Tips Mengumpulkan Uang untuk Biaya Menikah, Nomor 6 Bikin Kamu Mikir
Keuangan menjadi salah satu hal krusial yang harus direncanakan sebelum menikah. Kamu dan pasangan butuh anggaran pernikahan.
Walaupun rencana pernikahan dilaksanakan saat pandemi Covid-19 dengan konsep minimalis sekalipun, tetap perlu menyiapkan bujet perkawinan. Ijab kabul di KUA kan juga butuh biaya.
Jangan sampai karena perencanaan yang kurang baik, kamu dan pasangan gagal menikah, maupun menggelar pesta pernikahan.
Lantas, bagaimana cara mengatur keuangan untuk biaya pernikahan? Berikut tipsnya:
Baca Juga: Serba Serbi Tren Pernikahan 2021: Dari Konsep, Gaun, hingga Makeup Pengantin
1. Buat konsep pernikahan yang diinginkan
Besar kecilnya biaya pernikahan tidak lepas dari konsep yang akan diusung. Kalau mau hajatan mewah, kebutuhan duitnya juga besar atau mahal.
Sebaliknya, bila konsepnya minimalis, hanya mengundang keluarga dan teman dekat, biayanya bisa lebih murah.
Jadi pilihlah konsep pernikahan yang sesuai dengan kondisi keuangan kamu dan pasangan. Tak perlu lah pesta besar jikalau uangnya terbatas. Sebab ujung-ujungnya pasti ngutang.
Apalagi di masa pandemi begini. Tak boleh mengundang kerumunan, seperti menggelar resepsi pernikahan. Lebih baik uangnya dihemat untuk kebutuhan hidup setelah menikah, seperti tabungan untuk membeli rumah, dan lainnya.
2. Batasi frekuensi kencan
Sebelum pernikahan digelar, biasanya tahap memulai hubungan adalah berpacaran. Pacaran dijadikan sebagai ajang saling mengenal satu sama lain, termasuk keluarga masing-masing.
Apabila kamu dan pasangan sudah serius ingin ke pelaminan, maka mulai batasi frekuensi kencan. Dari yang sebelumnya setiap hari atau seminggu tiga kali, jadi satu kali dalam sepekan.
Tujuannya untuk menghemat bujet kencan. Kalaupun berkencan, gak harus pergi ke luar, nonton film di bioskop atau makan di restoran.
Pacaran di rumah saja. Nonton film di rumah, main kartu, atau main game online. Duit penghematan bisa ditabung untuk biaya nikah. Yang penting kamu dan pasangan tetap menjaga komunikasi dan berdiskusi membahas rencana pernikahan.
3. Cari pemasukan tambahan
Biaya pernikahan mahal, apalagi kalau kamu menggelar hajatan atau pesta. Oleh karena itu, coba cari sumber penghasilan lain, selain dari pekerjaan utama.
Contohnya kamu dan pasangan mencari pekerjaan sampingan, seperti menjadi freelancer, merintis bisnis online, reseller atau dropshipper, menjadi guru les privat, atau pekerjaan sampingan lainnya.
“Jual” keahlian atau keterampilan yang kamu miliki agar bisa menghasilkan pundi-pundi uang tambahan untuk biaya pernikahan. Gunakan waktu luangmu, seperti setelah pulang kantor maupun di hari weekend.
Baca Juga: Tips Mengatasi Masalah Finansial Sebelum Menikah
4. Sama-sama berinvestasi
Solusi lain mempersiapkan biaya pernikahan adalah investasi. Namun investasi dilakukan antara kamu dan pasangan.
Masing-masing sisihkan minimal 20% dari gaji setiap bulan untuk investasi. Cari instrumen investasi yang dapat memenuhi target biaya pernikahanmu.
Misalnya investasi emas. Selain bisa dijual bila sewaktu-waktu membutuhkan uang tunai, emas juga bisa kamu jadikan sebagai mas kawin atau mahar.
Tetapi saat ini mahar juga bisa dalam bentuk instrumen investasi lain, seperti saham, reksadana, surat utang, atau properti.
Tetapkan pula target biaya nikah dan jangka waktunya, agar kamu dan pasangan dapat konsisten menyisihkan uang.
5. Tunda liburan
Khusus untuk pasangan yang suka jalan-jalan, sebaiknya tunda travelling dulu sampai kalian sah dan resepsi berlangsung. Tujuannya untuk berhemat.
Sayang kan kamu punya rencana menikah, tetapi duit gaji habis untuk liburan terus. Padahal belum punya tabungan pernikahan.
Kecuali travelling kamu dan pasangan untuk suatu pekerjaan yang menghasilkan. Misalnya freelance fotografi, dan lainnya.
6. Bawa bekal ke kantor
Dari mulai pacaran harus dibiasakan hidup hemat dengan membawa bekal makan siang ke kantor. Kamu dan pasangan dapat berkomitmen saling menghemat menggunakan cara ini.
Kalau dihitung-hitung, misalnya sekali makan siang di kantor Rp 30 ribu. Dikalikan sebulan sudah Rp 900 ribu. Jika setahun mencapai Rp 10,9 juta. Apalagi dua tahun, jumlahnya bisa dua kali lipat atau lebih dari Rp 20 juta.
Dua orang berarti sudah Rp 40 jutaan. Itu cuma penghematan dari uang makan siangmu dan pasangan loh. Dengan uang tersebut, kamu dan pasangan sudah bisa menggelar pesta pernikahan sederhana.
Baca Juga: Mantapkan 6 Hal Ini Sebelum Kamu dan Doi Menikah
Saling Mendukung
Dalam mempersiapkan anggaran atau tabungan pernikahan ini, kamu dan pasangan harus saling mendukung satu sama lain. Bila salah satu dari kalian kehilangan semangat untuk berhemat, beri motivasi lagi.
Ingat, di sinilah kekuatan cinta kalian diuji. Apakah saling menguatkan ketika masa-masa sulit mengumpulkan tabungan pernikahan, atau justru malah meninggalkan. So, tetap ingat pada tujuan kalian, yakni menikah.
Baca Juga: Menikah Tanpa Wedding Organizer Lebih Menyenagnkan dan Hemat