Tetap Tenang, Begini Cara Kelola Uang di Kala Resesi Ekonomi
Bukan hanya satu dampak yang muncul akibat dari pandemi virus corona atau Covid-19. Setelah banyak orang terinfeksi corona, banyak perusahaan yang bangkrut dan terpaksa memutuskan hubungan kerja karyawan, kini berujung pada perekonomian negara yang goyang.
Bahkan, di tengah wabah Covid-19 yang belum sirna ini, sudah ada beberapa negara yang perekonomian terancam masuk resesi.
Lantas apakah itu resesi? Apakah perekonomian negara Indonesia saat ini sudah termasuk resesi? Jika memang Indonesia terjadi resesi, apa yang seharusnya masyarakat Indonesia lakukan untuk bertahan?
Simak ulasannya berikut ini yang telah Cermati.com rangkum dari berbagai sumber.
Apa Indonesia Terkena Resesi Ekonomi?
Resesi ekonomi dampak dari pandemi corona
Kata resesi kini menjadi perbincangan di seluruh dunia. Namun, tak semua orang mengerti apakah yang dimaksud dengan resesi.
Resesi adalah suatu keadaan ketika pertumbahan ekonomi mengalami kontraksi atau minus selama dua kuartal beruturut-turut. Lalu, bagaimana perekonomian Indonesia?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, seperti dikutip dari Kompas.com, mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,8% pada kuartal II 2020. Lalu proyeksi di kuartal III tahun ini di proyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa minus 1% atau tumbuh 1,2%.
Namun, apabila benar yang terjadi adalah pertumbuhan ekonomi masih minus pada kuartal III, maka Indonesia akan menghadapi resesi ekonomi. Anda tak perlu panik, Indonesia dulu sudah pernah mengalami resesi yakni di tahun 1998.
Dampak Resesi Ekonomi
Adapun beberapa dampak yang muncul jika perekonomian negara masuk ke ranah resesi, di antaranya:
- Masyarakat kehilangan pendapatan karena banyak perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
- Turunnya daya beli masyarakat
- Menurunnya nilai asset investasi seperti saham
- Kurs dollar tidak stabil
- Tingkat suku bunga tinggi
- Terjadi Inflasi karena Bank Indonesia bisa menarik rupiah
- Menurunnya minat belanja masyarakat
- Jumlah pengangguran yang meningkat
- Tingkat konsumsi masyarakat yang menurun sehingga menimbulkan kelebihan suplai di pasar domestic
- Harga barang menurun
- Masyarakat kehilangan masa depan
Tips Kelola Uang Agar Bisa Bertahan Apabila Negara Terkena Resesi Ekonomi
Rasa panik yang muncul memang hal yang sangat wajar. Namun, untuk menghadapi resesi perekonomian ini janganlah panik. Tetap tenang dan berusaha untuk mengelola uang yang Anda miliki dengan sebaik-baiknya.
Yuk mulai lakukan beberapa tips mengelola keuangan yang tepat berikut ini agar Anda bisa bertahan.
1. Pertahankan Penghasilan
Pertahankan penghasilan
Untuk saat ini, mengeluh menyoal mendapat penghasilan yang sedikit bukanlah waktu yang tepat. Mengingat sekarang ini banyak perusahaan yang bangkrut dan belum menerima karyawan baru, sebaiknya Anda bertahan kerja di perusahaan yang saat ini meski penghasilan yang didapat bukan yang diharapkan.
Bagi pebisnis, janganlah patah semangat. Tetaplah semangat, berusaha menajalan bisnis meski banyak rintangan. Temukan strategi bisnis yang unik sehingga bisnis yang Anda jalankan bisa mencuri perhatian masyarakat yang nantinya bisa berujung meningkatkan daya beli masyarakat.
2. Siapkan Dana Cadangan
Jangan hanya fokus pada tabungan, Anda tetap harus mengiapkan dana cadangan dengan baik. Sebab, dana cadangan ini akan dipakai jika sewaktu-waktu Anda memiliki kebutuhan yang mendadak. Dengan begitu, Anda tidak mengganggu uang tabungan.
Sebaiknya, segera pisahkan 5% atau lebih dari gaji bulanan untuk dijadikan sebagai dana cadangan. Jika memang ada sisa uang di akhir bulan, jangan langsung dihabiskan sia-sia. Alangkah baiknya, sisa uang bulanan tersebut Anda masukan ke dana cadangan.
3. Tidak Belanja Besar, Terutama Kredit
Tidak belanja besar, terutama pembelian dengan kredit
Rumah, kendaraan beroda dua dan empat, saat ini sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi setiap orang. Akan tetapi, melakukan pembelajaan dengan nominal rupiah yang sangat besar, apalagi menggunakan kredit, tidak disarankan untuk saat ini.
Usahakan tidak mengikuti hawa nafsu untuk kredit rumah dan mobil, jika memang kondisi keuangan tidak berjalan stabil. Sebaiknya tahan, hingga kondisi keuangan benar-benar aman. Gunakan uang saat ini untuk menabung, dana cadangan hingga memenuhi kebutuhan.
Namun apabila Anda sudah memiliki rencana untuk belanja besar, dan finansial Anda sehat. Tentu saja hal ini diperbolehkan apalagi ada banyak kemudahan yang bisa didapatkan untuk pengajuan kredit KPR, atau mobil/motor di kala resesi ekonomi.
4. Tetap Belanja Offline dan Online
Hemat di tengah pandemi Covid-19 memang sangat baik, tapi bukan berarti Anda tidak melakukan belanja sama sekali. Sebab, dengan kegiatan belanja ini menjadi pendorong ekonomi Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Untuk itu, agar Indonesia tidak masuk ke jurang resesi ekonomi, tetaplah belanja kebutuhan dan keinginan Anda secara offline ataupun online di berbagai e-commerce. Siapkan dana setiap bulannya untuk pembelanjaan ini.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Cara Aman Belanja Kebutuhan Rumah Saat Pandemi Corona
5. Tinjau Investasi Secara Berkala
Tinjau investasi secara berkala
Mengingat saat resesi ini ada penurunan investasi seperti saham, maka Anda jangan lengah sedikitpun. Tinjau kembali seluruh investasi yang Anda lakukan agar tidak mengalami kerugian. Jika sulit dalam meninjau investasi, jangan ragu atau malu untuk meminta bantuan ke investor yang lebih berpengalaman.
Sebelum investasi, Anda harus paham dengan produk investasi yang akan dibeli. Jangan tergiur investasi dengan hasil untung tinggi dalam waktu cepat dan kilat. Ingat ada banyak penipuan investasi bodong, Anda harus benar-benar pintar melakukan cek dan ricek sebelum investasi.
Baca Juga: Jenis Reksa Dana dengan Tingkat Risiko Rendah ini Cocok untuk Investasi di Tengah Pandemi
6. Lunasi Utang
Bagi Anda yang saat ini masih memiliki utang, segera lunasi. Ada banyak strategi yang bisa dilakukan untuk melunasi utang, misalnya saja dengan melunasi utang yang nominalnya paling kecil lebih dahulu, kemudian berlanjut ke nominal yang besar.
Usakan untuk tidak menambah utang baru di kala resesi ekonomi agar keuangan pribadi Anda semakin sehat dan Anda tak ada beban tambahan. Pikir dua kali sebelum Anda berhutang, apalagi jika berhutang untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya konsumtif. Usahakan untuk membeli dengan cara tunai bukan utang.
Jaga Kesehatan dan Kelola Uang dengan Bijak
Salah mengambil langkah hanya akan membuat ekonomi Anda menjadi sulit. Untuk itu, jangan lupa jaga Kesehatan Anda dengan baik ya sebab pandemi Covid-19 belum usai. Pastikan juga Anda mengikuti perkembangan ekonomi negara dari sumber terpercaya, bukan hoax. Hal yang terpenting lainnya adalah perbanyak bersyukur dengan apa yang sudah Anda miliki dan kelola keuangan Anda dengan bijak agar finansial Anda tetap sehat selama resesi.
Baca Juga: Begini Dampak Virus Corona ke Ekonomi RI, Ngeri-ngeri Sedap