Kenalan dengan Zat Besi, Mineral Penting untuk Sel Darah Merah
Kesehatan manusia bukan hanya ditentukan oleh zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Tetapi ada juga zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang juga berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh.
Meski jumlah zat gizi mikro yang diperlukan tidak sebanyak zat gizi makro, tetapi jika sampai tidak tercukupi, maka sistem di dalam tubuh bisa terganggu. Misalnya saja jika zat besi tidak tercukupi, maka proses terbentuknya hemoglobin di sel darah merah (eritrosit) jadi terganggu.
Jika hal ini dibiarkan dalam waktu lama, maka bisa menyebabkan terjadinya anemia defisiensi besi. Lalu, apa saja sih fungsi zat besi ini untuk tubuh? Apakah ada dampak lain yang terjadi pada tubuh jika kekurangan mineral ini?
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan soal zat besi berikut ini.
Baca Juga: Cukupi Kebutuhan Zat Besi Tubuh, Ini Deskripsi, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Sakatonik Liver
Mengenal Zat Besi
Zat Besi
Mineral ini termasuk salah satu zat gizi mikro yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Salah satu manfaat yang sering disebutkan terkait adalah kemampuannya untuk mencegah anemia akibat kekurangan besi.
Zat gizi mikro ini sangat penting dalam proses terbentuknya hemoglobin di dalam eritrosit. Hemoglobin memiliki tugas penting untuk mengedarkan oksigen ke semua bagian tubuh. Jadi ketika zat besi mengalami defisiensi, maka proses terbentuknya hemoglobin akan terganggu.
Jika hal ini terjadi, maka seseorang akan mengalami sejumlah gejala. Beberapa di antaranya adalah detak jantung meningkat, sakit kepala, pusing, sesak napas, lesu, letih, serta lemah.
Sebenarnya, untuk bisa mencukupi kebutuhan zat besi ini terbilang mudah. Kamu hanya perlu mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan zat besi seperti sayuran hijau dengan daun gelap (misal bayam), beras merah, tempe dan tahu, susu kedelai, hati sapi atau ayam, daging merah tanpa lemak, serta kacang-kacangan.
Tetapi terkadang, karena satu dan lain hal kebutuhan zat besi di dalam tubuh ini tidak bisa tercukupi. Entah karena pola makan yang tidak tepat atau karena kondisi tertentu seperti penyerapan makanan yang tidak sempurna, kehamilan, atau pendarahan.
Jika sudah demikian, pemberian suplemen zat besi pun menjadi salah satu solusi yang efektif untuk mengatasinya.
Hadir dalam Berbagai Bentuk Sediaan
Di pasaran, suplemen ini hadir dalam berbagai sediaan, mulai dari bentuk suntik, kapsul, sirup, dan tablet. Penggunaannya bisa disesuaikan dengan umur agar suplemen zat besi lebih mudah diterima. Untuk cara konsumsinya, bisa menyesuaikan dengan petunjuk penggunaan pada kemasan.
Merek dagang yang tersedia untuk suplemen ini sangat banyak. Mulai dari Zamel, Vita Crowning Glory, Vita Lea, Virabion, Tonikum Bayer, Taburia, Sangobion Vita-Tonik, Sangovitin, Sakatonik Liver, Perfectil Platinum, Nature Plus Pow Teen, Neo Alora, Menopace, Maltiron Gold, Kidplus Syrup, Isomenopace, Formom, Ferokid, Esfolat, Enggran, Domavit, Cymafort, serta Blackmores Koalakids Multi Chewables.
Manfaat Zat Besi Bukan Hanya untuk Mencegah Anemia
Manfaat dari penggunaan suplemen zat besi ini adalah untuk memenuhi kebutuhan zat besi di dalam tubuh. Kecukupan zat besi penting untuk dipenuhi karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Salah satu manfaat penting dari zat besi ini adalah untuk membentuk hemoglobin yang berfungsi untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika tidak tercukupi, maka akan menyebabkan terjadinya anemia defisiensi besi.
- Di masa anak-anak, zat besi juga memiliki peran penting untuk perkembangan kognitif anak. Jika sampai pada usia ini kebutuhan zat besi tidak tercukupi, maka perkembangan otak anak akan terganggu sehingga menimbulkan dampak negatif pada perilaku, kemampuan bahasa dan bicara, hingga kecerdasan.
- Pada ibu hamil, kecukupan zat besi juga penting untuk mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah atau prematur. Zat gizi ini juga penting untuk menjaga otak tetap sehat dan bekerja dengan baik. Zat besi juga bermanfaat untuk membuat otot bisa bekerja dan berfungsi secara maksimal.
Angka kecukupan gizi zat besi ini tidak sama untuk semua orang. Biasanya dibedakan sesuai dengan usia, jenis kelamin, dan kondisi tertentu. Misalnya pada ibu menyusui, dalam sehari memerlukan zat besi 9 mg dan pada ibu hamil 27 mg. Kemudian untuk lansia perempuan usia 51 tahun atau lebih, dalam sehari memerlukan 8 mg dan perempuan usia 19-50 tahun sehari butuh 18 mg.
- Untuk pria berusia 19 tahun atau lebih sehari memerlukan 8 mg zat besi.
- Anak perempuan umur 14 hingga 18 tahun sehari memerlukan 15 mg.
- Anak laki- laki di rentang usia yang sama butuh 11 mg.
- Anak usia 9 sampai 13 tahun sehari membutuhkan 8 mg.
- Usia 4 hingga 8 tahun 10 mg.
- Usia 1 sampai 3 tahun 7 mg.
- Bayi usia 7 sampai 12 bulan, sehari membutuhkan 11 mg zat besi.
Efek Samping dari Penggunaan Zat Besi
Karena diperlukan oleh tubuh, sebenarnya suplemen zat besi aman untuk digunakan asal dengan dosis yang tepat. Meski begitu, untuk orang-orang tertentu mungkin ada beberapa efek samping yang dirasakan. Misalnya seperti diare, sakit perut, tinja berwarna hitam, mulut pahit, muntah, mual, atau susah buang air besar.
Efek samping ini biasanya membaik setelah beberapa lama. Tetapi jika tidak juga membaik atau malah memburuk, segera temui dokter. Begitu juga jika muncul gejala alergi setelah menggunakan suplemen ini.
Harga Suplemen Zat Besi Bervariasi
Di pasaran, suplemen zat besi ini hadir dalam berbagai merek. Karena itu, harga yang ditawarkan pun sangat bervariasi. Kamu bisa mendapatkan suplemen ini mulai dari harga belasan ribu rupiah saja sampai dengan puluhan ribu, tergantung merek dan bentuk sediaan yang dipilih.
Baca Juga: Gerakan Yoga untuk Atasi Perut Buncit dan Turunkan Berat Badan
Aturan Pakai Zat Besi
Penggunaan suplemen zat besi harus disesuaikan dengan petunjuk penggunaan. Gunakan dosis sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan dan jangan menambah atau menguranginya tanpa ada rekomendasi dari dokter.
Untuk dosisnya, pada lansia umumnya diberikan sehari 15 sampai 50 mg. Kemudian pada dewasa diberikan sehari 65 mg untuk pencegahan dan sehari dua sampai tiga kali dengan dosis 65 sampai 200 mg untuk pengobatan. Pada anak-anak, diberikan sehari tida kali dengan dosis 3 sampai 6 mg/kgBB dengan batas maksimal 200 mg per hari.
Jika suplemen yang diminum dalam sediaan sirup, botol perlu dikocok terlebih dahulu. Agar dosisnya tepat, pakailah pipet atau sendok takar yang disediakan di dalam kemasan. Agar penyerapannya maksimal, sebaiknya diminum ketika perut kosong atau satu jam sebelum makan.
Untuk penyimpanannya, zat besi harus dihindarkan dari sinar matahari langsung. Selain itu, suplemen ini juga harus diletakkan di tempat kering bersuhu ruang pada kemasan tertutup.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Minum Zat Besi
Makanan untuk Menambah Zat Besi
Suplemen zat besi tergolong aman untuk digunakan asalkan sesuai dengan aturan pakai. Tetapi kamu perlu konsultasi dengan dokter jika memiliki kondisi tertentu. Misalnya jika berencana hamil, sedang hamil atau menyusui, rutin transfusi darah, memiliki masalah saluran cerna, atau mempunyai kelainan darah.
Jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, produk herbal, atau suplemen lain, konsultasikan dengan dokter penggunaan zat besi. Orang yang mengalami hemokromatis tidak diperbolehkan mengonsumsi zat besi.
Zat besi juga bisa berinteraksi dengan obat lain. Misalnya saja dengan kloramfenikol atau cholestyramine, antasida, serta obat-obatan yang mengandung trientin, fosfor, kalsium, magnesium, dan zinc.
Tidak hanya obat, zat besi juga tidak boleh dikonsumsi dengan beberapa makanan dan minuman agar penyerapannya tidak terganggu. Misalnya saja seperti kopi, teh, sereal, roti gandum, hingga susu dan produk olahannya.
Jika muncul reaksi alergi, segera kunjungi pusat layanan kesehatan terdekat.
Perhatikan Minuman dan Makanan yang Dikonsumsi Saat Akan Menggunakan Zat Besi
Pemenuhan kebutuhan zat besi sebenarnya bisa didapat dari makanan. Tetapi pada kondisi tertentu, beberapa orang mungkin tidak bisa mendapatkan zat besi yang cukup. Jika demikian, penggunaan suplemen zat besi bisa menjadi pilihan yang tepat.
Selain mudah didapat di pasaran, suplemen zat besi juga sangat mudah untuk digunakan. Penggunaannya juga tergolong aman asalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan.
Agar penyerapan zat besi bisa lebih optimal, konsumsilah ketika perut sedang kosong. Selain itu, jangan menggunakan zat besi bersamaan dengan minuman atau makanan tertentu misalnya kopi, teh, atau susu.