Ternyata Terlalu Sering Dipuji Bisa Berdampak Buruk, Ini Alasannya
Kok bisa? Padahal, seseorang perlu untuk diangkat moralnya dengan diberi pujian. Memang benar. Namun, jika seseorang terus menerus dipuji, atau dipuji berlebihan, akan menimbulkan dampak yang tidak baik. Terutama dari segi mental.
Oleh karena itu, perlu batasan-batasan tertentu dalam memberikan pujian, atau sebaliknya. Anda perlu menyikapi sebuah pujian dengan baik.
Contohnya, seperti seorang anak kecil. Secara tidak disadari, terlalu dipuji bisa membuat seorang anak merasa puas dengan pencapaiannya. Padahal, dia masih harus terus mengembangkan kebiasaannya.
Mendapat pujian yang berlebihan, membuat seorang anak merasa bahwa dengan melakukan satu hal itu terus-menerus akan membuat dirinya dipuji-puji. Sementara sebenarnya, jalan masih panjang.
Hal seperti ini juga dapat terjadi pada orang dewasa. Oleh karena itu, Anda patut mengetahui dampak buruk dari sering dipuji atau pujian yang berlebihan.
1. Tidak Jujur
Sering mendapat pujian dari orang lain bisa membuat Anda tidak jujur pada diri sendiri. Istilahnya: Anda selalu ingin membuat orang merasa bangga pada Anda. Akhirnya, Anda melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak Anda sukai demi mempertahankan image Anda tersebut.
Salah satu contohnya, jika Anda mendapat pujian dan dikenal sebagai ‘orang yang suka membantu’. Demi terus menyandang gelar tersebut, akhirnya Anda melupakan kapasitas diri Anda sendiri. Jadinya, Anda mendahului kepentingan orang lain.
Berhentilah untuk selalu berusaha membahagiakan orang. Beranilah untuk berkata ‘tidak’ setiap kali ada orang yang membutuhkan bantuan Anda. Orang juga bisa memuji, saat Anda bersikap bijaksana. Selain itu, selalu ada saat yang tepat bagi Anda untuk dapat menerima pujian.
Baca Juga: 4 Tips Sukses Wawancara Kerja setelah Kena PHK
2. Kehilangan Karakter
Demi dihujani pujian, Anda selalu berkata ‘ya’ untuk setiap ajakan atau permintaan tolong. Berhati-hatilah. Karena fokus utama Anda yang seharusnya menaikan kualitas diri, malah jadi terombang-ambing demi mendapat acungan jempol.
Anda akan kehilangan fokus terhadap tujuan Anda karena terlalu sibuk melayani orang lain. Jangan sampai Anda terlambat menyadarinya. Bahwa ternyata, Anda sudah mengorbankan banyak waktu dan tenaga demi penghargaan dari orang lain.
Ada sebuah ungkapan berbau candaan yang berkata: ‘siapa lagi yang akan memuji kita selain diri kita sendiri?’. Betul sekali. Rasa bangga dan kebahagian Anda tidak seharusnya bergantung pada orang lain. Dan hal paling memuaskan adalah saat Anda mampu menjadi diri Anda sendiri.
Mungkin memang Anda tidak akan mendapat pujian ketika menolak melakukan sesuatu atau membantu orang lain. Tapi tidak serta-merta Anda dinilai jahat. Apalagi sikap tidak ingin dipuji itu benar-benar telah dipikirkan secara matang.
Misalnya, Anda lebih baik mengerjakan sesuatu yang dampaknya lebih besar bagi diri Anda sendiri, selain berharap diacungi jempol. Ujung-ujungnya, orang akan memuji karakter independen Anda. Karena pujian tidak selalu datang karena Anda memuaskan keinginan orang.
3. Tidak Menyadari Kekurangan
Bahaya selanjutnya jika terus-menerus mendapat pujian. Lama kelamaan, orang yang sering mendapat pujian tidak menyadari kekurangannya. Seperti anak kecil yang telah kita bicarakan di atas. Anda akan menganggap bahwa yang telah Anda lakukan adalah sebuah kesempurnaan.
Padahal mungkin, dibutuhkan follow up lebih lanjut dari hasil yang telah Anda raih tersebut. Anda juga akan tidak menyadari, apa sebenarnya yang menjadi kekurangan Anda. Singkatnya, pujian berlebihan bisa membuat Anda lupa untuk mengintrospeksi diri.
Celakanya, ada orang yang berpura-pura memuji demi menjatuhkan seseorang. Oleh karena itu, jangan khawatir untuk menerima cemoohan atau cibiran. Kritikan yang datang tidak seluruhnya lahir dari kebencian. Bisa jadi, itu adalah sebuah perhatian agar Anda mampu menjadi lebih baik lagi.
Baca Juga: Pekerjaan Unik yang Menyenangkan dan Bikin Kaya
4. Patah Arang
Satu hal yang perlu Anda ingat. Setelah mendapat berbagai pujian atas pencapaian Anda, bukan tidak mungkin ada tantangan baru menyambangi. Begitu Anda menghadapi suatu hal yang bisa jadi, terasa begitu menyulitkan, akhirnya Anda menjadi mudah menyerah.
Kemudian, Anda juga mulai menciptakan comfort zone Anda sendiri. Lebih baik terjebak di zona nyaman penuh pujian karena mahir melakukan satu hal yang itu-itu saja, dari pada mengembangkan diri. Karena sekarang, Anda memiliki mindset bahwa jika Anda gagal, pujian-pujian tersebut juga akan hilang.
Kegagalan saat Anda sudah berusaha maksimal juga akan membuat mereka yang mengerti akan proses memuji Anda. Selain itu ingatlah, bahwa tidak semua orang memuji. Ada juga yang menginginkan Anda mengalami kegagalan.
Namun pada saat Anda berhasil melampauinya dengan perjuangan, apapaun hasilnya, pasti tetap ada orang yang memuji, kok.
5. Sombong
Anda akan merasa bahwa Anda begitu sempurna. Sehingga, malah menjadi meremehkan kemampuan orang lain. Kemungkinan, Anda juga akan menolak gagasan-gagasan baru yang muncul. Karena telah menganggap bahwa cara Andalah yang terbaik.
Pencapaian Anda yang sering mengundang pujian membuat Anda merasa yang paling benar. Lalu pada saat terjadi perubahan yang semestinya berjalan demi kebaikan, Anda akan melakukan penolakan. Karena Anda menilai bahwa itu adalah suatu kesalahan.
Selain itu, Anda juga bisa meremehkan segala tantangan yang akan datang kemudian. Seolah Anda selalu siap untuk menghadapinya. Keangkuhan bisa menjadikan Anda teledor. Bahkan sesuatu yang seharusnya bisa Anda hadapi dengan baik, malah menjadi bumerang untuk diri Anda sendiri.
Yuk Mulai Introspeksi Diri!
Ketika menghadapi pujian, jangan keburu merasa puas. Bukan berarti Anda harus selalu merasa tidak puas. Tapi, tanyakan pada orang-orang disekeliling Anda. Apakah dibalik pujian yang Anda terima masih ada hal-hal yang harus Anda perbaiki.
‘Dia atas langit masih ada langit’. Masih ada orang lain yang kemungkinan lebih baik dari Anda. Atau mungkin, pencapaian Anda sekarang bukanlah sebuah garis finish. Malahan mungkin, Anda harus banyak memperbaiki diri.
Baca Juga: Ini Daftar Informasi yang Wajib Ada di Dalam kontrak kerja