Selain Fintech, Digital Printing Jadi Peluang Usaha Menjanjikan di 2020. Berapa Modalnya?
Seiring perkembangan zaman, teknologi berevolusi begitu cepat. Berbagai peluang bisnis lahir, seperti financial technology (fintech) yang menjadi primadona saat ini hingga usaha percetakan digital atau digital printing.
Bisnis digital printing sekarang ini bisa dibilang kekinian mengikuti kebutuhan banyak perusahaan untuk menjual barang dan jasa yang diproduksinya. Menggunakan media promosi yang enak dilihat dan mampu menarik perhatian masyarakat untuk membeli.
Bentuk dari produk digital printing pun beragam, mulai dari merchandise berupa mug, pulpen, tas, gantungan kunci, baju, jam dinding, dan sebagainya. Sampai media promosi seperti banner, standing banner, x banner, dan lainnya. Belum lagi banyaknya permintaan custom untuk pesanan terbatas.
Tak perlu khawatir terhadap pangsa pasar yang dituju, seperti tak ada matinya. Berbagai kalangan membutuhkan jasa digital printing, seperti individu, lembaga, perusahaan, institusi, maupun komunitas.
Sementara yang diperlukan untuk berbisnis digital printing, antara lain keahlian mendesain, peralatan mesin cetak modern, komputer dengan spesifikasi memadai. Menggandeng mitra yang dapat memasok bahan baku dasar, seperti mug, pulpen, dan sebagainya.
Baca Juga: Cara Membuat Sertifikat Halal di BPJPH Kemenag dan Biayanya
Berapa Modal Usahanya?
Perkiraan bujet membuka usaha digital printing
Kebutuhan paling utama dalam membuka bisnis digital printing adalah mesin digital printing atau mesin print dan printer khusus. Selanjutnya bahan baku, tempat dan lokasi, serta karyawan.
Estimasi harga mesin digital printing sekitar Rp30 juta, sedangkan printer khusus sekitar Rp45 juta. Komputer Rp30 juta, dan tinta sekitar Rp5 juta. Itu saja modal usahanya sudah sekitar Rp110 juta. Belum termasuk sewa tempat dan gaji karyawan yang masing-masing sekitar Rp10 juta per tahun dan Rp2-3 juta per bulan.
Untuk usaha digital printing ini, Anda tidak perlu menyewa tempat di pinggir jalan besar. Sebetulnya di gang pun bisa asalkan akses menuju lokasi dapat dijangkau dengan mudah. Apalagi jika pemasaran menggunakan media online. Tambahkan neon box atau papan nama agak besar supaya terlihat.
Tak masalah bila Anda memanfaatkan ruang kosong di rumah, seperti teras atau garasi. Kan banyak tuh perusahaan besar yang lahir dari garasi rumah.
Beri Usaha dengan Nama Unik
Beri usaha Anda dengan nama unik
Nama adalah doa. Harapannya agar nama tersebut membawa keberkahan dan rezeki berlimpah. Dalam berbisnis pun harus demikian. Menggunakan nama branding yang unik, menarik, dan bikin orang penasaran. Apakah nama itu singkatan namamu, anak, kombinasi namamu dan pasangan, atau ide lainnya.
Kalau nama bisnismu unik dan menarik, orang akan penasaran, kemudian menjajal, dan akhirnya bisa jadi langganan. Jangan sepelekan pemilihan nama usaha atau nama brand. Karena itulah cikal bakal kesuksesan bisnismu.
Baca Juga: Bunga KUR Turun Jadi 6% di 2020, Begini Cara Mengajukannya di Bank BUMN
Gunakan Promosi Offline dan Online
Gunakan promosi online dan offline
Bisnis digital printing sangat penting dipromosikan. Tentu saja tujuannya untuk memperkenalkan lebih jauh ke masyarakat. Promosinya bisa offline dan online. Offline dari mulut ke mulut, jemput bola, sampai pasang iklan di TV, radio, atau ikut pameran-pameran.
Sedangkan promosi online menggunakan akun media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, bahkan membuat website khusus. Buat sedetail mungkin, termasuk kontak yang dapat dihubungi bila ingin melakukan order melalui media online. Jangan lupa beri juga promo-promo menarik, seperti bonus, diskon, maupun free ongkir.
Kurang Modal? Solusinya Pinjaman KTA
Membuka usaha bukan cuma modal dengkul. Tidak munafik, pasti membutuhkan dana. Jika tabungan Anda masih kurang untuk merintis bisnis yang sudah matang dikonsepkan, Anda dapat memanfaatkan pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA) maupun Kredit Multiguna (KMG) yang ditawarkan bank maupun perusahaan fintech, salah satunya Cermati.com.
Jadi jangan pupus mewujudkan cita-cita menjadi pengusaha atau wirausaha hanya karena terbentur masalah modal. Pinjaman untuk sesuatu hal yang produktif, seperti membuka usaha tidak masalah. Asalkan pinjam sesuai kebutuhan dan kemampuan membayar Anda.