Meninjau Profesi Aktuaris Serta Tugas dan Fungsinya dalam Dunia Asuransi

Pernah mendengar tentang aktuaris dalam dunia asuransi? Aktuaris adalah sebuah profesi yang masih terbilang langka dan tidak umum di Indonesia. Tak banyak yang tahu bahwa profesi aktuaris adalah salah satu kunci utama dalam perusahaan asuransi.

Bagi masyarakat umum yang tertarik, mereka dapat mengasah skill aktuari dalam asuransi. Dengan begitu, pintu karier yang cemerlang dan menjanjikan di perusahaan serta industri asuransi pun dapat terbuka lebih lebar.

Pengertian Aktuaris dalam Dunia Asuransi

Aktuaris adalah profesi yang tugasnya menganalisa dan memetakan kejadian di masa depan, lengkap beserta prediksi risiko dan impact finansialnya. Tujuan dan tugas dari seorang aktuaris adalah menyelesaikan berbagai kejadian aktual sehubungan kegiatan finansial yang mempunyai risiko di dalamnya.

Menjadi aktuaris berarti mempelajari sejumlah disiplin ilmu, termasuk matematika, keuangan, probabilitas statistika dan tentunya teori ekonomi. Bahkan, dalam perkembangannya, ilmu aktuaria kerap disebut sebagai “matematika asuransi”.

Pasalnya, seorang aktuaris memang diwajibkan untuk menaksir dan menghitung risiko keuangan para nasabahnya. Dalam menekuni dan menjalankan tugasnya ini, seorang aktuaris akan harus menerapkan sejumlah metode pengukuran.

Diantaranya seperti Tabel Morbiditas (Morbidity Table), Tabel Mortalitas (Mortality Table), Annuity Table, dan lain sebagainya. Tak hanya itu saja, aktuaris pun membutuhkan soft skills penting seperti decision making, problem solving dan critical thinking.

Seorang aktuaris juga wajib menguasai beberapa ilmu administrasi, komunikasi, manajemen, ekonomi, media, akuntansi, hukum, matematika, serta pemerintahan.

Peluang Bekerja Bagi Seorang Aktuaris

Selain bekerja di ranah asuransi, aktuaris pun dapat membangun biro konsultan dengan berlandaskan Peraturan Menteri Keuangan No 227 Tahun 2020. Adapun peraturan tersebut memuat tentang Aktuaris.

Dalam Pasal 1 Angka (6), ditegaskan tentang status kantor konsultan aktuaria sebagai badan usaha yang telah mendapat izin dari menteri. Badan usaha ini didirikan oleh aktuaris publik yang memberikan jasa dengan selayaknya kepada masyarakat.

Di samping membangun biro konsultan serta meniti karier di ranah asuransi, aktuaris juga berkesempatan untuk bekerja di beragam lembaga, badan usaha dan instansi lainnya di industri keuangan. Ini mencakup investasi, perbankan, instansi pemerintah, pendidikan, keuangan, dan bahkan di start-up.

Aktuaris adalah para profesional dengan background ilmu aktuaria yang dapat bekerja sebagai konsultan aktuaria. Aktuaris adalah profesi yang juga dapat menangani dana pensiun hingga menjadi manajer investasi.

Adapun bidang lainnya yang dapat digarap oleh seorang aktuaris adalah industri lainnya dengan basis pengelolaan risiko. Walau begitu, pilihan karier para alumni jurusan aktuaria juga luas dengan beragam prospek kerja sebagai akuntan, ekonom, auditor, financial analyst serta manajer investasi.

Sedangkan untuk jabatan pekerjaan aktuaris bisa berupa Aktuari Pengembangan Produk, Analis Harga, Analis Aktuaria, Asisten Aktuaria, Rekan Aktuaria, Aktuari Harga, Konsultan  Aktuaria, atau juga Aktuari Konsultasi. Setiap alumnus S1 Aktuaria dapat menjalani beragam profesi terkait.

Dikenal Sebagai Profesi dengan Jumlah Pendapatan Tinggi

Selain untuk mencari nafkah dan mendapat penghasilan, bekerja bisa menjadi salah satu sarana efektif dalam pengembangan diri. Apalagi jika ternyata pendapatannya terbilang besar, niscaya seseorang dapat mewujudkan impiannya dengan lebih cepat lagi.

Di awal karier, seorang Actuarial Analyst bisa menerima gaji yang sudah relatif tinggi. Lalu, ia akan naik ke level berikutnya yakni Associate ASAI, setelah melalui beberapa mata ujian yang tersertifikasi. Pada posisi ini, gajinya akan bertambah dan naik lagi menjadi lebih tinggi.

Selanjutnya, jika seorang aktuaris kemudian mengikuti 10 mata ujian sertifikasi dan lulus dengan gelar FSAI, maka posisinya otomatis naik ke Appointed Actuary. Jika sudah berada di titik ini, perkiraan penghasilannya bisa tembus hingga puluhan juta.

Kemudian, gaji seorang Chief Actuary bisa selevel dengan Direktur Utama dari sebuah perusahaan besar. Dan tak menutup kemungkinan bahwa ke depannya seorang aktuaris akhirnya menduduki posisi Direktur Keuangan di perusahaan tempatnya bekerja.

Sekilas Mengenai Penggunaan Ilmu Aktuari dalam Asuransi

Secara umum, keilmuan dan program studi aktuaria mempelajari pengelolaan risiko di masa depan, terutamanya dalam ranah keuangan. Dalam mempelajari bidang ilmu aktuaria, akan tampak jelas bahwa ilmu aktuaria mengandung kombinasi dari sejumlah ilmu.

Beberapa bidang ilmu tersebut meliputi statistika, matematika, peluang, finansial dan bahkan pemrograman komputer. Karena sarat hitung-menghitung, tak pelak cabang ilmu aktuari kerap dijuluki sebagai Matematika Asuransi.

Tugas seorang aktuaris secara garis besarnya adalah menghitung risiko keuangan. Jadi tak mengagetkan pula jika dalam perkuliahannya pun tak terpaut jauh dari hitung-menghitung. Oleh sebab itu, bidang ilmu ini paling cocok untuk para pecinta matematika.

Tugas aktuaris juga meliputi perencanaan keuangan, jasa konsultasi, serta perhitungan premi. Aktuaris bisa juga ditugaskan untuk menjelaskan berbagai persoalan teknis kepada petugas pemerintahan, pemegang polis asuransi, eksekutif perusahaan, publik, ataupun pemegang saham.

Adapun profesi aktuaris bertujuan agar mereka dapat menjadi ahli madya asuransi dengan skill praktis di bidang administrasi asuransi. Selain itu, tujuan dari profesi ini adalah agar para aktuaris menjadi ahli yang andal dalam perencanaan keuangan personal, termasuk investasi juga perbankan.

Di lapangan, para aktuaris kerap ditemukan bekerja di industri asuransi serta bidang keuangan. Di samping itu, para aktuaris juga kerap direkrut untuk menjadi konsultan. Yang menjadi objek pekerjaannya mencakup asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

Seringnya, para aktuaris juga menangani perihal tunjangan karyawan. Dan ini termasuk tunjangan hari raya, tunjangan pendidikan, tunjangan anak, pensiun, hingga pesangon. Para aktuaris juga berkewajiban mengurusi manajemen risiko jika terjadi musibah atau kecelakaan seperti kebakaran ataupun bencana alam.

Fungsi Utama Aktuaria dalam Asuransi

Selain menaksir dan menilai risiko keuangan aktuaria berfungsi sebagai penerjemah dan kalkulasi probabilitas terjadinya risiko dalam ranah asuransi. Maka untuk mewujudkan fungsi utamanya ini, aktuaria pun perlu melakukan sejumlah hal sebagai berikut:

  • Memastikan premi yang terkumpul telah sesuai agar dapat menebus klaim sebagai biaya operasional perusahaan.
  • Memastikan nasabah membayar premi asuransi sesuai risiko.
  • Memastikan premi bernilai wajar serta sanggup bersaing,

Aktuaria wajib menguasai produk asuransi, investasi serta valuasi aset, manajemen risiko dan tentunya dana pensiun. Dengan pendekatan statistik, besar kemungkinannya bagi aktuaris untuk memprediksi beragam risiko keuangan secara menyeluruh dan terperinci.

Kerja Sama PAI dan PTN untuk Cetak Para Aktuaris Andal dalam Negeri

Pembelajaran terkait aktuari dalam asuransi memang masih belum begitu umum di Indonesia. Namun saat ini, Indonesia mempunyai setidaknya delapan perguruan tinggi negeri (PTN) dengan jurusan aktuaria, yaitu:

  1. Universitas Indonesia (UI)
  2. Universitas Gadjah Mada (UGM)
  3. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
  4. Universitas Padjadjaran (Unpad)
  5. Universitas Katolik Parahyangan
  6. Universitas Brawijaya
  7. Institut Teknologi Bandung (ITB)
  8. Institut Pertanian Bogor (IPB).

Delapan perguruan tinggi negeri tersebut menjalin kerja sama dengan Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) agar para lulusannya bisa mengikuti uji sertifikasi untuk segera menjadi aktuaris secara langsung.

Para peserta didiknya baru akan resmi menjadi aktuaris jika sudah lulus 10 mata ujian sertifikasi yang digelar oleh PAI. Adapun menurut informasi yang didapatkan dari halaman aktuaris.org.id, PAI diketahui menggelar ujian sebanyak dua kali dalam setahun.

Kesepuluh mata ujian tersebut adalah:

  1. A10 – Matematika Keuangan
  2. A20 – Probabilita dan Statistika
  3. A30 – Ekonomi
  4. A40 – Akuntansi
  5. A50 – Metode Statistika
  6. A60 – Matematika Aktuaria
  7. A70 – Pemodelan dan Teori Risiko
  8. F10 – Investasi dan Manajemen Aset
  9. F20 – Manajemen Aktuaria
  10. F31-34 – Aspek Aktuaria dalam Asuransi Umum dan Kesehatan.

Yang menarik, syarat untuk mengikuti uji sertifikasi ini hanyalah minimal lulus SMA. PAI tidak melihat apa latar belakang pendidikan ataupun umur peserta uji sertifikasinya.

Sebelumnya, PAI diketahui sempat mengadakan sejumlah pelatihan bagi publik yang minim pengetahuan terkait ilmu aktuaria. Namun sayangnya, sekarang pelatihan tersebut sudah tidak diselenggarakan lagi.

Berdasarkan informasi dari halaman OJK, pelatihan aktuaris bagi masyarakat umum kini diadakan oleh badan lain. Diantaranya seperti Dayamandiri Dharmakonsilindo, ASA Infomega, hingga Jasindo Insurance Academy.

Profesi Aktuaris Semakin Dibutuhkan di Indonesia

Pihak OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sendiri telah mewajibkan setiap perusahaan asuransi untuk mempunyai minimal satu orang aktuaris. Seorang aktuaris ini dipilih untuk menjadi aktuaris perusahaan (appointed actuary).

Selain itu, diwajibkan juga untuk mempekerjakan aktuaris dalam jumlah yang cukup, sesuai dengan jenis serta lini usaha yang diselenggarakan oleh perusahaan. Fakta lainnya adalah, sebuah perusahaan asuransi bahkan memerlukan hingga puluhan orang tenaga aktuaris.

Inilah sebabnya mengapa belakangan ini permintaan terhadap profesi aktuaris menjadi makin tinggi. Hingga kini, industri asuransi nasional baru mempunyai kurang lebih 170 tenaga aktuaris, atau yang dikenal dengan istilah Fellow Societies Actuary Indonesia (FSAI), serta 160 associate aktuaris alias Associate Societies Actuary Indonesia (ASAI).

Aktuaris Profesi Bergengsi dengan Jenjang Karier dan Income Besar

Demikianlah pemaparan info terkait profesi aktuaris serta aktuari dalam asuransi. Banyak yang beranggapan bahwa pekerjaan pertama menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan karier seseorang di masa depan. Tak terkecuali juga dengan profesi aktuaris.

Meski masih belum begitu familiar di Indonesia, namun rupanya di negara-negara maju, aktuaris yang seringnya berkutat dengan aktuari dalam asuransi ini termasuk salah satu profesi bergengsi dengan income yang tinggi.

Aktuaris adalah profesi bergengsi yang punya banyak peminat. Bahkan, menurut akun Instagram @projectreadi (Aktuaria READI), seorang aktuaris pun bisa bekerja menjadi PNS, mengingat Kementerian Keuangan membutuhkan Sarjana Aktuaria untuk posisi Analis Pemantauan Sistem Keuangan.

Sehingga tak heran jika banyak orang yang mengincar program studi aktuaria demi hidup sejahtera dan keuangan yang mapan di masa depan.