Shared Leadership: Pengertian, Manfaat dan Kekurangannya
Dewasa ini, tipe kepemimpinan seperti vertical leadership sudah jarang digunakan. Tipe ini dirasa kurang memberikan pengaruh yang signifikan karena pekerjaan karyawan dibatasi oleh posisi atau perannya dalam suatu perusahaan. Jika posisinya di bidang keuangan, misalnya, maka tidak boleh mencampuri urusan marketing.
Tidak heran kalau tipe kepemimpinan yang baru bermunculan. Salah satunya adalah shared leadership yang dinilai efektif bagi perusahaan.
Penasaran seperti apa shared leadership ini? Kamu dapat membaca penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Dewasa ini, tipe kepemimpinan seperti vertical leadership sudah jarang digunakan. Tipe ini dirasa kurang memberikan pengaruh yang signifikan karena pekerjaan karyawan dibatasi oleh posisi atau perannya dalam suatu perusahaan. Jika posisinya di bidang keuangan, misalnya, maka tidak boleh mencampuri urusan marketing.
Tidak heran kalau tipe kepemimpinan yang baru bermunculan. Salah satunya adalah shared leadership yang dinilai efektif bagi perusahaan.
Penasaran seperti apa shared leadership ini? Kamu dapat membaca penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Shared Leadership?
Shared leadership adalah proses memaksimalkan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan agar tujuannya bisa tercapai. Disini karyawan diberikan waktu dan kesempatan untuk bergabung pada bidang yang diminatinya dan menjadi pemimpin dalam bidang tersebut.
Dalam sistem shared leadership, karyawan tidak hanya berkontribusi dalam satu bidang saja melainkan beberapa bidang sekaligus untuk menciptakan sistem kerja dinamis. Alhasil, karyawan tidak mudah merasa bosan akan pekerjaannya.
Tipe shared leadership juga memberikan kesempatan bagi semua karyawannya untuk menyampaikan opininya masing-masing dalam kegiatan tertentu. Termasuk saat ada hal-hal yang mengganjal selama bekerja, sehingga solusinya bisa dicari bersama-sama.
Baca Juga: Kenali Manfaat dan Tips Membangun Team Building Agar Karir Melesat
Tiga Hal Mendasar tentang Shared Leadership
1. Tujuan yang ingin dicapai
Baik kamu maupun anggota tim, kalian wajib mengetahui tujuan yang ingin dicapai sehingga proses pencapaiannya menjadi mudah. Semuanya tahu apa yang harus dikerjakan agar tujuan tersebut tercapai sesuai yang diinginkan, tepat di waktu yang telah ditentukan juga.
Sesama anggota tim diharapkan bahu-membahu dalam bekerja. Jika salah satu anggota tim kurang dapat memahami suatu pekerjaan, apa salahnya dijelaskan ulang guna meminimalisir terjadinya kesalahan yang dapat merugikan tim.
2. Dukungan dari lingkungan sekitar
Tidak dapat dipungkiri, dukungan membuatmu tambah semangat untuk mencapai tujuan hidup. Pastikan kamu mendapat dukungan penuh dari orang-orang di sekitarmu, yaitu tim dalam proses pencapaian tujuan ini.
Dukungan ini dapat berupa disetujuinya ide atau pendapat yang kamu sampaikan dalam rapat. Bahkan ada realisasi dari ide tersebut, jadi idemu tidak sebatas kata-kata saja.
3. Berani bersuara
Bersuara yang di maksud di sini adalah berani menyampai kan pendapat. Jangan ragu mengucapkan apa yang ada di dalam kepalamu dalam rapat. Diterima atau tidak, itu urusan belakangan.
Sebab dalam latihan shared leadership, speak up itu sangat diperlukan agar kamu semakin terbiasa untuk terbuka kepada sesama tim.
Manfaat Shared Leadership
1. Membuat karyawan betah bekerja
Selain dari diri sendiri, loyalitas seorang karyawan sangat bergantung pada kondisi lingkungan tempatnya bekerja. Logikanya, siapa yang tidak betah kerja di lingkungan yang asyik dan mengutamakan kekeluargaan?
Kekeluargaan ini dirasakan kalau kamu sering menghabiskan waktu bersama tim, mengerjakan suatu proyek dari awal sampai akhir.
2. Kontribusi semakin maksimal
Ketika kamu dianggap menjadi bagian suatu tim, kamu tidak akan perhitungan soal tenaga dan waktu untuk bekerja. Pada akhirnya membuatmu sukses memberikan kontribusi yang maksimal kepada perusahaan.
Hal yang sama juga dilakukan oleh rekan-rekan satu tim, sehingga tujuan dapat tercapai dengan hasil maksimal. Bahkan tidak perlu waktu yang terlalu lama untuk menyelesaikannya karena masing-masing tahu apa yang mesti dikerjakan.
3. Peningkatan kinerja secara menyeluruh
Untuk urusan peningkatan kinerja, sudah pasti meningkat kalau kontribusi karyawannya maksimal. Peningkatan ini dapat dilihat dari kenaikan grafik penjualan atau omset yang diperoleh perusahaan.
Tidak hanya dalam divisi saja, tapi pemberlakuan shared leadership juga akan memberikan hasil yang sama bagi divisi lain. Yang pada akhirnya dapat membawa perusahaan pada kemajuan.
Baca Juga: Punya Rekan Kerja Fresh Graduate? Ini 4 Cara Bimbingan yang Tepat di Tempat Kerja
Kekurangan Shared Leadership
1. Pengambilan keputusan menjadi lama
Banyaknya opini yang harus didengarkan membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih lama. Belum lagi ditambah komentar atau masukan dari sesama tim yang jelas memakan waktu.
Untuk menyingkat waktu, ada baiknya untuk membiarkan masing-masing anggota menyampaikan opininya. Lalu, pilah opini yang mirip. Inilah yang nantinya akan dikomentari atau diberi masukan.
2. Butuh waktu untuk membangun kerja sama
Membangun kerja sama di dunia kerja tidak semudah kelihatannya. Apalagi semua orang mempunyai tingkat ego yang berbeda, ditambah pekerjaan yang tak kunjung habisnya.
Dibutuhkan pendekatan yang baik, setidaknya supaya sesama tim dapat mengenal satu sama lain agar komunikasi lebih mudah terjalin. Dengan begini, tidak ada rasa sungkan saat sudah resmi menjadi rekan satu tim nanti.
3. Fungsi ganda
Berhubung karena sistem kerjanya dinamis, ada kemungkinan satu orang akan menjalani peran ganda. Misalnya, sebagai finance yang mengurus piutang, utang, maupun pembayaran.
Fungsi ganda membuat karyawan sulit fokus pada apa yang dikerjakannya, terutama bagi yang belum pernah melakukan hal ini sebelumnya. Lagi-lagi butuh waktu untuk menyesuaikan diri sampai akhirnya terbiasa.
Merancang Konsep yang Tepat Sangat Dibutuhkan
Itu dia sekilas tentang shared leadership yang perlu kamu ketahui. Ada baiknya shared leadership ini dirancang dulu konsepnya sebelum diterapkan di perusahaan, sehingga mekanisme kerja karyawan menjadi lebih teratur.
Baca Juga: Ini Cara Terbaik untuk Mengatasi kolega yang Bersikap Negatif di Kantor