Pentingkah Asuransi Kesehatan untuk Mahasiswa? Cek Manfaat-Manfaatnya yang Mengejutkan Berikut Ini
Kesehatan sebagai salah satu aset terpenting kehidupan tentu mesti dijaga seoptimal mungkin. Tak hanya kesehatan jiwa raga, kesehatan finansial yang tetap terjaga pun haruslah diperhatikan, salah satunya yakni dengan kepemilikan asuransi kesehatan. Sejatinya, semua umur baik tua maupun muda membutuhkan jaminan proteksi kesehatan dan jiwanya, termasuk juga mahasiswa. Apalagi jika mengingat usia mahasiswa merupakan usia produktif dimana pada usia tersebut seseorang kerap memaksimalkan potensi diri dalam berkarya.
Kepemilikan asuransi bagi mahasiswa yang tinggal jauh dari orangtua dan kerabatnya sangatlah penting. Jika sedang sakit hingga harus dirawat di rumah sakit, tentu saja orangtua tidak bisa mendadak datang jauh-jauh hanya dalam 1 jam. Ditambah lagi biaya rumah sakit yang mahal. Bisakah membayangkan gambarannya? Kondisi yang sangat menyulitkan jika tanpa kepemilikan asuransi.
Asuransi Apa yang Dibutuhkan Mahasiswa?
Asuransi Kesehatan
Setelah membaca sepenggal ilustrasi di atas, tak dapat dipungkiri mahasiswa akan lebih terjamin dan terproteksi lagi dalam menuntut ilmu jika ditunjang dengan kepemilikan asuransi. Ada banyak macam asuransi, namun untuk kasus diatas maka mahasiswa disarankan memiliki asuransi kesehatan.
Miliki Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan mahasiswa sebagai perlindungan dan jaminan. Bagi mahasiswa, asuransi jiwa menjadi hal yang ‘belum terlalu dibutuhkan’ karena asuransi jiwa dibutuhkan untuk orang-orang yang sudah memiliki tanggungan. Misalnya sudah menikah dan memiliki anak sehingga jika yang bersangkutan meninggal dunia, ada ganti kerugian bagi orang yang ditinggalkan.
Perlukah Tambahan Asuransi Jiwa?
Jika seorang mahasiswa memiliki asuransi jiwa dan meninggal pada masa pertanggungan, ada uang pertanggungan yang akan diberikan perusahaan asuransi. Namun untuk siapa uang pertanggungan itu nantinya? Lantaran belum memiliki tanggungan, maka orangtuanyalah yang akan menerima uang pertanggungannya.
Jika demikian, rasanya akan menjadi kurang tepat dan efisien mengingat orangtua tidak akan mengharapkan keuntungan seperti itu. Terlebih jika keuntungan tersebut datang dari kematian anaknya. Oleh sebab itu, akan lebih tepat jika mahasiswa lebih memprioritaskan untuk memiliki asuransi kesehatan.
Namun lain halnya jika kasusnya seperti ini. Misalkan seorang mahasiswa memiliki utang yang besar. Utang merupakan sebuah kewajiban yang harus dibayarkan yang dalam hal ini termasuk kategori “tanggungan”. Seorang mahasiswa bernama Erwin sudah tidak ditanggung lagi oleh orangtua karena sudah mempunyai pendapatan sendiri dari bisnisnya. Bisnis tersebut dijalankannya dengan modal dari bank. Jika Erwin meninggal dunia sebelum utangnya lunas, tentu bank akan mengalami kerugian.
Oleh sebab itu, bank meminta Erwin untuk membeli asuransi jiwa, sehingga dengan demikian, asuransi jiwa bisa menjamin pinjaman Erwin dibayarkan meskipun yang bersangkutan meninggal. Jika dirinya meninggal sebelum melunasi utangnya kepada bank, maka uang pertanggungan yang diberikan perusahaan asuransi akan digunakan untuk melunasi utangnya.
Kegunaan Asuransi Kesehatan untuk Mahasiswa
Asuransi Kesehatan itu Penting
Manfaat asuransi kesehatan dan kegunaannya dapat dibedakan dalam dua sistem sebagai berikut.
-
Sistem Reimburse
Asuransi kesehatan dengan sistem reimburse mengharuskan mahasiswa sebagai nasabah untuk terlebih dahulu membayar biaya pengobatan ketika sakit. Jika terjadi sesuatu sehingga harus dirawat di rumah sakit, maka pasien harus membayar seluruh biayanya terlebih dahulu di muka. Setelah itu baru ajukan klaim kerugian ke pihak asuransi dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dari polis asuransi.
-
Sistem Cashless
Seperti namanya, asuransi kesehatan dengan sistem cashless tidak memerlukan uang kontan (cash). Jadi tidak perlu mengeluarkan uang apapun sewaktu berobat ke rumah sakit. Dengan demikian, saat terjadi keadaan darurat misalkan tiba-tiba harus diopname, maka layanan pengobatan akan langsung diterima tanpa perlu memikirkan biayanya.
Mengingat mahasiswa rata-rata belum memiliki pendapatan rutin sendiri, maka jenis asuransi yang dapat secara maksimal membantu adalah asuransi kesehatan sistem cashless. Asuransi ini akan sangat menguntungkan dan bermanfaat terutama jika mahasiswa bersangkutan tinggal jauh dari orang tua.
Bagi mahasiswa yang masih belum memiliki pendapatan sendiri, asuransi kesehatan dengan sistem reimburse akan lebih menyulitkan karena harus menyediakan uang lebih (dana darurat) terlebih dahulu untuk menerima pengobatan. Setelah itu masih harus mengajukan klaim ganti ke asuransi.
Meski begitu, belum tentu dana tersebut akan cukup untuk membayar biaya pengobatan yang tak murah secara cash di rumah sakit. Oleh karenanya, sangat disarankan agar mahasiswa menggunakan asuransi kesehatan dengan sistem cashless saja.
Asuransi Kesehatan Penting untuk Mahasiswa
Walau mahasiswa belum memiliki penghasilan sendiri, berbagai kemungkinan risiko dan kejadian tak terduga mengintai setiap hari. Bila tidak mempersiapkan proteksi yang baik, maka jangan heran bila panik saat penyakit datang dan kondisi finansial terkuras.
Dengan demikian, asuransi yang wajib mahasiswa miliki adalah asuransi kesehatan. Sementara itu, asuransi jiwa bisa menyusul sesuai kondisi dan kebutuhan.