Punya Cicilan Kartu Kredit dan Cicilan KTA? Cermati dengan Langkah-langkah Berikut Ini!
Menjadi seorang nasabah kartu kredit adalah hal yang tak boleh disia-siakan. Diluar sana nyatanya banyak calon nasabah yang gagal mendapatkan kartu kredit karena satu dan lain hal. Padahal untuk memiliki kartu kredit tidaklah sulit. Hal yang paling penting saat mengajukan pinjaman adalah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan bank penerbit kartu kredit. Jika dari sisi persyaratannya saja tidak dipenuhi tentunya pihak bank memiliki alasan untuk menolak pengajuan kartu kredit yang dibuat.
Jika berhasil memiliki kartu kredit, salah satu peluang besar yang semakin terbuka lebar adalah kamu bisa mendapatkan pinjaman berjenis Kredit Tanpa Agunan atau KTA. Namun yang menjadi pernyataan selanjutnya, sudah memiliki kartu kredit yang sering kali disebut sebagai ‘kartu setan’, tapi kamu masih mau mengajukan KTA, apakah tidak bahaya?
Pada kenyataannya hampir semua bank yang memiliki produk KTA mewajibkan kepemilikan kartu kredit sebagai syarat mutlak. Oleh karenanya soal bahaya atau tidak cenderung relatif tergantung pada masing-masing individu. Oleh karenanya artikel kita kali ini akan membahas mengenai beberapa cara menyiasati saat memiliki cicilan kartu kredit bersamaan dengan cicilan KTA. Berikut ulasan selengkapnya.
Apa Fungsi Kartu Kredit dalam Pengajuan KTA?
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang bahaya memiliki cicilan kartu kredit bersamaan dengan cicilan KTA, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu fungsi kartu kredit dalam pengajuan KTA agar tak salah dalam memilih langkah berikutnya.
Sebagai lembaga keuangan tentunya bank tak akan serta merta memberikan pinjaman begitu saja. Pun demikian, dalam memilih setiap nasabahnya bank memiliki cara tersendiri untuk menentukan besaran resiko dalam memberikan pinjaman. Salah memilih debitur tentunya menjadi ancaman tersendiri bagi kreditur lantaran akan mempengaruhi perputaran uang perusahaan.
Kartu kredit sendiri adalah produk resmi yang diakui di semua dunia perbankan. Salah satu hal yang membuatnya menjadi bahan pertimbangan kreditur dalam memberikan pinjaman adalah dari sisi kolektibilitas kredit. Jika membayar cicilan tepat waktu dan tak pernah menunggak sudah dapat dipastikan kolektibilitas kredit bagus, pihak bank yang membaca hal tersebut tentunya tak akan ragu memberikan pinjaman.
Seperti kita ketahui, jenis pinjaman KTA adalah pinjaman yang tidak mewajibkan debiturnya memberikan agunan apapun bentuknya. Berbeda dengan jenis pinjaman multiguna yang mewajibkan setiap nasabahnya memberikan agunan. Jika kita menunggak cicilan cukup lama, tentunya aset yang kita agunkan akan disita oleh pihak kreditur.
Jika pada KTA, jika nasabahnya menunggak apa harga yang hendak disita oleh pihak kreditur? Sementara kreditur tak memegang aset apapun karena sistem KTA itu sendiri. Oleh karenanya kepemilikan kartu kredit dalam syarat pengajuan KTA adalah hal yang paling krusial. Dengan memiliki kartu kredit pun pihak kreditur tak akan terlalu lama melakukan survey terhadap kemampuan keuangan seseorang dalam mengembalikan pinjaman KTA.
Dengan mengecek kolektibilitas calon nasabah hal tersebut adalah bagian dari management resiko yang cukup wajar dilakukan oleh perusahaan, tak terkecuali perusahaan perbankan. Oleh karenanya sebelum kolektibilitas kredit buruk, mulailah untuk membangun kolektibilitas yang baik dari sekarang. Caranya dengan membayar tagihan tepat waktu dan menghindari menunda-nunda membayar cicilan. Selain karena beresiko memperburuk kolektibilitas, bunga cicilannya pun terbilang cukup besar.
Baca Juga: 6 Jebakan Cicilan 0% Kartu Kredit
Apakah Bahaya Memiliki Cicilan Kartu Kredit Bersamaan dengan Cicilan KTA?
Persaingan kreditur dalam memasarkan produk Kredit Tanpa Agunan menjadi kian sengit lantaran setiap bank pasti memiliki produk satu ini. Tak mengherankan jika banyak pula produk KTA yang menawarkan bunga bersaing. Namun hal tersebut jangan lantas membuat kamu tergoda untuk mengajukan KTA begitu saja tanpa perhitungan yang matang, apakah menjadi bebas keuangan atau justru memperingan beban keuangan.
Mengenai bahaya atau tidaknya memiliki cicilan kartu kredit bersamaan dengan cicilan KTA bisa saja menjadi hal yang relative lantaran kesanggupan keuangan setiap orang berbeda-beda. Namun yang perlu diingat, dua cicilan yang berjalan bersamaan jika tak diperhitungkan dengan benar maka dapat mengganggu keuangan. Menjawab kesanggupan seseorang dalam membayar tagihan yang bersamaan dapat ditanyakan pada diri sendiri karena kamu yang tahu beban pengeluaran yang tengah berjalan.
Namun harus diperhatikan, pengeluaran paling rasional untuk membayar cicilan adalah 30% dari total pemasukan. Jika beban cicilan sudah melebihi 30%, ada baiknya kamu berhenti mengajukan pinjaman utamanya dalam bentuk KTA. Hal ini dikarenakan bunga KTA yang terbilang cukup besar untuk jenis pinjaman dari lembaga perbankan. Selain itu resiko kegagalan dalam membayar cicilan pun dapat menghantui kapan saja.
Oleh karenanya sebelum mengajukan pinjaman, ada baiknya kamu memastikan terlebih dahulu apakah kamu sanggup mengembalikannya tepat waktu atau justru berpeluang menunggak. Jangan ragu pula untuk menghitung kembali semua pengeluaran rutin, dan jika kamu memutuskan untuk tetap mengajukan KTA, pangkas pula pengeluaran-pengeluaran yang membebani pos pengeluaran. Beberapa diantaranya seperti tv kabel, langganan pemutar musik online, hingga berlangganan fitness center.
Baca Juga: 4 Tips Membayar Cicilan Pinjaman dengan Agunan Tepat Waktu
Ajukan Pinjaman sesuai Kemampuan Kebutuhan dan Kemampuan Finansial
Demikianlah beberapa cara untuk menyiasati cicilan KTA yang berjalan bersamaan dengan cicilan kartu kredit. Pastikan kembali kamu telah memperhitungkan dengan matang kemampuan finansial. Jangan justru mengambil cicilan untuk tujuan memperbaiki kualitas hidup dan keuangan yang terjadi justru sebaliknya. Selain itu hitung kembali semua beban keuangan, sehingga saat hendak memutuskan langkah berikutnya tak menyesal di kemudian hari. Semoga berguna!
Baca Juga: Cara Menghitung Cicilan KPR yang Aman agar Keuangan Tak Berantakan