAA; AA+; AA; AA-; A+; A; A-; BBB+; BBB; BBB-; BB+; BB; BB-; B+; B; B-; CCC+; CCC; CCC-; CC; C; D" |
PT Fitch Ratings Indonesia |
F1+(idn); F1(idn); F2(idn); F3(idn); B(idn); C(idn); D(idn) |
"AAA(idn); AA+(idn); AA(idn); AA-(idn); A+(idn); A(idn); A-(idn); BBB+(idn); BBB(idn); BBB-(idn); BB+(idn); BB(idn); BB-(idn); B+(idn); B(idn); B-(idn); CCC(idn); CC(idn); C(idn); RD(idn); D(idn)" |
PT Pemeringkat Efek Indonesia |
idA1; idA2; idA3; idA4;idB; idC; idD |
"idAAA; idAA+; idAA; idAA-; idA+;idA; idA-; idBBB+; idBBB; idBBB-; idBB+; idBB; idBB-; idB+; idB;idB-; idCCC; idSD; idD" |
Jenis Peringkat Obligasi
Jenis peringkat obligasi secara garis besar ada dua, yakni layak investasi atau investment grade dan non-investasi atau non investment grade.
Peringkat Obligasi Investment Grade
Lembaga Pemeringkat Efek |
Peringkat Obligasi Investment Grade |
---|---|
Fitch Ratings |
AAA; AA+; AA; AA-; A+; A; A-; BBB+; BBB; BBB- |
Standard and Poor’s |
AAA; AA+; AA; AA-; A+; A; A-; BBB+; BBB; BBB- |
Moody’s |
Aaa; Aa1; Aa2; Aa3; A1; A2; A3; Baa1; Baa2; Baa3 |
Fitch Ratings Indonesia |
AAA(idn); AA+(idn); AA(idn); AA-(idn); A+(idn); A(idn); A-(idn); BBB+(idn); BBB(idn); BBB-(idn) |
PEFINDO |
idAAA; idAA+; idAA; idAA-; idA+;idA; idA; idBBB+; idBBB; idBBB- |
Investment grade adalah sebuah peringkat yang menunjukkan obligasi atau utang pemerintah atau perusahaan memiliki risiko yang relatif lebih rendah dari peluang gagal bayar, sehingga memiliki tingkat kepercayaan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Peringkat invesment grade diberikan kepada suatu negara yang memiliki fundamental ekonomi kuat, stabilitas politik jangka panjang yang solid, dan memiliki manajemen anggaran pemerintah serta kebijakan moneter yang prudent. Hal ini ditandai dengan defisit anggaran yang rendah, rasio utang rendah, dan inflasi yang terkendali.
Pun dengan perusahaan yang memperoleh afirmasi investment grade pada peringkat obligasinya. Artinya, kondisi keuangan perusahaan kuat, tingkat profitabilitas dan laba yang tinggi, sehingga dapat memberikan rasa aman kepada investor dari adanya kerugian atau gagal bayar.
Peringkat obligasi layak investasi atau investment grade dipandang sebagai investasi yang aman dan stabil. Karena pemerintah atau perusahaan diyakini mampu membayar pokok maupun kupon secara tepat waktu.
Hanya saja investasi pada obligasi dengan peringkat investment grade memberi potensi keuntungan yang lebih rendah daripada peringkat obligasi non-investment grade. Itu karena, semakin baik peringkat obligasi, semakin rendah tingkat pengembalian yang ditawarkan.
Misalnya S&P memberi peringkat obligasi perusahaan A BBB atau baik. Bank-bank komersial diizinkan untuk membeli obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan A dengan predikat ini. Obligasi jenis ini juga dapat diterima sebagai gadai atau fidusia seperti dana pensiun.
Baca Juga: Lock Up Saham – Arti, Contoh, dan Dampaknya ke Investor
Peringkat Obligasi Non-Investment Grade
Lembaga Pemeringkat Efek |
Peringkat Obligasi Investment Grade |
---|---|
Fitch Ratings |
BB+; BB; BB-; B+; B; B-; CCC; CC; C; RD; D |
Standard and Poor’s |
BB+; BB; BB-; B+; B; B-; CCC; CC; C; RD; D |
Moody’s |
Ba1; Ba2; Ba3; B1; B2; B3; Caa1; Caa2; Caa3; Ca; C |
Fitch Ratings Indonesia |
BB+(idn); BB(idn); BB-(idn); B+(idn); B(idn); B-(idn); CCC(idn); CC(idn); C(idn); RD(idn); D(idn) |
PEFINDO |
idBB+; idBB; idBB-; idB+; idB;idB-; idCCC; idSD; idD |
Peringkat obligasi non-investment grade adalah obligasi yang bernilai spekulatif untuk dilakukannya investasi atau investasi spekulatif. Peringkat obligasi semacam ini dianggap sebagai investasi berisiko tinggi karena ada masalah dengan likuiditas, sehingga kemungkinan gagal bayar.
Namun menarik bagi investor tertentu yang kepincut pada imbal hasil tinggi yang ditawarkan. Sebab, semakin rendah peringkat obligasi, tingkat pengembalian juga makin tinggi.
Outlook Obligasi pada Peringkat Obligasi
Jenis peringkat obligasi dan outlook obligasi
Peringkat obligasi biasanya diikuti dengan outlook obligasi. Outlook obligasi adalah pandangan perusahaan atau lembaga pemeringkat apakah peringkat obligasi naik, turun, atau tetap.
Jenis outlook obligasi pada peringkat obligasi:
- Outlook obligasi positif adalah obligasi tersebut memiliki peluang untuk naik peringkat ke depannya. Contoh, dari peringkat obligasi BBB menjadi BBB+
- Outlook obligasi negatif adalah obligasi tersebut memiliki potensi penurunan peringkat di masa depan. Contoh, dari peringkat AA+ menjadi AA-
- Outlook obligasi stabil (stable) adalah obligasi tersebut memiliki potensi stabil atau tetap.
Faktor Penentu Peringkat Obligasi
Peringkat obligasi sangat penting bagi perusahaan atau pemerintah yang akan menerbitkan obligasi. Biasanya perusahaan atau pemerintah meminta lembaga pemeringkat efek untuk menilai peringkat obligasinya.
Tujuannya agar dapat memudahkan akses ke pasar modal internasional. Dengan kemudahan akses inilah, membuat investor bisa membeli produk obligasi yang dijual. Perusahaan atau negara yang menerbitkan obligasi bisa meraup dana segar untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan ataupun suatu negara.
Faktor-faktor penentu peringkat obligasi, antara lain:
- Keuangan perusahaan, seperti profitabilitas (kemampuan perusahaan memperoleh laba), leverage (rasio tingkat penggunaan utang), serta likuiditas (kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek)
- Faktor lainnya, seperti regulasi, kebijakan akuntansi, penjamin, stabilitas, dan lingkungan hidup.
Baca Juga: Right Issue – Arti, Contoh, dan Cara Membeli Saham Right Issue
Contoh Peringkat Obligasi dan Outlook Obligasi
Contoh peringkat obligasi
Contoh peringkat obligasi Indonesia beserta outlook-nya:
Belum lama ini, Fitch Rating mempertahankan peringkat obligasi Indonesia pada posisi BBB dengan outlook stable. Fitch menilai aktivitas ekonomi Indonesia sudah pulih secara bertahap dari tekanan Covid-19 didukung kebijakan penanganan pandemi dan percepatan vaksinasi oleh pemerintah.
Ekonomi Indonesia juga diperkirakan Fitch akan tumbuh sebesar 6,8% pada 2022. Namun masih ada risiko evolusi pandemi sebagai tantangan pemerintah dalam beberapa tahun mendatang.
Contoh peringkat obligasi perusahaan atau emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI):
- Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap IV Tahun 2017 Seri B dengan tanggal jatuh tempo 30 Maret 2022 dan memperoleh peringkat obligasi idA+ dari Pefindo (investment grade)
- Obligasi Berkelanjutan I Bank Danamon Tahap I Tahun 2019 Seri B dengan tanggal jatuh tempo 24 Mei 2022. Mendapat peringkat obligasi AAA(idn) dari Fitch Ratings Indonesia (investment grade).
- Obligasi II Tridomain Performance Materials Tahun 2019 yang tanggal jatuh temponya 28 Juni 2022 meraih peringnat idD dari Pefindo (non-investment grade).
Pilih Mana, Investasi di Peringkat Obligasi Baik atau Jelek?
Investasi obligasi apapun, baik yang diterbitkan pemerintah atau korporasi, konvensional atau syariah, sangat penting melihat peringkat obligasi yang diperoleh. Jika kamu ingin investasi obligasi jangka panjang, sebaiknya pilih yang peringkat obligasi investment grade.
Biarpun imbal hasil yang akan kamu terima kecil, tetapi bisa kamu dapatkan secara berkelanjutan karena dibayar tepat waktu. Tenang dan aman dalam berinvestasi, sehingga tidak terlalu khawatir dengan risiko gagal bayar.
Sementara untuk kamu investor jangka pendek dan spekulan, pasti lebih mengharapkan tingkat pengembalian yang tinggi, meski dibayangi risiko yang besar. Maka dari itu, sangat cocok jika memilih investasi obligasi yang meraih peringkat non-investment grade.
Baca Juga: Obligasi Syariah Sukuk – Jenis, Contoh, Cara Menghitungnya