Reksadana BCA: Pengertian, Jenis Produk, dan Cara Membeli yang Perlu Diketahui
Menabung merupakan salah satu cara untuk berhemat. Tapi, rasanya uang terus saja tidak cukup, meskipun sudah disisihkan. Jika hal itu terjadi, mungkin sudah saatnya kamu mulai berinvestasi.
Mendengar kata investasi, mungkin terkesan ribet dan rumit. Bisa jadi kamu berpikir, lebih baik menabung. Tidak ada salahnya, kok, jika kamu memilih untuk menabung.
Namun, seiring berjalannya waktu, nilai uang makin lama makin naik. Jika nilai uang naik, apa yang ditabungkan akan terus menerus terasa kurang. Untuk menghindari itu, investasi menjadi salah satu cara yang bisa dicoba.
Investasi tidak ribet jika menggunakan instrumen investasi yang tepat. Kamu bisa memulai investasi dengan mencoba reksadana. Agar pengalaman investasi makin lancar, kamu bisa coba menggunakan layanan reksadana BCA. Simak penjelasan tentang reksadana BCA berikut ini.
Baca juga: Reksadana Panin: Cara Beli dan Tips Investasi Reksadana untuk Pemula
Apa Itu Reksadana BCA?
Aplikasi Reksadana BCA (Sumber: https://play.google.com/)
Sebelum membahas reksadana BCA, ada baiknya kamu mengenali dulu pengertian reksadana. Secara umum, reksadana adalah salah satu cara investasi yang berfungsi sebagai wadah pengumpulan dana para pemodal yang dikelola dalam bentuk surat berharga, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Instrumen investasi inilah yang sering dicari para pemula karena minim risiko. Selain minim risiko, pengelolaan dana reksadana dilakukan oleh setiap Manajer Investasi sehingga kamu tidak perlu lagi repot memikirkannya.
Lalu, apa itu reksadana BCA? Meskipun layanan yang dikenal secara umum adalah perbankan, BCA juga mengeluarkan layanan finansial lainnya, seperti reksadana. Seperti pada reksadana pada umumnya, di dalam reksadana BCA terdapat manajer investasi yang bantu mengelola dan memonitor dana reksadana. Di dalam reksadana ini juga terdapat bank kustodian yang menyimpan dan membuat laporan investasi para penanam modal.
Reksadana BCA sendiri dilakukan menggunakan aplikasi terpisah dari layanan BCA lainnya. Aplikasi ini dinamakan Welma yang dapat diunduh di AppStore dan Playstore. Kamu dapat melakukan berbagai kegiatan reksadana di aplikasi ini, seperti melakukan jual beli produk investasi, melihat perkembangan portofolio, dan lainnya. Bahkan, kamu bisa melakukan perbandingan hingga tiga produk agar dapat memilih produk yang terbaik dan cocok.
Alasan Membeli Reksadana BCA
Siapa yang tidak tahu Bank Central Asia alias BCA? Dalam dunia perbankan, BCA telah dikenal masyarakat Indonesia. Karena namanya sudah begitu dikenal, setiap produk yang dikeluarkannya juga tidak perlu ditanyakan lagi kredibilitasnya, termasuk produk reksadana.
Ada beberapa alasan mengapa kamu membeli reksadana melalui BCA sebagai berikut.
- Banyak pilihan produk tabungan berinvestasi untuk tujuan yang berbeda-beda.
- Banyak fasilitas yang dapat dipilih untuk setiap transaksi perbankan.
- Servis yang dapat diandalkan.
Jenis Produk Reksadana BCA
Terdapat 5 jenis produk reksadana yang ada di BCA sebagai berikut.
1. Reksadana Pasar Uang
Melalui reksadana pasar uang, dana investor diinvestasikan pada surat utang atau intrumen pasar uang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Jenis reksadana ini sangat cocok untuk investor dengan profil risiko yang konservatif. Dengan kata lain, kemungkinan untuk mengalami kerugian minim.
2. Reksadana Terproteksi
Jenis reksadana terproteksi memiliki mekanisme proteksi 100% selama masih dalam periode jatuh tempo. Namun, jika dana dijual, investor tidak dapat menikmati layanan proteksi ini. Jenis ini tidak memiliki mekanisme perlindungan khusus jika emiten wanprestasi, investor bisa terkena risiko kehilangan pokok dan bunganya.
3. Reksadana Pendapatan Tetap
Melalui reksadana pendapatan tetap, Dana yang diinvestasikan ditempatkan pada surat utang setidaknya 80% dari nilai aset bersih. Investor dengan profil risiko konservatif cocok berinvestasi menggunakan jenis reksadana ini.
4. Reksadana Campuran
Seperti dengan namanya, jenis reksadana ini menginvestasikan dana pada berbagai jenis produk. Adapun produk investasi reksadana campuran ini adalah efek yang bersifat ekuitas, efek yang bersifat utang, dan pasar uang domestik. Di dalam portofolio, investor wajib mencakup efek ekuitas dan efek utang. Tipe ini cocok untuk investor dengan profil risiko moderat.
5. Reksadana Saham
Dengan jenis reksadana saham ini, setidaknya 80% dari nilai aset bersih (NAB) diinvestasikan di efek ekuitas. Investor dengan profil risiko agresif cocok untuk berinvestasi pada jenis reksadana ini. Dengan kata lain, investor yang berani mendapatkan keuntungan dan kerugian tinggi dapat menggunakan jenis ini untuk berinvestasi.
Cara Membeli Reksadana BCA
Terdapat dua cara untuk membeli reksadana BCA, antara lain melalui aplikasi Welma dan mengunjungi kantor cabang BCA terdekat.
1. Membeli Reksadana BCA Melalui Aplikasi Welma
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, berinvestasi reksadana melalui aplikasi Welma akan lebih memudahkan kamu. Hanya dalam genggaman tangan, kamu bisa menemukan profil risiko dalam berinvestasi, melakukan perbandingan produk reksadana, dan tentunya melakukan transaksi jual beli produk reksadana.
Caranya juga mudah, kamu hanya perlu mengunduh aplikasinya. Di halaman awal, kamu akan diminta untuk memasukkan User ID dan password jika sudah memilikinya, jika belum klik tombol “Register”. Masukkan data untuk membuat User ID dan hubungkan akun Welma dengan rekening BCA. Perlu diketahui bahwa pengguna Welma wajib memiliki rekening di BCA terlebih dahulu.
Setelah setup sudah selesai, langkah selanjutnya adalah menjawab beberapa pertanyaan yang nantinya akan menunjukkan profil risiko investor. Jika profil risiko sudah diketahui, aplikasi akan mengarahkanmu ke rekomendasi produk yang sekiranya bisa dipilih. Dengan begitu, kamu sudah bisa mulai kegiatan transaksi reksadana.
2. Membeli Reksadana BCA Melalui Kantor Cabang Terdekat
Mungkin melakukan investasi reksadana sendiri membingungkan bagi pemula. Oleh karena itu, cara ini dapat lebih membantu kamu dan mendapatkan bimbingan terkait produk reksadana yang perlu dipilih. Caranya adalah dengan mengunjungi kantor cabang BCA terdekat. Datangi customer service dan kamu akan dipandu olehnya.
Jangan lupa untuk membawa KTP dan NPWP sebagai syarat pembelian reksadana di kantor cabang. Saat sudah bersama petugas BCA, isi formulir pembelian dan portofolio yang diberikan. Pastikan informasi yang dicantumkan adalah yang sebenar-benarnya. Setelah itu, transaksi dapat dilakukan dan diselesaikan.
Keuntungan Reksadana BCA
Tentunya, berinvestasi di reksadana BCA memberikan berbagai keuntungan antara lain:
- Transparan dan portofolio beragam.
- Adanya potensi pertumbuhan nilai investasi.
- Tidak termasuk dalam objek wajib pajak.
- Dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi.
- Setoran awal investasi terjangkau.
Risiko Produk Reksadana BCA
Risiko Reksadana
Sebagaimana reksadana pada umumnya, reksadana bank BCA juga memberikan informasi terkait risiko yang ada pada reksadana. Adapun risiko yang ada jika melakukan investasi reksadana BCA sebagai berikut.
1. Risiko Nilai Unit Peserta Berkurang
Risiko reksadana ini dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
- Perubahan pada kondisi pasar, seperti inflasi, nilai suku bunga, dan sebagainya.
- Wanprestasi dari perusahaan penerbit efek atau pihak terkait reksadana.
- Terjadinya force majeure pada penerbit.
2. Risiko Perubahan Kondisi Politik dan Ekonomi Negara
Risiko reksadana ini dapat terjadi jika dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, peraturan setempat, serta perilaku bisnis dalam sektor bisnis tertentu. Adapun kondisi politik negara juga dapat mempengaruhi kegiatan reksadana investor, seperti makro ekonomi, pajak, dan sebagainya.
3. Risiko Likuiditas
Seperti yang diketahui, ketika menjalani investasi reksadana di BCA, seluruh modal reksadana dikelola oleh Manajer Investasi. Investor berhak untuk melakukan penjualan kembali terhadap produk reksadananya. Namun, jika banyak investor yang melakukan penjualan secara bersamaan, terdapat kemungkinan bahwa pengelola tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melakukan likuidasi terhadap produk yang dijual kembali. Hal ini mungkin terjadi dalam kondisi force majeure dan Manajer Investasi dapat menolak penjualan kembali Unit Penyertaan.
4. Risiko Nilai Tukar
Setiap mata uang pasti memiliki nilai tukarnya masing-masing yang tentunya mengikuti kondisi perekonomian negaranya dan juga dunia. Mengingat hal itu, nilai tukar tiap mata uang fluktuatif atau tidak stabil. Fluktuasi ini dapat mempengaruhi modal reksadana BCA yang ditanamkan sehingga menimbulkan adanya risiko nilai tukar.
5. Risiko Ketentuan Pajak dan Provisi
Risiko ini dapat terjadi ketika ada perubahan pada ketentuan hukum atau kebijakan pemerintah, terutama di bidang ekonomi makro yang berkaitan dengan efek. Tingkat pengembalian bahkan hasil investasi dapat berubah dan menjadi tidak stabil karena dipengaruhi oleh ketentuan-ketentuan negara tersebut.
Manajer Investasi yang Bekerja Sama dengan BCA
Meskipun membawa nama BCA, reksadana bukanlah produk pasar modal yang diterbitkan oleh bank BCA. Dalam hal ini, BCA hanya bertindak sebagai agen penjual reksadana. Oleh karena itu, BCA tidak memiliki wewenang dalam mengelola portofolio.
Namun, BCA bekerja sama dengan berbagai manajer investasi untuk mengelola dana serta portofolio reksadana investor. Berikut merupakan manajer investasi yang bekerja sama dengan BCA beserta profilnya.
Nama Manajer Investasi |
Keterangan |
PT Ashmore Asset Management Indonesia |
Total dana kelolaan per Juni 2022: 32.91 Triliun |
PT Bahana TCW Investment Management |
Total dana kelolaan per Juni 2022: 48.44 Triliun |
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen |
Total dana kelolaan per Juni 2022: 40.47 Triliun |
PT BNP Paribas Investment Partners |
Total dana kelolaan per Mei 2022: 32.95 Triliun |
PT Danareksa Investment Management |
Total dana kelolaan per Juni 2022: 38.66 Triliun |
PT Eastspring Investments Indonesia |
Total dana kelolaan per Juni 2022: 74.41 Triliun |
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia |
Total dana kelolaan per Juni 2022: 53.03 Miliar |
PT Nikko Securities Indonesia |
Total dana kelolaan per Juni 2022: 329.89 Miliar |
PT Panin Asset Management |
Total dana kelolaan per Juni 2022: 14.45 Triliun |
PT Schroder Investment Management Indonesia |
Total dana kelolaan per Juni 2022: 65.37 Triliun |
Manajer Investasi Reksadana BCA (Sumber: https://www.bca.co.id)
Baca juga: Investasi Reksadana: Jenis, Keuntungan dan Risikonya
Membeli Reksadana BCA Mudah dan Aman
Reksadana bank BCA merupakan layanan investasi yang mudah dan aman. Hanya dalam genggaman tangan, kamu sudah bisa menanamkan modal dengan mudah. TIdak hanya dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun, investasi reksadana ini juga dilakukan tanpa pengelolaan dan pemantauan lanjutan yang dilakukan oleh investor. Dengan kata lain, investor hanya perlu melakukan transaksi.
BCA dan Manajer Investasi yang bekerja sama dengan BCA juga dapat dijamin keamanan dan kredibilitasnya. Hal ini dapat terjadi karena keduanya terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan begitu, investor tidak perlu lagi khawatir atas terjadinya investasi bodong ketika menggunakan layanan investasi reksadana BCA.