Reksa Dana Dolar vs Reksa Dana Rupiah, Yuk Bahas Bedanya!
Investasi reksa dana selalu bisa dijadikan pilihan oleh investor yang merasa tak memiliki cukup waktu luang untuk menganalisis kondisi pasar modal. Pasalnya, reksa dana adalah instrumen investasi yang pengelolaannya dilakukan oleh pihak profesional dan berlisensi yang disebut Manajer Investasi. Dengan bantuan Manajer Investasi, kamu tak perlu lagi melakukan riset seputar investasi demi memaksimalkan potensi keuntungan.
Pilihan produk reksa dana pun sangat beragam, mulai yang bersifat domestik dan luar negeri. Contohnya adalah reksa dana dolar dan reksa dana rupiah yang mana performa keduanya sering kali dibandingkan oleh investor untuk mengetahui produk terbaik.
Lantas, apa saja sih perbedaan antara reksa dana dolar dan reksa dana rupiah? Nah, untuk menjawab rasa penasaranmu tentang perbandingan reksa dana dolar vs reksa dana rupiah, kamu bisa mencermati penjelasan berikut ini.
Mata Uang yang Digunakan
Perbedaan pertama yang paling mencolok dari reksa dana dolar vs reksa dana rupiah adalah mata uang yang digunakan. Pada reksa dana dolar, mata uang yang digunakan tentunya adalah dolar Amerika Serikat atau USD. Sementara reksa dana rupiah menggunakan mata uang rupiah sebagai denominasi investasinya.
Harga Awal Produk
Salah satu hal utama yang membedakan antara reksa dana dolar vs reksa dana rupiah adalah nilai atau harga awal produk alias Nilai Aktiva Bersih/Unit Penyertaan atau NAB/UP. Pada reksa dana rupiah, harga awalnya selalu dimulai dari nominal 1.000 rupiah, sementara reksa dana dolar dimulai dari nominal 1$ USD.
Selain itu, terkait harganya, reksa dana rupiah umumnya menggunakan 2 sampai 4 digit desimal di belakang komanya. Sedangkan pada harga reksa dana dolar pasti mempunyai minimal 4 digit desimal di belakang komanya.
Biaya Transfer yang Dibebankan
Perbandingan lain antara reksa dana dolar vs reksa dana rupiah adalah seputar biaya transfer yang dibebankan kepada investor. Seperti yang kita tahu, pembelian kedua jenis reksa dana tersebut wajib menggunakan metode transfer melalui rekening pribadi investor.
Walaupun begitu, rekening tabungan yang menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat masih belum banyak dikenal oleh masyarakat. Juga, tak semua perbankan menawarkan fasilitas rekening dolar AS, serta nominal pembukaannya yang terbilang besar.
Lalu, hal memberatkan lainnya adalah tarif transfer USD yang cukup besar jika dilakukan via bank berbeda. Mulai dari biaya komisi yang berlaku ke bank pengirim serta bank koresponden, biaya transfer same day, hingga full amount bisa mengganggu aktivitas investasi reksa dana tersebut.
Karena itu, investasi di reksa dana dolar perlu dilakukan dengan cara yang tepat agar pengenaan biaya transfer tersebut tak terlalu banyak menggerus keuntungan yang telah diperoleh. Kamu juga bisa menyiasatinya dengan menggunakan rekening dolar dari perbankan yang sama dengan pihak Bank Kustodian agar tak banyak dikenakan biaya transfer.
Risiko Fluktuasi Kurs
Menggunakan mata uang yang berbeda, reksa dana dolar vs reksa dana rupiah memiliki perbedaan dalam hal kurs atau nilai tukarnya yang seiring waktu terus berfluktuasi. Risiko ini muncul saat kurs kedua mata uang tersebut berubah dan turut mempengaruhi potensi keuntungan yang diperoleh investor.
Misalnya, saat nilai kurs 10 ribu rupiah per dolar AS, kamu membeli reksa dana dengan nominal 10 ribu dolar AS atau setara 100 juta rupiah. Kemudian, Manajer Investasi menempatkan dana tersebut untuk membeli saham seharga 10 ribu rupiah per lembar dan memperoleh 100 ribu lembar saham.
Setahun kemudian, harga saham menguat 20 persen menjadi 12 ribu per lembar. Tapi, nilai kurs ternyata meningkat menjadi 13 ribu rupiah per dolar AS. Dari contoh tersebut, maka perhitungan nilai investasimu adalah sebagai berikut.
12 ribu rupiah x 100 ribu lembar saham = 120 juta rupiah
Ketika diubah menjadi USD dengan kurs 13 ribu, maka perhitungannya adalah:
120 juta : 13 ribu = 9.230 USD
Dari perhitungan tersebut, bisa dipahami jika ternyata nilai investasi menurun 770 dolar dari nilai awal investasi.
Tentunya, kamu juga bisa mendapatkan potensi keuntungan jika skenario yang terjadi adalah penguatan nilai rupiah terhadap dolar. Jadi, pastikan untuk memahami dampak kurs ini ketika berinvestasi reksa dana dolar maupun rupiah agar bisa menyiasatinya dengan tepat.
Aturan Portofolio Efek
Mengacu pada aturan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, pasar uang, obligasi, serta saham adalah instrumen investasi yang boleh dibeli pada reksa dana dolar. Berdasarkan aturan yang sama, reksa dana dolar di dalam negeri hanya boleh diinvestasikan ke luar negeri dengan rasio maksimal 15 persen dari keseluruhan dananya. Artinya, minimal 85 persen modal reksa dana dolar harus digunakan untuk membeli instrumen investasi domestik.
Dari aturan portofolio efek tersebut, Manajer Investasi yang mengelola reksa dana dolar umumnya akan membeli obligasi berbasis dolar yang diterbitkan oleh pemerintah. Dengan begitu, mayoritas efek yang mengisi portofolionya masih dalam mata uang dolar.
Ketahui Perbedaannya agar Bisa Memilih Jenis Reksa Dana sesuai Kebutuhan
Sebagai instrumen investasi yang menarik untuk dipilih, baik reksa dana dolar dan reksa dana rupiah memiliki beberapa perbedaan yang penting dipahami. Perbedaan antara kedua jenis reksa dana tersebut pun mampu mempengaruhi strategi investor dalam menanam modal. Jadi, pastikan untuk memahami perbedaan reksa dana dolar vs reksa dana rupiah agar bisa memilih produk sesuai kebutuhan.