Selain Ketahui Kebutuhan, Ini 4 Cara Menentukan Uang Saku yang Ideal untuk Anak
Sebagai orangtua tentu ingin anak mendapatkan pembelajaran yang terbaik dalam segi hal apapun termasuk pada urusan keuangan. Tak heran jika, hampir semua orangtua pasti memberikan uang saku kepada anaknya yang sudah mulai bersekolah di bangku sekolah dasar, bahkan hingga kuliah.
Hal ini tentunya bertujuan, uang saku tersebut bukan hanya untuk memenuhi uang jajannya saja, tapi kebanyakan orang tua berharap dengan uang saku tersebut anak dapat mengatur uangnya dengan baik mulai dari untuk uang jajannya, beli kebutuhan sekolah misal pensil, pulpen atau yang lainnya hingga bisa menyisihkan uang untuk di tabung.
Orangtua perlu tahu bahwa untuk pemberian uang saku ini tidak bisa sembarangan dan harus diatur agar ideal bagi anak. Hal ini tentunya dilihat dari banyak pertimbangan misalnya usia anak, kondisi ekonomi orang tua, dan aktivitas anak juga mempengaruhi hal ini.
Cara Atur Uang Saku Ideal untuk Anak
Bagi orangtua yang hingga saat ini masih bingung dalam menentukan uang saku yang ideal untuk anak, sebaiknya simak cara-cara sederhana berikut ini yang telah Cermati.com rangkum dari berbagai sumber.
1. Mengajarkan Fungsi Uang Pada Anak
Mengajarkan fungsi uang pada anak
Berikan pemahaman dan pengetahuan kepada anak mengenai uang dan fungsinya dalam kehidupan terlebih dahulu agar anak bisa menggunakan uang saku dengan sebaik mungkin.
Misalnya, uang saku tersebut bukan hanya untuk membeli jajan dan barang kebutuhan saja, tapi juga dapat ditabung, dan sebagai alat untuk menyumbang atau bersedekah kepada orang lain yang membutuhkan.
Dengan membiasakan melakukan hal ini maka berapapun uang saku yang diberikan tidak jadi masalah bagi anak dan anak akan langsung menerapkan pengelolaan uang yang diajarkan orang tua.
2. Memperhatikan Kebutuhan Anak
Meski sudah diajari fungsi uang dengan baik, bukan berarti Anda bisa memberikan uang saku seenaknya pada anak. Pastikan uang saku cukup untuk kebutuhannya di sekolah seperti jajan, ongkos kendaraan, dan kebutuhan lainnya.
Bahkan jika sudah remaja mungkin kebutuhannya akan lebih tinggi karena akan banyak kegiatan yang dilakukan mulai dari ekstrakulikuler atau bersosialisasi dengan teman dan sebagainya. Agar kegiatan anak tetap lancar dan jumlah uang saku tidak membengkak, ada baiknya Anda mendiskusikan hal ini dengan pasangan dan juga anak.
Baca Juga: Ajarkan Anak Hidup Hemat, Lakukan Cara Jitu Ini
3. Mengelompokan Uang Saku
Mengelompokan uang saku
Anda bisa memisahkan uang saku dalam beberapa kelompok misalnya untuk mingguan atau bulanan. Anda juga bisa mengelompokkan uang saku untuk kebutuhan anak apakah hanya untuk sekolah saja dan tambahan lainnya. Hal ini juga berlaku ketika anak Anda beranjak dewasa, pengelompokkan uang saku akan jadi berbeda.
4. Beri Pemahaman Soal Financial Literacy
Pahamilah bahwa Financial literacy atau mengatur keuangan adalah salah satu hal yang harus dipahami setiap orang apalagi anak. Anda harus mendiskusikan hal ini kepada anak agar bisa mengatur uang dengan benar sedari awal agar ketika dewasa tidak melakukan kesalahan. Beri pemahaman bagaimana membelanjakan uang, menabung, dan cerdas dalam berbelanja.
Baca Juga: Buat Orangtua, Ini 5 Cara Cerdas Mengajarkan Anak Soal Uang
5. Ajari Mengatur Uang Selain Uang Saku
Ajari anak mengatur uang selain uang saku
Selain uang saku yang diberikan sehari – hari, nyatanya terkadang anak juga mendapat uang tambahan dari sumber lain, seperti THR yang diberikan paman atau tantenya dan saudara launnya, uang dari hasil lomba dan sebagainya.
Untuk itu, Anda harus bisa mengajari anak bahwa itu juga termasuk uang yang harus diatur dengan baik. Misalnya saja untuk uang membeli kebutuhan yang mendadak atau ditabung.
Berikan Uang Saku sesuai Kemampuan Orangtua
Ya, memang dalam memberikan uang saku, orangtua harus sesuaikan dengan kebutuhan anak selama beraktivitas di luar rumah baik di sekolah maupun di saat ekstrakulikuler. Namun, perlu diingat, orangtua juga jangan memaksakan diri untuk memberikan uang saku yang lebih kepada anak, tetaplah berikan uang saku tersebut sesuai dengan kemampuan dan berikan pemahaman keuangan yang baik untuk anak. Tak ada salahnya pantau anak terus dalam mengelola uang sakunya. Jika ada kesalahan yang dilakukan, jangan sungkan untuk menegur dan memperbaikinya.
Baca Juga: 6 Cara Menanamkan Kesadaran Atur Uang untuk Anak-Anak