7 Tips Bijak Agar Terhindar dari Jebakan KTA
Kredit Tanpa Agunan atau KTA menjadi salah satu bentuk pinjaman yang ditawarkan oleh pihak perbankan kepada masyarakat yang membutuhkan uang. Pengajuan dan persyaratan KTA mudah, tapi kemudahan ini tidak boleh membuat kamu terlena dalam meminjam. Jika tidak teliti, justru berpotensi terlilit utang.
Sebelum mengajukan, sebaiknya pahami dulu mekanisme dan tujuan dari peminjaman. Lakukan tips bijak berikut agar terhindar dari jebakan KTA.
1. Kenali Tujuan Utama Peminjaman
Tujuan utama pengajuan KTA tentu bukan untuk memenuhi keinginan belanja konsumtif, seperti pergi ke salon, liburan, atau ganti gadget. Jika tujuannya konsumtif, lebih baik lakukan penghematan sedemikian rupa. Caranya dengan memangkas budget untuk pos pengeluaran tertentu, lalu dananya dialihkan untuk belanja konsumtif.
Sebab, pada dasarnya KTA ditujukan untuk hal yang lebih penting dan memiliki manfaat di masa mendatang. Misalnya, menambah modal untuk membayar DP rumah, merenovasi rumah, atau modal usaha kecil-kecilan.
Menggunakan KTA untuk menutupi cicilan utang juga tidak disarankan. Bukannya memperbaiki cash flow, yang ada justru merusaknya dan berpotensi membuat finansial semakin tidak sehat.
2. Pinjam Sesuai Kebutuhan
Meskipun persyaratannya mudah, bukan berarti pengajuannya bisa dilakukan secara asal. Tetap harus memperhatikan kebutuhan juga untuk menjaga kestabilan finansial, sehingga pembayarannya nanti tidak macet.
Ajukan pinjaman sesuai dengan rencana kebutuhan dana yang telah disusun sebelumnya. Jika dana yang dibutuhkan sebesar Rp 8 juta, maka ajukan Rp 8 juta saja.
Dana ini tidak mungkin kurang kalau telah memperhitungkannya dengan matang sebelum meminjam. Alhasil, dana tersebut benar-benar memberikan manfaat maksimal untuk membiayai kebutuhan.
Baca Juga: 4 "Jebakan" Pinjaman KTA yang Bikin Sakit Kepala
3. Cek Kembali Kondisi Keuangan Pribadi
Sebelum mengajukan KTA, penting untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi keuangan pribadi. Berapa jumlah pendapatan yang diterima setiap bulan, lalu dikurangi dengan total pengeluaran rutin, dan lihat sisanya cukup untuk membayar cicilan KTA atau tidak.
Dalam melunasi KTA, kamu tidak hanya membayar pokok hutangnya saja, tapi juga bunga seperti yang ditentukan di awal. Pastikan total yang dibayar tidak lebih dari 30% dari total pendapatan setiap bulan.
Jika lebih, besar kemungkinan akan mengganggu finansial dalam beberapa bulan ke depan. Mau tidak mau, kamu harus mengurangi porsi dana dari pos pengeluaran lain, lalu pengurangan tersebut dialokasikan untuk mencicil KTA.
4. Bandingkan Suku Bunga Bank
Sama seperti utang pada umumnya, di dalam KTA juga berlaku suku bunga. Besarnya suku bunga tergantung dari kebijakan masing-masing bank, jadi tidak semua bank sama rata.
Sebaiknya bandingkan dulu suku bunga dari setiap bank konvensional sebelum mengajukan pinjaman. Selain itu, lakukan perbandingan jangka waktu pembayaran, penalti, denda keterlambatan bayar, dan persyaratan KTA.
Cara ini memang akan menguras waktu dan tenaga, tapi kamu harus mau berkorban demi mendapatkan pinjaman terbaik. Dengan demikian, proses pembayarannya nanti juga berjalan lancar.
5. Pastikan Cicilan Sebelumnya Sudah Lunas
Apakah punya cicilan lain yang mesti dilunasi dalam waktu dekat? Jika punya, alangkah baiknya untuk tidak mengajukan KTA terlebih dahulu agar tidak mengganggu cash flow. Sebab, membuka “lubang” di tempat lain berpotensi membuat utang menumpuk tanpa disadari.
Di sisi lain, kamu akan dikenakan biaya denda keterlambatan dan penalti apabila terlambat membayar cicilan. Riwayat pinjaman di Bank Indonesia juga berdampak jelek apabila cicilan menunggak.
Jika tidak menginginkan hal tersebut, urungkan niat untuk mengajukan pinjaman. Ajukan ketika sudah merasa siap dari segi finansial, sehingga kondisi finansial tidak menjadi buruk.
6. Bayar Cicilan Tepat Waktu
Alasannya sederhana, yaitu untuk menghindari denda terlambat bayar dan penalti yang ditetapkan oleh bank sesuai perjanjian. Dari segi psikis, berkurangnya cicilan membantu terhindar dari stres karena memang ada kebutuhan lain yang mesti dipikirkan dan membutuhkan biaya.
Agar pembayaran tertib, disarankan untuk menggunakan sistem autodebet. Ketika pembayaran jatuh tempo, maka bank secara otomatis akan memotong cicilan tersebut dari rekening.
Baca Juga: 7 Jurus Ampuh Lolos dari Jebakan KTA
7. Hindari Belanja Konsumtif
Selanjutnya adalah menjauhkan diri dari kebiasaan belanja konsumtif. Memang, belanja memberikan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri, tapi kebiasaan ini tidak baik untuk kelangsungan finansial dalam jangka panjang. Terlebih lagi saat ada kewajiban yang harus dibayarkan setiap bulan.
Alangkah baiknya kontrol diri saat pergi belanja, baik ke supermarket maupun ke mall. Prioritaskan barang yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan.
Dengan demikian, kondisi finansial perlahan-lahan membaik walaupun ada cicilan KTA yang harus dibayarkan setiap bulan.
Gunakan Jasa Financial Planner Jika Dibutuhkan
Itu dia beberapa tips bijak agar terhindar dari jebakan KTA. Jika kemampuan mengelola finansial kurang baik, tidak ada salahnya gunakan jasa financial planner terpercaya untuk membantu mengatasi sejumlah masalah keuangan.
Baca Juga: Generasi Milenial Ingin Ajukan Pinjaman? Ini Pilihannya