Wahai Fresh Graduate, Kamu Wajib Tahu Beda CV dan Resume Lamaran Kerja
CV atau curriculum vitae dan resume adalah persyaratan wajib yang harus dipersiapkan jika ingin melamar pekerjaan di perusahaan apapun. Dengan mengirim cv atau resume, perusahaan bisa mengetahui informasi dasar dari sipelamar sebagai objek penilaian dan pertimbangan. Seperti latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, skill dan posisi yang akan dilamar.
Untuk kamu yang baru saja akan melamar kerja, mengetahui perbedaan dari cv dan resume merupakan hal yang cukup penting. Karena, perbedaan antara keduanya cukup mencolok dan fungsinya pun bisa berbeda tergantung dari masing-masing perusahaan yang akan kamu lamar.
Perusahaan biasanya memiliki standar tersendiri untuk semua dokumen lamaran kerja. Perusahaan besar biasanya lebih senang dengan tipe cv karena memuat data lengkap si calon pelamar juga bisa terlihat lebih profesional terutama untuk posisi yang dilamar seperti dosen atau pengajar.
Sedangkan resume biasanya diperuntungkan untuk perusahaan yang masih bertipe startup dimana penjelasan terhadap diri sendiri tidaklah lebih banyak dari penjelasan skill dan pengalaman bekerja yang dimiliki.
Nah, masih ada lagi perbedaan-perbedaan lain yang harus kamu ketahui antara cv dan resume biar persiapan melamar kerja kamu lebih baik dan lancar.
CV (Curriculum Vitae)
Curriculum vitae dalam bahasa Latin bisa diartikan sebagai Course of Life dan lebih banyak menunjukkan apa saja yang sudah dilakukan oleh pelamar sepanjang karirnyanya.
Ciri-ciri penulisan CV yang baik:
- Ditulis dengan mendeskripsikan secara kronologi mengenai data diri, pendidikan, pengalaman kerja,
- Disebutkan pula pencapaian prestasi yang berhasil diraih dalam pengalaman profesi dan bidang akademik mulai dari yang paling baru sampai yang paling lama.
- Di bagian pengalaman kerja, lampirkan informasi sedetail mungkin apa yang kamu kerjakan selama bekerja di perusahaan lama (desk job) dan pencapaian yang sudah kamu dapat dalam pekerjaan tersebut.
- Terdiri dari 1 halaman, maksimal 2 halaman.
Bagi fresh graduate atau yang belum memiliki pengalaman kerja, CV ditulis secara detail untuk mendeskripsikan pengalaman internship dan skill apa saja yang kamu pelajari di sekolah atau kuliah yang berkaitan dengan posisi yang dilamar sebaik mungkin.
Kronologi dalam CV pun harus rapih dan konsisten. Misalnya, jika kamu menulis latar belakang pendidikan mu dari SD artinya, pengalaman kerja pun harus dimulai dari pekerjaan paling baru ke yang paling lama dan begitu seterusnya untuk informasi lain yang memiliki settingan waktu.
Contoh:
Pendidikan:
- Universitas Indonesia: 2011 – 2015
- SMA 03 Jakarta Barat: 2009-2011
- SMPN 08 Jakarta Selatan: 2006-2009
- SDN 09 Jakarta Pusat: 2001-2006
Ini adalah format yang paling sering di pakai pada sebuah CV
Di dalam CV kamu juga bisa menambahkan informasi mengenai skill yang kamu miliki terkait posisi yang dilamar. Misalnya melamar jadi Content Writer, tuliskan pengalaman kerja terakhir yang terkait dengan posisi yang kamu lamar, seperti desk jobnya dan pencapaian yang didapat terkait dengan posisi Content Writer.
Selain pengalaman kerja, informasi lain yang bisa ditambahkan pada CV adalah kemampuan lain diluar posisi yang dilamar seperti kemampuan bahasa dan kursus atau kelas online yang pernah diikuti. Kamu juga bisa memberikan highlight kenapa skill tambahan yang dicantumkan bisa menunjang pekerjaan sebagai Content writer.
Tambahan informasi lain berikutnya yang bisa kamu tulis di CV adalah:
- Nomor handphone
- Alamat email pribadi
- Sosial media seperti LinkedIn dan facebook
- Mencantumkan link ke blog pribadi (jika ada)
- Kontak darurat jika nomor handphone pribadi tidak bisa dihubungi
- Status perkawinan, single atau menikah (ini penting, karena perusahaan membutuhkan informasi ini untuk pertimbangan atau bernegosiasi dengan pelamar terkait gaji dan benefit asuransi yang harus diberikan jika pelamar akan benar-benar di hire)
Baca Juga: Buat CV Kamu Seperti Ini, Pasti Cepat Diterima Kerja
Resume
Versi lebih singkat dan to-the-point dari CV adalah resume. Resume juga adalah pilihan dokumen lamaran kerja yang biasanya lebih banyak digunakan oleh pelamar kerja yang pengalaman kerjanya sudah cukup banyak. Untuk membuat pihak perusahaan menjadi lebih fokus terhadap pengalaman kerja, prestasi dan skill si pelamar.
Data pribadi pada resume biasanya hanya berisi nama lengkap, nomor handphone, alamat lengkap, email pribadi dan sosial media seperti linked in atau facebook. Resume juga bisa diisi dengan informasi tentang tujuan karir kamu. Contohnya:
“Saya ingin bergabung dengan tim marketing perusahaan XX sebagai data analystic untuk menambah ilmu saya mengenai digital marketing dan bisnis”
Resume juga bersifat lebih fleksibel dan sederhana dari CV karena pada resume kamu hanya cukup menulis pendidikan paling terakhir seperti langsung menyatakan lulusan universitas atau SMA/SMK jurusan xx tahun 20xx.
Untuk urusan pengalaman kerja atau pencapaian biasanya kamu cukup menulis mengenai pencapaian yang paling mencolok atau terbaik menurut kamu. Jangan lupa juga tuliskan mengenai beberapa tantangan yang ada pada pekerjaan sebelumnya dan bagaimana kamu menanganinya. Tapi ingat harus ada kaitannya dengan posisi yang dilamar.
Contoh sebuah Resume untuk seoran Desain Grafis
Resume tidak harus ditulis secara kronologis. Tapi berdasarkan poin terpenting yang harapkan untuk rekruter bisa dilihat sebagai hal pertama dari resume kamu bukan berarti diisi seadanya. Rapih, singkat dan padat adalah gambaran dari resume yang baik.
Seperti langsung menulis pendidikan terakhir setelah pengalaman kerja. Untuk pengalaman kerja, kamu juga tidak harus menulis pengalaman kerja yang tidak ada kaitannya dengan posisi yang dilamar.
Dalam resume, kamu mencantumkan informasi tambahan untuk membuat lamaran semakin menarik dan dilirik seperti:
- Skill lain seperti kemampuan berbahasa asing, desain grafis, SEO writing dan lain sebagainya
- Tambahkan informasi sertifikat non-akademik kamu seperti sertifikat kelulusan untuk kelas public speaking atau digital marketing.
- Tuliskan project yang pernah dikerjakan baik itu dari pekerjaan terakhir atau freelancing baik itu project skala besar atau kecil. Seperti membuat seminar untuk peluncuran produk tertentu atau mendesain logo untuk perusahaan xx
- Agar rekruter lebih yakin untuk meng-hire kamu, tuliskan juga hobi yang sedang kamu tekuni. Tapi hobi tersebut haruslah hobi yang memang dikira bisa membantu pekerjaan kamu nantinya jika benar-benar di hire. Seperti menggambar, melukis atau vlogging.
Informasi tambahan ini bisa banyak mempengaruhi rekruter untuk meloloskan kamu ke tahap berikutnya atau tidak. Karena informasi tambahan juga bisa menjadi daya tarik utama dan nilai tambahan.
Baca Juga: Hindari 8 Kesalahan Ini Ketika Menulis Surat Lamaran Kerja
Pilih yang Sesuai Kepribadian dan Kebutuhan
Karena fungsinya sebenarnya sama, cara bijak memilih mana yang lebih baik untuk melamar kerja bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau kepribadian kamu. Jika posisi yang dilamar adalah bidang pekerjaan yang banyak melibatkan kretivitas kamu bisa menggunakan resume untuk lebih bebas berekspresi dalam menuliskan pengalaman kerjamu.
Tapi jika kamu lebih menyukai gaya penulisan yang lebih formal dan rapih serta sistematis. Maka cv bisa jadi pilihan tepat terutama untuk profesi yang memiliki kesan rapih dan serius seperti keuangan dan administrasi.
Baca Juga: Kumpulan Contoh CV Kreatif Ini Bisa Dijadikan Panduan Melamar Kerja